Senin, 31 Oktober 2022

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL) BIMBINGAN KLASIKAL

 

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA

SMA NEGERI 1 FATULEU BARAT

Jl. Translok Bisolo Desa Tuakau

 


RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)

BIMBINGAN KLASIKAL

SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2017/2018

A

Komponen

Layanan Dasar

B

Bidang Layanan

Pribadi

C

Topik / Tema Layanan

Implementasi Iman dan Taqwa dalam kehidupan modern

D

Fungsi Layanan

Pemahaman

E

Tujuan Umum

Peserta didik/konseli  mampu memahami pentingnya iman dan taqwa pada Tuhan YME serta dapat hidup rukun, damai dan saling menghormati antar umat beragama

F

Tujuan Khusus

1.   Peserta didik/konseli dapat memahami realitas di kalangan remaja

2.   Peserta didik/konseli dapat memahami pengaruh iman dan taqwa di era globalisasi

3.   Peserta didik/konseli dapat memahami  cara mengimplementasi Iman dan Taqwa dalam kehidupan modern

G

Sasaran Layanan

Kelas 10

H

Materi Layanan

1.    Realitas di kalangan remaja

2.    Pengaruh iman dan taqwa di era globalisasi

I

Waktu

2 Kali Pertemuan x  45 Menit

J

Sumber Materi

1.  Slamet, dkk 2016, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan Konseling untuk SMA-MA kelas 10, Yogyakarta, Paramitra Publishing

2.  Triyono, Mastur, 2014, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan Konseling bidang pribadi, Yogyakarta, Paramitra

3.  Prayitno.2015. Keluhuran Iqro’ untuk Kehidupan.    Padang: PT.Graha Cipta Media

4.  Eliasa Imania Eva, Suwarjo.2011.Permainan (games) dalam Bimbingan dan Konseling.Yogyakarta: Paramitra

K

Metode/Teknik

Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab

L

Alat dan perlengkapan yang digunakan

Alat Peraga

M

Pelaksanaan

1. Tahap Awal /Pedahuluan

a.   Pernyataan Tujuan

 

 

1.  Guru BK/Konselor membuka dengan salam dan berdoa

2.  Membina hubungan baik dengan peserta didik

      (menanyakan kabar, pelajaran sebelumnya, ice breaking)

3.  Menyampaikan tujuan-tujuan khusus yang akan dicapai

b. Penjelasan tentang langkah-langkah kegiatan

1.Memberikan langkah-langkah kegiatan, tugas dan tanggung jawab peserta didik

2. Kontrak layanan (kesepakatan layanan), hari ini kita akan melakukan kegiatan selama 1 jam pelayanan, kita sepakat akan melakukan dengan baik.

c. Mengarahkan kegiatan (konsolidasi)

Guru BK/Konselor memberikan penejelasan tentang topik yang akan dibicarakan

d. Tahap peralihan

     ( Transisi)

Guru BK/Konselor menanyakan kesiapan peserta didik melaksanakan kegiatan, dan memulai ke tahap inti

2. Tahap Inti

a.       Kegiatan peserta didik

1.     Memperhatikan dan menyimak materi yang diberikan guru

2.     Melakukan Brainstorming/curah pendapat

3.     Memberikan respond an pertanyaan mengenai materi implementasi iman dan taqwa dalam kehidupan modern

4.     Mendiskusikan dengan kelompok masing-masing

5.     Menjawab pertanyaan yang diberikan guru

 

b.      Kegiatan Guru BK/Konselor

 

1.     Membagi kelas menjadi beberapa kelompok

2.     Memberi tugas (untuk diskusi kelompok)

3.     Menjelaskan cara mengerjakan tugas

4.     Mengevaluasi hasil diskusi peserta didik

5.     Membuat catatan-catatan observasi selama proses layanan

 

3. Tahap Penutup

1.     Peserta didik menyimpulkan hasil kegiatan

2.     Peserta didik merefleksi kegiatan dengan mengungkapkan  kemanfaatan dan kebermaknaan kegiatan secara lisan

3.     Guru BK memberi penguatan dan rencana tindak lanjut

4.     Guru BK menutup kegiatan layanan dengan mengajak peserta didik bersyukur/berdoa dan mengakhiri dengan salam

N

Evaluasi

 

1.  Evaluasi Proses

Guru BK atau konselor melakukan evaluasi dengan memperhatikan proses yang terjadi :

1.  Melakukan Refleksi hasil, setiap peserta didik menuliskan di kertas yang sudah disiapkan.

2.  Mengamati sikap atau atusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan

3.  Mengamati  cara peserta didik dalam menyampaikan pendapat atau bertanya

4.  Mengamati cara peserta didik dalam memberikan penjelasan terhadap pertanyaan guru BK

2.  Evaluasi Hasil

Evaluasi dengan instrumen yang sudah disiapkan, antara lain :

 

1.  Evaluasi tentang  suasana pertemuan  dengan instrumen: menyenangkan/kurang menyenangkan/tidak menyenangkan.

2.  Evaluasi terhadap topik yang dibahas : sangat penting/kurang penting/tidak penting

3.  Evaluasi terhadap cara Guru BK  dalam  menyampaikan materi: mudah dipahami/tidak mudah/sulit dipahami

4.  Evaluasi terhadap kegiatan yang diikuti : menarik/kurang menarik/tidak menarik untuk diikuti

 

LAMPIRAN-LAMPIRAN

1.      Uraian materi

2.      Lembar kerja siswa

3.      Instrumen penilaian

     

     

 

                                                                                      Kupang, 21 Agustus 2017

Mengetahui

 KepalaSekolah                                                          Guru BK

 

               Konstantinus Nu Nay,S.Pd                                         Imelda Anu Thay

               NIP.19670628 199801 1 001

                                                                                                                    

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Lampiran 1. Uraian Materi

 

IMPLEMENTASI IMAN DAN TAQWA DALAM KEHIDUPAN MODERN

 

a. Realitas di Kalangan Remaja

Banyak masalah yang sangat memprihatinkan dalam berbagai bidang di Indonesia. Banyak pemuda atau remaja membuat kelompok-kelompok eksklusif yang mengatasnamakan agama yang kadang melakukan cara-cara melawan hukum, membuat ketegangan antar kelompok agama sehingga kerukunan dimasyarakat dan kerukunan antar agama menjadi terganggu.

Dalam bidang politik banyak partai yang mengatasnamakan agama tapi anggota parlemennya tidak sesuai dengan nilai-nilai agama, karena pragmatis dan oportunis. Hanya berteriak-teriak berbasis agama tapi hasilnya kosong. Contohnya : Melakukan kerusuhan di tempat umum dan ibadah dengan main hakim sendiri atau kelompok, bentrok antar remaja berbasis agama, bentrok antar parpol berbasis agama.

Dalam bidang sosial muncul beragam karakter remaja yang negatif seperti :

·      Jiwa feodal  artinya hanya bergantung dan menurut apa kata pimpinan dengan prinsip “asal dia aman”. Contohnya :  Seorang pembantu rumah tangga yang hanya diam ketika mendapat pelecehan seksual dari majikannya, hanya karena takut dipecat.

·      Artistik yang eksotik artinya pengembangan nilai-nilai budaya lebih mengarah pada budaya westernisasi bangsa barat. Contohnya : Kasus video porno para artis yang baru-baru ini menggemparkan masyarakat.

·      Takut berbeda pendapat artinya mayoritas pemuda kurang memiliki pendirian yang teguh dan keyakinan pada kepercayaan yang mereka yakini. Contohnya : Hanya diam ketika dalam forum diskusi pendapatnya tidak sesuai dengan keputusan akhir.

·      Pelanggaran norma-norma contohnya penyalahgunaan narkoba, obat-obat terlarang, kasus kriminalitas dan tidak terorisme yang sedang membuming

·      Mengutamakan hasil daripada proses artinya tidak perduli halal ataupun haram langkah yang mereka tempuh asalkan mereka mendapat yang nmereka inginkan. Contohnya kasus korupsi Gayus yang menjadikan pegawai negeri golongan IIIA seorang milyader.  

·      Budaya barat teknik timur, semakin berkembang dalam diri pemuda. Mereka cenderung mengikuti arus globalisasi tanpa adanya pemikiran maju. Akhirnya yang mereka mendapat etik budaya barat tapi tetap berteknik timur. Contohnya : mayoritas pemudi atau remaja putri banyak memakai pakaian yang mini dan gaya hidup hedonis tapi tidak mampu menemukan temuan baru yang bermanfaat.

·      Dalam bidang ekonomi adopsi sistem kapitalisme banyak melahirkan koruptor-koruptor kelas kakap yang menganggap dirinya merupakan pusat kepemimpinan.

     Hal ini  memunculkan pemikiran untuk merovolusi dan mere-orientasi karakter dan pandangan hidup pemuda atau remaja. Pertanyaan besar yang muncul di kalangan muslim  saat ini bagaimana peranan iman dan taqwa dalam menyesuaikan diri dengan tantangan kehidupan namun tetap mempertahankan jati diri sebagai bangsa timur.

b.  Pengaruh Iman dan Taqwa di Era Globalisasi

    Pengaruh iman dan taqwa dalam mengontrol kehidupan manusia, terutama dalam menghadapi arus globalisasi dapat diimplementasikan antara lain :

1.    Iman dan taqwa melenyapkankan kepercayaan benda

Orang yang beriman hanya percaya pada kekuasaan Allah. Jika Allah hendak memberikan pertolongan, maka tidak ada satu kekuatan yang dapat menghalanginya. Sebaliknya, jika Allah hendak menimpakan bencana, maka tidak ada satu kekuatan pun yang dapat mencegahnya. Kepercayaan yang demikian menghilangkan sifat mendewakan manusia yang sedang berkuasa,

2.    Iman dan taqwa menanamkan semangat berani membela yang benar

Mayoritas orang tidak berani mengemukakan pendapat mereka tentang kebenaran, karena takut menghadapi resiko. Orang yang beriman yakin sepenuhnya bahwa dirinya akan selalu mendapat perlindungan dari Allah jika mereka tidak menyimpang dari aturan yang telah ditetapkan. Hal ini akan menumbuhkan sikap berani mengemukakan pendapat tidak hanya diam dan ikut melaksanakan keputusan padahal keputusan tersebut tidak sesuai dengan hati nuraninya.

3.    Iman dan taqwa menanamkan sikap percaya pada kemampuan diri sendiri

Mayoritas orang memandang kebutuhan ekonomi adalah hal yang utama dalam hidupnya, mereka rela menjual segala yang mereka punya tanpa berusaha terlebih dahulu memanfaatkan potensi mereka untuk sebuah usaha kemandirian. Realitas sekarang, banyak orang (pemuda atau remaja) yang bersikap instan, yang ingin sukses atau hasilnya tetapi tidak ingin melakukan prosesnya. Implementasi keimanan ini jika teramalkan akan mengikis sikap mengutamakan hasil daripada proses, sehingga tindak kecurangan-kecurangan seperti korupsi dapat teratasi secara perlahan.

4.    Iman dan taqwa memberikan ketenangan jiwa

Seringkali orang dilanda keresahan dan duka cita, serta digoncang oleh keraguan dan kebimbangan. Orang yang beriman hatinya tentram, mempunyai keseimbangan, dan jiwanya tenang karena Allah telah menjajikan pada umat bahwa setiap kebaikan yang mereka tanam pasti akan menuai hasil yang baik. Dengan ketentraman hati, pemikiran akan semakin jernih dan dapat menciptakan inovasi-inovasi baru yang dapat mengembangkan kegiatan kewirausahaan generasi muda.

5.    Iman dan taqwa melahirkan sikap ikhlas dan konsekuen

Keimanan dan ketaqwaan membuat seseorang selalu berbuat ikhlas , tanpa pamrih kecuali keridhaan Allah. Orang yang mendengarkan kata hatinya akan melaksanakan berdasarkan moral dan bertanggungjawab terhadap konsekuensi yang harus diterimanya. Hal ini mendorong sikap saling bekerjasama antar umat agama, sehingga dalam menghadapi arus globalisasi tercipta keseimbangan sosial ekonomi masyarakat. Pada akhirnya arus globalisasi akan membawa manfaat perkembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi yang merata pada tiap individu.

6.    Iman dan taqwa memberikan keberuntungan

                  Orang yang beriman selalu berjalan pada arah yang benar, karena Allah membimbing dan mengarahkan pada tujuan hidup yang hakiki. Dengan demikian orang yang beriman adalah orang yang beruntung dalam hidupnya. Hal ini akan menanamkan sikap optimis pemuda dalam menghadapi arus globalisasi, mereka akan yakin dengan berbekal iman dan taqwa dan mengembangkan potensi membangun life skill, memperluas wawasan dan menumbuhkan identitas rasional yang mereka miliki, mereka tidak akan tertinggal dengan kemajuan zaman.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Lampiran 2. Instrumen Penilaian

 

INSTRUMEN

PENILAIAN HASIL

 

A.     PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)

 

1.    Berilah contoh perilaku dalam kehidupan sehari-hari yang didasari oleh keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa ?

2.    Berilah contoh manfaat keimanan dan ketaqwaan bagi

a.  Diri pribadi kita 

b.  Masyarakat                    

c.  Bangsa dan negara.

3. Sebutkan kegiataan-kegiatan yang berhubungan dengan pembinaan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa di dalam lingkungan sekitar Anda ?

4.  Berilah contoh perilaku yang menjadi ciri orang yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dalam

a.  Hubungan dengan sesama manusia!

b.  Hubungan dengan guru-guru!

c.  Hubungan dengan alam sekitar!

5. Melalui media massa yang ada atau peristiwa-peristiwa yang terjadi di sekitar Anda, perhatikan perilaku manusia yang tidak dilandasi iman dan taqwa! Buatlah catatan dan contoh-contohnya!

 

B.     SIKAP/PERASAAN POSITIF (COMFORTABLE)

Berilah tanda cek (V) pada kolom S (setuju) jika pernyataan sesuai dengan kondisi Anda dan berilah tanda cek (V) pada kolom TS (tidak setuju) jika pernyataan tidak sesuai dengan kondisi Anda!

 

NO

PERNYATAAN

SETUJU

TIDAK SETUJU

1.

Saya merasa senang menerima materi layanan BK tentang Implementasi Iman dan Taqwa pada kehidupan modern

 

 

2.

Setelah menerima materi layanan BK tentang Implementasi Iman dan Taqwa pada kehidupan modern, timbul kesadaran saya untuk selalu beriman dan bertaqwa dalam kehidupan

 

 

4.

Setelah menerima materi layanan BK tentang Implementasi Iman dan Taqwa pada kehidupan modern saya menyadari bahwa saya sering lupa beribadah pada Tuhan YME kehidupan

 

 

5.

Materi layanan BK  tentang Implementasi Iman dan Taqwa pada kehidupan modern, menyadarkan saya akan pentingnya iman dan taqwa pada kehidupan modern saat ini

 

 

 

C.     KETRAMPILAN (ACTION)

 

Setelah menerima materi layanan BK tentang Implementasi Iman dan taqwa pada kehidupan modern, melakukan kegiatan diskusi :

Diskusikan bersama teman Anda secara berkelompok! tiap kelompok terdiri atas 4-7 siswa. buatkah laporan dan kesimpulan dari hasil diskusi tersebut kepada guru Anda.

Dalam kehidupan di lingkungan sekolah, kita bergaul dengan sesama teman, guru-guru, dan alam sekitar, misalnya memelihara tanaman, dan gedung sekolah. sebagai manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, kita harus menjaga hubungan dengan unsur-unsur tersebut. Bagaimana caranya ?

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

INSTRUMEN

PENILAIAN PROSES

(Mengacu Pada Laporan Pelaksanaan)

 

 

NO

PROSES YANG DINILAI

HASIL PENGAMATAN

KET

YA

TIDAK

A

Keterlaksanaan program

 

 

 

 

1.    Program layanan terlaksana sesuai dengan RPL

 

 

 

 

2.    Waktu pelaksanaan sesuai dengan RPL

 

 

 

 

3.    Metode yang digunakan variatif dan menarik

 

 

 

 

4.    Menggunakan media layanan BK

 

 

 

 

5.    RPL minimal terdiri dari Tujuan, Materi Layanan, Kegiatan, Sumber, Bahan dan Alat, Penilaian

 

 

 

B

Perolehan Siswa Pasca Layanan

 

 

 

 

1.    Peserta didik memperoleh pemahaman baru

 

 

 

 

2.    Peserta didik mempunyai perasaan positif

 

 

 

 

3.    Peserta didik berkurang masalahnya

 

 

 

 

4.    Peserta didik terentaskan masalahannya

 

 

 

 

5.     Berkembangnya PTSDL

 

 

 

C

Perhatian Peserta Didik

 

 

 

 

1.    Peserta didik antusias mengikuti materi layanan BK

 

 

 

 

2.    Peserta didik aktif bertanya

 

 

 

 

3.    Peserta didik aktif  menjawab

 

 

 

 

4.    Peserta didik mengerjakan tugas yang diberikan konselor

 

 

 

 

5.    Peserta didik hadir semua

 

 

 

D

Kesesuaiaan Program

 

 

 

 

1.    Program disusun sesuai dengan kebutuhan peserta didik

 

 

 

 

2.    Materi layanan sesuaikebutuhan peserta didik

 

 

 

 

3.    Materi layanan sesuai tugas  perkembangan peserta  didik

 

 

 

 

4.    Materi layanan mengacu pada sumber yang jelas

 

 

 

 

5.    Program dilaksanakan sesuai waktu yang telah ditentukan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

                                                                                                           

                                                                                      Kupang, 21 Agustus 2017

Mengetahui

 KepalaSekolah                                                          Guru BK

 

               Konstantinus Nu Nay,S.Pd                                         Imelda Anu Thay

               NIP.19670628 199801 1 001

                                                                                                                    

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA

SMA NEGERI 1 FATULEU BARAT

Jl. Translok Bisolo Desa Tuakau

 

 


RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)

BIMBINGAN KLASIKAL

SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2017/2018

A

Komponen

Layanan Dasar

B

Bidang Layanan

Sosial

C

Topik / Tema Layanan

Penyesuaian Diri Remaja di Sekolah Baru

D

Fungsi Layanan

Pemahaman

E

Tujuan Umum

Peserta didik/konseli  dapat mengenal aspek-aspek penyesuaian diri serta dapat menerapkan sikap dan kebiasaan dengan lingkungannya

F

Tujuan Khusus

1. Peserta didik/konseli dapat memahami pengertian dan proses penyesuaian diri

2. Peserta didik/konseli  dapat memahami karakteristik penyesuaian diri

3.Peserta didik/konseli dapat memahami cara menyesuaikan diri di sekolah

G

Sasaran Layanan

Kelas 10

H

Materi Layanan

1. Pengertian dan proses penyesuain diri

2.Karakteristik penyesuaian diri

3.Cara menyesuaikan diri di sekolah

I

Waktu

2 Kali Pertemuan x  45 Menit

J

Sumber Materi

1.  Slamet, dkk 2016, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan Konseling untuk SMA-MA kelas 10, Yogyakarta, Paramitra Publishing

2.  Triyono, Mastur, 2014, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan Konseling bidang sosial, Yogyakarta, Paramitra

3.  Hutagalung, Ronal. 2015. Ternyata Berprestasi ItuMudah. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

4.  Eliasa Imania Eva, Suwarjo.2011.Permainan (games) dalam Bimbingan dan Konseling.Yogyakarta: Paramitra

K

Metode/Teknik

Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab

L

Alat dan perlengkapan

Alat Peraga

M

Pelaksanaan

1. Tahap Awal /Pedahuluan

a.   Pernyataan Tujuan

 

 

1.  Guru BK/Konselor membuka dengan salam dan berdoa

2.  Membina hubungan baik dengan peserta didik

      (menanyakan kabar, pelajaran sebelumnya, ice breaking)

3.   Menyampaikan tujuan-tujuan khusus yang akan dicapai

b.  Penjelasan tentang langkah-langkah kegiatan

1. Memberikan langkah-langkah kegiatan, tugas dan tanggung jawab peserta didik

2. Kontrak layanan (kesepakatan layanan), hari ini kita akan melakukan kegiatan selama 1 jam pelayanan, kita sepakat akan melakukan dengan baik.

c. Mengarahkan kegiatan (konsolidasi)

Guru BK/Konselor memberikan penejelasan tentang topik yang akan dibicarakan

d. Tahap peralihan

     ( Transisi)

Guru BK/Konselor menanyakan kesiapan peserta didik melaksanakan kegiatan, dan memulai ke tahap inti

2. Tahap Inti

c.       Kegiatan peserta didik

1. Mengamati tayangan slide ppt (tulisan, gambar, video)

2. Melakukan Brainstorming/curah pendapat

3. Mendiskusikan dengan kelompok masing-masing

4. Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian kelompok lain menanggapinya, dan seterusnya bergantian sampai selesai.

 

d.      Kegiatan Guru BK/Konselor

1. Mengajak peserta didik untuk brainstorming/curah pendapat

2. Membagi kelas menjadi beberapa kelompok (6 kelompok)

3. Memberi tugas (untuk diskusi kelompok)

4. Menjelaskan cara mengerjakan tugas

5. Mengevaluasi hasil diskusi peserta didik

6. Membuat catatan-catatan observasi selama proses layanan

 

3. Tahap Penutup

1.Peserta didik menyimpulkan hasil kegiatan

2.Peserta didik merefleksi kegiatan dengan mengungkapkan  kemanfaatan dan kebermaknaan kegiatan secara lisan

3.Guru BK memberi penguatan dan rencana tindak lanjut

4.Guru BK menutup kegiatan layanan dengan mengajak peserta didik bersyukur/berdoa dan mengakhiri dengan salam

N

Evaluasi

 

1.  Evaluasi Proses

Guru BK atau konselor melakukan evaluasi dengan memperhatikan proses yang terjadi :

1.  Melakukan Refleksi hasil, setiap peserta didik menuliskan di kertas yang sudah disiapkan.

2.  Mengamati sikap atau atusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan

3.  Mengamati  cara peserta didik dalam menyampaikan pendapat atau bertanya

4.  Mengamati cara peserta didik dalam memberikan penjelasan terhadap pertanyaan guru BK

2.  Evaluasi Hasil

Evaluasi dengan instrumen yang sudah disiapkan, antara lain :

1.  Evaluasi tentang  suasana pertemuan  dengan instrumen: menyenangkan/kurang menyenangkan/tidak menyenangkan.

2.  Evaluasi terhadap topik yang dibahas : sangat penting/kurang penting/tidak penting

3.  Evaluasi terhadap cara Guru BK  dalam  menyampaikan materi: mudah dipahami/tidak mudah/sulit dipahami

4.  Evaluasi terhadap kegiatan yang diikuti : menarik/kurang menarik/tidak menarik untuk diikuti

 

LAMPIRAN-LAMPIRAN

 1.Uraian materi

 2. Lembar kerja siswa

 3. Instrumen penilaian

     

                                                                                                           

 

                                                                                      Kupang, 21 Agustus 2017

Mengetahui

 KepalaSekolah                                                          Guru BK

 

               Konstantinus Nu Nay,S.Pd                                         Imelda Anu Thay

               NIP.19670628 199801 1 001

                                                                                                                    

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Lampiran 1. Uraian Materi

 

PENYESUAIAN DIRI REMAJA LINGKUNGAN SEKOLAH BARU

 

a.  Pengertian dan Proses Penyesuaian Diri

            Penyesuaian dapat diartikan sebagai berikut :

1.    Penyesuaian berarti beradaptasi; dapat mempertahankan eksistensiya, atau bisa survive dan memperoleh kesejahteraan jasmaniah dan rohaniah, dan dapat mengadakan relasi yang memuaskan dengan tuntutan sosial.

2.    Penyesuaian dapat juga diartikan sebagai konformitas yang berarti menyesuaikan sesuatu dengan standar atau prinsip.

3.    Penyesuaian dapat diartikan sebagai penguasaan, yaitu memiliki kemampuan untuk membuat rencana dan mengorganisasi respon-respon sedemikian rupa, sehingga bisa mengatasi segala macam konflik, kesulitan dan frustasi secara efisien. Individu memiliki kemampuan menghadapi realitas hidup dengan cara yang adekuat.

4.    Penyesuaian dapat diartikan penguasaan dan kematangan emosional. Kematangan emosional maksudnya ialah secara positif memiliki respon emosional yang tepat pada setiat situasi.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penyesuaian adalah usaha manusia untuk mencapai keharmonisan pada diri sendiri dan pada lingkungannya.

Proses Penyesuaian Diri

Penyesuaian diri adalah proses bagaimana individu mencapai keseimbangan diri daam memenuhi kebutuhan sesuai dengan lingkungannya. Respon penyesuaian, baik atau buruk secara sederhana dapat dipandang sebagai suatu upaya individu untuk mereduksi taua menjauhi ketegangan dan untuk memelihara kondisi-kondisi keseimbangan yang lebih wajar. Dalam proses penyesuaian itu dapat saja muncul konflik, tekanan, dan frustasi dan individu didorong meneliti berbagai kemungkinan perilaku untuk membebaskan diri dari ketegangan.

Elemen-elemen umum dan esensial dalam semua situasi frustasi ialah : motivasi, frustasi, respon yang bervariasi, dan pemecahan untuk mereduksi masalah, ketegangan dengan beberapa bentuk respon. Motivasi mengambil variasi bentuk dan setiap bentuk dapat diarahkan kepada rintangan atau frustasi yang disebabkan oleh beberapa aspek realitas, misalnya : pembatasan orang tua, hambatan fisik, aturan social, dan semacamnya.

Individu dikatakan berhasil dalam melakukan penyesuaina diri apabila ia dapat memenuhi kebutuhannya dengan cara-cara yang wajar atau apabila dapat diterima oleh lingkungan tanpa merugikan atau mengganggu lingkungannya.

 

 

b. Karakteristik Penyesuaian Diri

Mereka yang tergolong mampu melakukan penyesuaian diri secara positif ditandai hal-hal sebagai berikut :

1.  Tidak menunjukkan adanya ketegangan emosional

2.  Tidak menunjukkan adanya mekanisme-mekanisme psikologis

3.    Tidak menunujukkan adanya frustasi pribadi

4.    Memiliki pertimbangan rasional dan pengarahan diri

5.    Mampu dalam belajar

6.    Menghargai pengalaman

7.    Bersikap realistik dan objektif

Dalam melakukan penyesuaian diri secara positif, individu akan melakukan dalam berbagai bentuk, antara lain :

1.  Penyesuaian dengan menghadapi masalah secara langsung

     Dalam situasi ini, individu secara langsung menghadapi masalah dengan segala akibat-akibatnya. Ia melakukan segala tindakan sesuai dengan masalah yang dihadapinya.

2.  Penyesuaian dengan melakukan eksplorasi

Dalam situasi ini individu mencari bahan pengalaman untuk dapat menghadapi dan memecahkan masalahnya.

3.  Penyesuaian dengan trial and error (coba-coba)

Dalam cara ini, Individu melakukan suatu tindakan coba-coba dalam arti kalau menguntungkan diteruskan dan kalau gagal tidak diteruskan

     4.  Penyesuaian dengan substitusi

Jika individu merasa gagal dalam menghadapi masalah, maka ia dapat memperoleh penyesuaian dengan jalan mencari pengganti.

5.  Penyesuaian diri dengan menggali kemampuan pribadi

Individu mencoba menggali kemampuan-kemampuan khusus dalam dirinya, dan kemudian dikembangkan sehingga dapat membantu penyesuaian diri.

6.  Penyesuaian diri dengan belajar

Dengan belajar, individu akan banyak memperoleh pengetahuan dan ketrampilan yang dapat membantu menyesuaikan diri.

     7. Penyesuaian diri dengan inhibisi dan control diri

Dalam situasi ini, individu berusaha memilih tindakan mana yang harus dilakukan, dantindakan mana yang tidak perlu dilakukan.

8.  Penyesuaian diri dengan perencanaan yang cermat

Dalam situasi ini, tindakan yang dilakukan merupakan keputusan yang diambil berdasarkan perencanaan cermat.

 

 

Faktor - faktor yang Mempengaruhi Proses Penyesuaian Diri

            Secara keseluruhan kepribadian mempunyai fungsi sebagai penentu primer terhadap penyesuaian diri. Penetu berarti factor yang mendukung, mempengaruhi, atau menimbulkan efek pada proses penyesuaian.

     Secara sekunder, proses penyesuaian ditentukan oleh faktor-faktor yang menentukan kepribadian itu sendiri baik internal maupun eksternal. Penentu-penentu tersebut dikelompokkan sebagai berikut :

1.    Kondisi jasmaniah yang meliputi, pembawaan, konstitusi fisik, susunan saraf, kelenjar, system otot, kesehatan dan sebagainya.

2.    Perkembangan dan kematangan, terutama kematangan intelektual, sosial, moral, dan emosional

3.    Penentu psikologis, yang meliputi pengalaman, belajar, pembiasaan, determinasi diri, frustasi, dan konflik

4.    Kondisi lingkungan, terutama rumah, keluarga dan sekolah

5.    Penentu kulutural dan agama

                       

c.  Cara Menyesuaikan Diri di Sekolah

Berikut cara untuk menyesuaikan diri remaja di sekolah, antara lain :

1.    Pelajari Situasi

     Penting dan perlu kalian perhatikan pertama yaitu; sebelum masuk sekolah, belajar untuk mengenal lebih dekat lingkungan sekolah, baik letak geografis sekolah, arah perjalanan dari rumah ke sekolah, lingkungan sekitar sekolah, dan sebagainya. Anda biasakan untuk mengenal situasi baru dan beradaptasi di dalamnya. Anda tidak perlu takut pada situasi yang baru, pastikan Anda aman berada di lingkungan sekolah tersebut.

2. Berbaik sangka

      Hilangkan segera pikiran kalian bahwa lingkungan sekolah baru nanti kurang menyenangkan termasuk kekhawatiran tentang teman-teman yang tidak bersahabat atau guru-guru kurang ramah. Ganti kalimat tersebut, penuhi otak dengan kalimat-kalimat positif seperti lingkungan sekolah baru akan sangat menyenangkan, teman-teman mengasyikkan dan guru-gurunya pun ramah.

3.  Sesuaikan keadaan Sekolah

      Sebaiknya dari jauh-jauh hari, siapkan informasi tentang sekolah barunya. Entah peraturan sekolah atau kebiasaan guru-guru mengajar. Nah, tetapkan keteraturan kegiatan sekolah dengan di rumah. Misalnya, sesuaikan jadwal bangun dengan jadwal masuk sekolah.

4.  Mengetahui Aturan     

       Segera kalian sadari bahwa memasuki sekolah baru berarti memasuki tempat yang telah mempunyai aturan. Peraturan sekolah bisa saja berbeda dengan sekolah sebelumnya. Ikuti dan patuhi peraturan yang ada

5.  Mengikuti MOS              

       Mengikuti kegiatan MOS sangat penting bagi kalian. Masa orientasi sekolah adalah salah satu masa yang bisa dimanfaatkan untuk mengenal lingkungan sekolah. Pada kegiatan tersebut akan diperkenalkan siapa saja elemen lingkungannya seperti kepala sekolah, guru-guru, staf tata usaha, peraturan yang berlaku, kegiatan formal sekolah yang wajib diikuti dan kegiatan ektrakurikuler yang bisa dipilih setiap siswa, dan sekaligus momen yang bisa digunakan untuk mengenal teman baru.

6. Kenali dan hormati guru

       Kalian harus kenali dan hormat kepada guru yang ada. Lalu bagaimana cara beradaptasi dengan guru. Guru adalah orang tua saat di sekolah sehingga perlakukan layaknya sedang berhadapan dengan orang tua di rumah. Selain itu, guru adalah individu-individu yang mempunyai karakter yang berbeda-beda. bertanya pada kakak kelas apa yang tidak disukai oleh guru-guru di sekolah sehingga bisa diantisipasi lebih dulu. Pada dasarnya setiap orang senang diperlakukan dengan baik serta dihargai sesuai porsi dan perannya. Sebagai siswa, membiasakan diri untuk bertutur kata sopan dan bersikap santun terhadap guru-guru. Hal ini akan membuat guru-guru merasa dihargai. Jangan ragu untuk menyapa dan memberi salam setiap guru yang berpapasan.

7.  Menghargai sesama

      Siapa yang menanam kebaikan maka akan mendapatkan kebaikan pula, begitu juga siapa yangmenghargai orang lain, maka akan dihargai pula oleh orang lain. kalimat itu harus kalian ingat dan terapkan. Selama  bisa saling menghargai dan menghormati teman baru maka tidak perlu takut. Tidak semua orang dapat dengan cepat menerima orang lain. Dengan memmulai percakapan sederhana yang ringan sehingga dapat mencairkan suasana, tetapi hindari memaksakan pendapat dan kehendak pada teman baru. Semakin  bisa menghargai teman baru, semakin cepat keakraban terjalin.

8.  Menjadi diri sendiri

      Berada di lingkungan baru seperti sekolah baru, kalian memang sebaiknya ramah terhadap teman-teman yang baru dikenal, namun yang terpenting tetaplah menjadi diri sendiri. Jangan melakukan sesuatu yang sebetulnya tidak mencerminkan siapa diri sesungguhnya. Hal-hal yang dilakukan tidak sesuai dengan kepribadian hanya akan membuat diri kurang nyaman yang bisa saja terbaca oleh teman baru. Menjadi diri sendiri akan memudahkan berinteraksi lebih natural yang mungkin saja mempermudah teman baru untuk mengenal lebih dalam.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA

SMA NEGERI 1 FATULEU BARAT

Jl. Translok Bisolo Desa Tuakau

 


RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)

BIMBINGAN KLASIKAL

SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2017/2018

A

Komponen

Layanan Dasar

B

Bidang Layanan

Belajar

C

Topik / Tema Layanan

Kiat sukses belajar di SMA-MA

D

Fungsi Layanan

Pemahaman

E

Tujuan Umum

Peserta didik/konseli  dapat mengenal sikap dalam belajar serta menerapkan sikap dan kebiasaan dalam belajar yang baik di SMA-MA hingga mencapai prestasi yang lebih luas

F

Tujuan Khusus

 1. Peserta didik/konseli dapat memahami tujuan belajar di SMA/MA

2. Peserta didik/konseli  dapat memahami struktur kurikulum SMA/MA

3. Peserta didik/konseli dapat memahami memilih peminatan/jurusan, sikap dan kebiasaan belajar

4. Peserta didik/konseli dapat memahami tips meraih sukses belajar di SMA/MA

G

Sasaran Layanan

Kelas 10

H

Materi Layanan

1. Tujuan belajar di SMA/MA

2. Struktur kurikulum di SMA/MA

3. Memilih peminatan/jurusan, sikap dan kebiasan belajar

4. Tips mearaih sukses belajar di SMA/MA

I

Waktu

2 Kali Pertemuan x  45 Menit

J

Sumber Materi

1.  Slamet, dkk 2016, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan Konseling untuk SMA-MA kelas 10, Yogyakarta, Paramitra Publishing

2.  Triyono, Mastur, 2014, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan Konseling bidang belajar, Yogyakarta, Paramitra

3.  Hutagalung, Ronal. 2015. Ternyata Berprestasi ItuMudah. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

4.  Eliasa Imania Eva, Suwarjo.2011.Permainan (games) dalam Bimbingan dan Konseling.Yogyakarta: Paramitra

K

Metode/Teknik

Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab

L

Alat dan perangkat

Alat Peraga

M

Pelaksanaan

1. Tahap Awal /Pedahuluan

a.   Pernyataan Tujuan

 

 

1.  Guru BK/Konselor membuka dengan salam dan berdoa

2.  Membina hubungan baik dengan peserta didik

      (menanyakan kabar, pelajaran sebelumnya, ice breaking)

3.   Menyampaikan tujuan-tujuan khusus yang akan dicapai

b.  Penjelasan tentang langkah-langkah kegiatan

1. Memberikan langkah-langkah kegiatan, tugas dan tanggung jawab peserta didik

2. Kontrak layanan (kesepakatan layanan), hari ini kita akan melakukan kegiatan selama 1 jam pelayanan, kita sepakat akan melakukan dengan baik.

c. Mengarahkan kegiatan (konsolidasi)

Guru BK/Konselor memberikan penejelasan tentang topik yang akan dibicarakan

d. Tahap peralihan

     ( Transisi)

Guru BK/Konselor menanyakan kesiapan peserta didik melaksanakan kegiatan, dan memulai ke tahap inti

2. Tahap Inti

e.       Kegiatan peserta didik

1. Mengamati tayangan slide ppt (tulisan, gambar, video)

2. Melakukan Brainstorming/curah pendapat

3. Mendiskusikan dengan kelompok masing-masing

4. Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian kelompok lain menanggapinya, dan seterusnya bergantian sampai selesai.

 

f.       Kegiatan Guru BK/Konselor

1.Mengajak peserta didik untuk brainstorming/curah pendapat

2. Membagi kelas menjadi beberapa kelompok (6 kelompok)

3. Memberi tugas (untuk diskusi kelompok)

4. Menjelaskan cara mengerjakan tugas

5. Mengevaluasi hasil diskusi peserta didik

6. Membuat catatan-catatan observasi selama proses layanan

 

3. Tahap Penutup

1. Peserta didik menyimpulkan hasil kegiatan

2. Peserta didik merefleksi kegiatan dengan mengungkapkan  kemanfaatan dan kebermaknaan kegiatan secara lisan

3. Guru BK memberi penguatan dan rencana tindak lanjut

4. Guru BK menutup kegiatan layanan dengan mengajak peserta didik bersyukur/berdoa dan mengakhiri dengan salam

N

Evaluasi

 

1.  Evaluasi Proses

Guru BK atau konselor melakukan evaluasi dengan memperhatikan proses yang terjadi :

1.  Melakukan Refleksi hasil, setiap peserta didik menuliskan di kertas yang sudah disiapkan.

2.  Mengamati sikap atau atusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan

3.  Mengamati  cara peserta didik dalam menyampaikan pendapat atau bertanya

4.  Mengamati cara peserta didik dalam memberikan penjelasan terhadap pertanyaan guru BK

2.  Evaluasi Hasil

Evaluasi dengan instrumen yang sudah disiapkan, antara lain :

1.  Evaluasi tentang  suasana pertemuan  dengan instrumen: menyenangkan/kurang menyenangkan/tidak menyenangkan.

2.  Evaluasi terhadap topik yang dibahas : sangat penting/kurang penting/tidak penting

3.  Evaluasi terhadap cara Guru BK  dalam  menyampaikan materi: mudah dipahami/tidak mudah/sulit dipahami

4.  Evaluasi terhadap kegiatan yang diikuti : menarik/kurang menarik/tidak menarik untuk diikuti

 

LAMPIRAN-LAMPIRAN

 1. Uraian materi

 2. Lembar kerja siswa

 3. Instrumen penilaian

     

                                                                                                           

                                                                                      Kupang, 21 Agustus 2017

Mengetahui

 KepalaSekolah                                                          Guru BK

 

               Konstantinus Nu Nay,S.Pd                                         Imelda Anu Thay

               NIP.19670628 199801 1 001

                                                                                                                    

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Lampiran 1. Uraian Materi

KIAT SUKSES BELAJAR DI SMA/MA

 

a. Tujuan Belajar di SMA/MA

      Bagaimana sebaiknya peserta didik SMA/MA belajar? Pertanyaan ini sangat sederhana dan tidak asing ditelinga setiap peserta didik tentang bagaimana cara melakukan pembelajaran di SMA/MA. Sek olah Menengah Atas (SMA) /Mandarasah Aliyah (MA) lebih ditujukan untuk mempersiapkan peserta didik dengan memberikan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan harapan bisa melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi untuk mengembangkan diri sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahun dan teknologi. Selain itu, bisa menjadi manusia dewasa yang mampu hidup mandiri di masyarakat. Dengan tujuan tersebut, Kurikulum SMA/MA memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk memilih kelompok mata pelajaran, lintas mata pelajaran dan pendalaman mata pelajaran tertentu sesuai dengan kemampuan dasar umum (kecerdasan), bakat, minat dan kecenderungan pilihan masing-masing siswa. Kurikulum di MA (Madrasah Aliyah) sama dengan kurikulum sekolah menengah atas (SMA), hanya saja pada MA terdapat porsi pendidikan agama lebih banyak.

 

b. Struktur Kurikulum SMA/MA

                 Struktur kurikulum menggambarkan konseptualisasi konten kurikulum dalam bentuk mata pelajaran, posisi konten atau mata pelajaran dalam kurikulum, distribusi konten atau mata pelajaran dalam semester atau tahun, beban belajar untuk mata pelajaran dan beban belajar per minggu untuk setiap siswa.  Struktur kurikulum  merupakan gambaran mengenai penerapan prinsip kurikulum mengenai posisi seorang siswa dalam menyelesaikan pembelajaran di suatu satuan atau jenjang pendidikan. Lebih lanjut, struktur kurikulum menggambarkan  posisi belajar seorang siswa yaitu apakah mereka harus menyelesaikan seluruh mata pelajaran yang tercantum dalam struktur ataukah kurikulum memberi kesempatan kepada siswa untuk menentukan berbagai pilihan.

Struktur Kurikulum SMA/MA terdiri atas :

-       Kelompok mata pelajaran wajib : Kelompok A adalah mata pelajaran yang memberikan orientasi kompetensi lebih kepada aspek kognitif dan afektif sedangkan kelompok B adalah mata pelajaran yang lebih menekankan pada aspek afektif dan psikomotor.

-       Kelompok Mata Pelajaran Peminatan terdiri atas 3 (tiga) kelompok yaitu Peminatan Matematika dan Ilmu Alam (IPA), Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial (IPS), dan Peminatan Ilmu Bahasa dan Budaya (Bahasa).

-       Mata Pelajaran Pilihan Lintas Minat yaitu mata pelajaran yang dapat diambil oleh peserta didik di luar Kelompok Mata Pelajaran Peminatan yang dipilihnya tetapi masih dalam Kelompok Peminatan lainnya.

 

Kelompok Mata Pelajaran Wajib

Struktur kelompok mata pelajaran wajib dalam kurikulum SMA/MA adalah sebagai berikut :

 

 

MATA PELAJARAN

ALOKASI WAKTU BELAJAR

PER MINGGU

X

XI

XII

Kelompok A ( Wajib )

1.

Pendidikan Agama dan Budi Pekerti

3

3

3

2.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

2

2

2

3.

Bahasa Indonesia

4

4

4

4.

Matematika

4

4

4

5.

Sejarah Indonesia

2

2

2

6.

Bahasa Inggris

2

2

2

Kelompok B ( Wajib )

7.

Seni Budaya

2

2

2

8.

Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan

3

3

3

9.

Prakarya dan Kewirausahaan

2

2

2

Jumlah Jam Pelajaran Kelompok A dan B per minggu

24

24

24

Kelompok C (Peminatan)

Mata Pelajaran Peminatan Akademik (SMA/MA)

18

20

20

Jumlah Jam Pelajaran Yang harus Ditempuh per minggu

42

44

44

      Sumber : Materi Diklat Guru : Implementasi Kurikulum 2013 SMA-MA

Kelompok Mata Pelajaran Peminatan

Struktur mata pelajaran peminatan dalam kurikulum SMA/MA :

MATA PELAJARAN

Kelas

X

XI

XII

Kelompok A dan B (Wajib)

24

24

24

C. Kelompok Peminatan

Peminatan Matematika dan Ilmu Alam

 

 

 

I

1

Matematika

3

4

4

2

Biologi

3

4

4

3

Fisika

3

4

4

4

Kimia

3

4

4

Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial

 

 

 

II

1

Geografi

3

4

4

2

Sejarah

3

4

4

3

Sosialogi & Antropologi

3

4

4

4

Ekonomi

3

4

4

Peminatan Ilmu Bahasa dan Budaya

 

 

 

III

1

Bahasa dan Sastra Indonesia

3

4

4

2

Bahasa dan Sastra Inggris

3

4

4

3

Bahasa dan Sastra Asing Lainnya

3

4

4

4

Antropologi

3

4

4

Mata Pelajaran Pilihan dan Pendalaman

 

 

 

Pil Lintas Minat dan/atau Pendalaman Minat

6

4

4

Jumlah Jam Pelajaran Yang Tersedia per minggu

66

76

76

Jumlah Jam Pelajaran  Yang harus Ditempuh

per minggu

42

44

44

      Sumber : Materi Diklat Guru : Implementasi Kurikulum 2013 SMA-MA

       Kurikulum SMA/MA dirancang untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik belajar berdasarkan minat mereka. Struktur kurikulum memperkenankan peserta didik melakukan pilihan dalam bentuk pilihan kelompok peminatan dan pilihan mata pelajaran antar kelompok peminatan.

Di SMA/MA terdapat pilihan kelompok peminatan/jurusan, diantaranya :

1.    Kelompok Peminatan atau Jurusan Matematika dan Ilmu Alam (IPA)

2.    Kelompok Peminatan atau Jurusan Ilmu-ilmu Sosial (IPS)

3.    Kelompok Peminatan atau Jurusan Ilmu Bahasa dan Budaya (Bahasa)

Untuk mencapai hasil yang optimal,  maka harus didukung juga oleh beberapa hal, diantaranya : Minat dan bakat serta kemampuan, Lingkungan belajar serta Sikap dan kebiasaan belajar

c.  Memilih Peminatan/Jurusan, Sikap dan Kebiasaan Belajar 

Dalam memilih kelompok peminatan harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut  :

1.    Kenali karakteristik masing-masing kelompok peminatan Jurusan.

2.    Kenali minat dan bakat !

3.    Ketahui rencana kuliah dan karir di masa depan

4.    Diskusikan dengan guru BK dan orang tua

5.    Jangan Ikut-ikutan teman !

6.    Jangan terpengaruh pada isu-isu tidak jelas tentang suatu jurusan tertentu

Kebiasaan belajar ini meliputi kegiatan belajar di rumah, di sekolah (di kelas, perpustakaan, di tempat praktik).

Ciri-ciri sikap dan kebiasaan belajar yang positif

1.    Menyenangi pelajaran (teori dan praktik)

2.    Merasa senang mengikuti kegiatan belajar yang diprogramkan sekolah

3.    Mempunyai jadwal belajar yang teratur

4.    Mempunyai disiplin diri dalam belajar (bukan karena orang lain)

5.    Masuk kelas tepat pada waktunya

6.    Memperhatikan penjelasan dari guru

7.    Mencatat pelajaran dalam buku khusus secara rapi dan lengkap

8.    Senang mengajukan pertanyaan apabila tidak memahaminya

9.    Berpartisipasi aktif dalam kegiatan diskusi kelas

10. Membaca pelajaran atau buku lainnya yang berguna  secara teratur

11. Mengerjakan tugas-tugas atau PR dengan sebaik-baiknya

12. Ulet atau tekun dalam melaksanakan pelajaran praktik

13. Tidak mudah putus asa apabila mengalami kegagalan dalam belajar

 

      d.  Tips Meraih Sukses Belajar di SMA/MA

Hal yang perlu mendapatkan perhatian lebih oleh siswa SMA/MA untuk sukses  belajarnya, diantaranya :

1.    Memiliki Iman dan Taqwa pada Tuhan YME

      Untuk mencapai jalan kesuksesan, seorang pelajar harus memiliki iman yang kuat serta berusaha dengan ikhlas dalam menjalani hidup sesuai tuntunan atau petunjuk dari Tuhan yang menciptakan dunia dan isinya. Kalau sudah memiliki kualitas keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan YME dengan baik dan ikhlas, maka akan mendapatkan jalan kemudahan dalam meraih kesuksesan. Pelajar yang selalu menghadirkan Tuhan pada setiap waktu dalam perjuangannya akan diberi kemudahan dalam proses mencapainya

2.    Berbakti Pada Orang Tua

Orang tua kita adalah orang yang melahirkan kita, orang yang sangat peduli terhadap diri kita, orang yang membiayai kita, orang yang mendambakan kita sukses di sekolah. Berbakti pada orang tua bisa dilakukan dengan berperilaku yang baik seperti memahami,  mengerti, menghormati, mematuhi dengan baik. Dengan menjaga perasaannya, janganlah sampai kita melukai dan menyakiti perasaannya. Karena Do’a orang tua itu adalah mudah terkabulkan oleh Tuhan.

3.    Menghormati Guru

Guru adalah gudang ilmu, inspirasi sukses, yang  memiliki seni mengajar. Tentu tidaklah seni mengajar semua guru sesuai dengan keinginan pelajar. Walau demikian boleh jadi akan membawa kebaikan buat pelajar tersebut. Sehingga menghormati guru dapat dilakukan dengan cara  : memahami, menghormati, mengerti akan cara-cara mengajarnya, 

4.    Berintegritas

Merupakan s ifat, atau keadaan yang menunjukkan kesatuan yang utuh sehingga memiliki potensi dan kemampuan yang memancarkan kewibawaan, seperti sifat-sifat jujur, disiplin, tangguh, tenang, proaktif menyenangkan, berpikir positif dan sebagainya.

5.    Taat  pada Tata Tertib

Sikap pelajar terhadap tata tertib sekolah hendaknya menghormati dan mematuhinya agar bermartabat. Sebab tata tertib merupakan rambu-rambu kehidupan bersama yang menjamin terwujudnya suasana kenyamanan, ketenangan, ketentraman, kekompakan, kerukunan, kekuatan, kepribadian, identitas suatu sekolah. Makanya sebagai siswa sangatlah perlu memahami dan mengerti apa yang harus dilakukan sebagai kewajibannya.

 

 

6.    Miliki Kemandirian

Mandiri adalah keadaan dimana seseorang siswa dapat berdiri sendiri, tidak bergantung pd orang lain, melakukanapa yang menjadi tanggung jawabnya sebagai pelajar atau sikap yang diambilnya terhadap penilaian sesuatu itu baik, atau tidak baik, menyenangkan, tidak menyenangkan, berdasar pengetahuannya terhadap sesuatu itu benar atau tidah benar.  Sejak kecil ia sudah biasa mengetahui, menilai, mensikapi dan melakukan sesuatu atas tanggungjawab yang harus diambilnya, sehingga bebas dari ketergantungan pada orang lain. Contohnya pelajar yang melakukan suatu hal atas kesadarannya sendiri, seperti ;

a.       Belajar,

b.      Mandi, mencuci dan merapikan pakaian

c.       Berangkat dan  pulang  sekolah

d.      Mengerjakan tugas,

e.       Mengumpulkan tugas,

f.       Mengerjakan tiap ulangan harian, ujian mid semester, ujian semeter, ujian sekolah, ujian nasional

g.       Membaca, merangkum, menghafal, mencoba mengerjakan soal

h.      Beribadah atas kesadarannya sendiri

i.        Berbakti pada orang tua

Pada akhirnya menghasilkan suatu  hal atau keadaan dapat berdiri sendiri tanpa bergantung pada orang lain, inilah yang sering di namakan kemandirian.

7.      Menyusun visi, target, dan jadwal pencapaian.

Susunlah gambaran besar yang ingin anda raih dalam di masa depan. Buatlah sesulit mungkin, namun percayalah anda bisa mencapainya. Lalu kembangkan ke dalam target-target jangka pendek, serta tentukan waktu kapan anda akan meraihnya. Perjalanan sejauh ribuan kilometer dicapai dengan selangkah demi selangkah

8.      Temukan kegembiraan dalam setiap langkah.

Perhatikan anak-anak kecil belajar, mereka menunjukkan kegembiraan saat erangkat sekolah, saat di kelas, saat beristirahat, saat pulang bahkan saat mengerjakan pekerjaan rumah mereka. Temuka kegembiraan yang sama di setiap langkah anda. Jika anda tak menemukannya, mungkin anda berada di jalan yang keliru. Segera renungkan kembali apa yang ingin anda raih.

9.      Hormati  Kakak  Kelas

Sebagai pelajar  yang memiliki tingkatan kelas diatasnya, pasti akan dijumpai kakak kelas yang merasa lebih dulu berpengalaman di sekolah tersebut. Tidak ada salahnya jika menaruh hormat karena memang mereka masuk lebih dulu daripada Anda, tentu lebih berpengalaman dalam menyesuaikan diri di sekolah.

 

 

10.  Mengumpulkan Tiap Tugas

Pelajar yang memahami, mengerti akan tugas dan kewajibannya sebagai siswa adalah pelajar yang mestinya mengerjakan apa yang menjadi tugas yang diberikan guru, walaupun tidak sempurna, tetapi tetap berusaha mengumpulkan tugas tersebut tepat waktu. Bukan karena tidak bisa mengerjakan, kemudian tidak mengumpulkan tugas. Bahkan walau terlambat tugas tetap diselesaikan dan dikumpulkan.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA

SMA NEGERI 1 FATULEU BARAT

Jl. Translok Bisolo Desa Tuakau

 


RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)

BIMBINGAN KLASIKAL

SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2017/2018

A

Komponen

Layanan Dasar

B

Bidang Layanan

Pribadi

C

Topik / Tema Layanan

Konsep diri remaja

D

Fungsi Layanan

Pemahaman

E

Tujuan Umum

Peserta didik/konseli  dapat memahami dan menemukan unsur-unsur konsep diri serta memahami dan menerima kelebihan dan kekurangan secara wajar dan penuh rasa syukur

F

Tujuan Khusus

1. Peserta didik/konseli dapat memahami pengertian dan komponen konsep diri

2. Peserta didik/konseli  dapat memahami faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan konsep diri

3. Peserta didik/konseli dapat memahami proses pembentukan konsep diri

G

Sasaran Layanan

Kelas 10

H

Materi Layanan

1. Pengertian dan komponen konsep diri

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan konsep diri

3. Proses pembentukan konsep diri

I

Waktu

2 Kali Pertemuan x  45 Menit

J

Sumber Materi

1.  Slamet, dkk 2016, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan Konseling untuk SMA-MA kelas 10, Yogyakarta, Paramitra Publishing

2.  Triyono, Mastur, 2014, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan Konseling bidang pribadi, Yogyakarta, Paramitra

3.  Hutagalung, Ronal. 2015. Ternyata Berprestasi ItuMudah. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

4.  Eliasa Imania Eva, Suwarjo.2011.Permainan (games) dalam Bimbingan dan Konseling.Yogyakarta: Paramitra

K

Metode/Teknik

Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab

L

Alat dan perangkat

Alat Peraga

M

Pelaksanaan

1. Tahap Awal /Pedahuluan

a.   Pernyataan Tujuan

 

 

1.  Guru BK/Konselor membuka dengan salam dan berdoa

2.  Membina hubungan baik dengan peserta didik

      (menanyakan kabar, pelajaran sebelumnya, ice breaking)

3.   Menyampaikan tujuan-tujuan khusus yang akan dicapai

b.  Penjelasan tentang langkah-langkah kegiatan

1. Memberikan langkah-langkah kegiatan, tugas dan tanggung jawab peserta didik

2. Kontrak layanan (kesepakatan layanan), hari ini kita akan melakukan kegiatan selama 1 jam pelayanan, kita sepakat akan melakukan dengan baik.

c. Mengarahkan kegiatan (konsolidasi)

Guru BK/Konselor memberikan penejelasan tentang topik yang akan dibicarakan

d. Tahap peralihan

     ( Transisi)

Guru BK/Konselor menanyakan kesiapan peserta didik melaksanakan kegiatan, dan memulai ke tahap inti

2. Tahap Inti

g.       Kegiatan peserta didik

1. Mengamati tayangan slide ppt (tulisan, gambar, video)

2. Melakukan Brainstorming/curah pendapat

3. Mendiskusikan dengan kelompok masing-masing

4. Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian kelompok lain menanggapinya, dan seterusnya bergantian sampai selesai.

 

h.      Kegiatan Guru BK/Konselor

1. Mengajak peserta didik untuk brainstorming/curah pendapat

2. Membagi kelas menjadi beberapa kelompok (6 kelompok)

3. Memberi tugas (untuk diskusi kelompok)

4. Menjelaskan cara mengerjakan tugas

5. Mengevaluasi hasil diskusi peserta didik

6. Membuat catatan-catatan observasi selama proses layanan

 

3. Tahap Penutup

1. Peserta didik menyimpulkan hasil kegiatan

2.Peserta didik merefleksi kegiatan dengan mengungkapkan  kemanfaatan dan kebermaknaan kegiatan secara lisan

3. Guru BK memberi penguatan dan rencana tindak lanjut

4. Guru BK menutup kegiatan layanan dengan mengajak peserta didik bersyukur/berdoa dan mengakhiri dengan salam

N

Evaluasi

 

1.  Evaluasi Proses

Guru BK atau konselor melakukan evaluasi dengan memperhatikan proses yang terjadi :

1.  Melakukan Refleksi hasil, setiap peserta didik menuliskan di kertas yang sudah disiapkan.

2.  Mengamati sikap atau atusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan

3.  Mengamati  cara peserta didik dalam menyampaikan pendapat atau bertanya

4.  Mengamati cara peserta didik dalam memberikan penjelasan terhadap pertanyaan guru BK

2.  Evaluasi Hasil

Evaluasi dengan instrumen yang sudah disiapkan, antara lain :

1.  Evaluasi tentang  suasana pertemuan  dengan instrumen: menyenangkan/kurang menyenangkan/tidak menyenangkan.

2.  Evaluasi terhadap topik yang dibahas : sangat penting/kurang penting/tidak penting

3.  Evaluasi terhadap cara Guru BK  dalam  menyampaikan materi: mudah dipahami/tidak mudah/sulit dipahami

4.  Evaluasi terhadap kegiatan yang diikuti : menarik/kurang menarik/tidak menarik untuk diikuti

 

LAMPIRAN-LAMPIRAN

1. Uraian materi

2. Lembar kerja siswa

3. Instrumen penilaian

     

                                                                                                            Kupang, 21 Agustus 2017

Mengetahui

 KepalaSekolah                                                          Guru BK

 

               Konstantinus Nu Nay,S.Pd                                         Imelda Anu Thay

               NIP.19670628 199801 1 001

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Lampiran 1. Uraian Materi

 

KONSEP DIRI REMAJA

 

a.  Pengertian dan Komponen Konsep Diri

Para ahli psikologi dan komunikasi memberikan rumusan tentang konsep diri sebagai berikut :

·      Konsep diri adalah gambaran, pandangan, keyakinan, dan penghargaan, atau perasaan seseorang tentang dirinya sendiri (R.H. Dj. Sinurat).

·      Konsep diri adalah  penghargaan diri, nilai diri, atau penerimaan diri. Konsep diri meliputi semua keyakinan dan penilaian tentang diri sendiri. Hal ini akan menentukan siapa kita dalam kenyataan, tetapi juga menentukan siapa kita menurut pikiran sendiri, apa yang dapat kita lakukan menurut pikiran sendiri, dan menjadi apa menurut pikiran sendiri (Burns).

·      Konsep diri adalah pandangan individu mengenai siapa diri individu, dan itu bisa diperoleh lewat informasi yang diberikan lewat informasi yang diberikan orang lain pada diri individu (Mulyana, 2000:7)

 

Komponen Konsep DIiri

Komponen konsep diri antara lain adalah :

1. Gambaran diri, adalah sikap individu terhadap tubuhnya, baik sadar maupun tidak sadar. Meliputi : performance, potensi tubuh, persepsi dan perasaan tentang ukuran dan bentuk tubuh. 

2. Ideal diri, adalah persepsi individu tentang perilakunya yang disesuaikan dengan standar pribadi yang terkait dengan cita-cita.

3. Harga diri, adalah penilaian individu terhadap hasil yang dicapai dengan cara menganalisis seberapa jauh perilaku individu tersebut.

4. Peran diri, adalah pola perilaku sikap nilai dan aspirasi yang diharapkan individu berdasarkan posisinya dimasyarakat.

5. Identitas diri, adalah kesadaran akan diri pribadi yang bersumber dari pengamatan dan penilaian sebagai sintesis semua aspek konsep diri sebagai sesuatu yang utuh.

Sehubungan dengan konsep diri, beberapa hal mulai berkembang pada masa remaja, antara lain:

·       Pengetahuan tentang diri sendiri bertambah

·       Harapan-harapan yang ingin dicapai di masa depan muncul

·       Terjadi penilaian diri atas tingkah laku dan cara mengisi kehidupan

 

 

Ada 3 dimensi konsep diri, yakni :

1.  Pengetahuan tentang diri sendiri

      Dalam benak pikiran seseorang telah memiliki data tentang siapa dirinya. Semakin banyak tahu tentang deskripsi diri akan semakin baik  konsep dirinya. Contoh : “Saya Hartini kelas I SMK, pendiam, mudah tersinggung, pintar, jago matematika, hemat, setia, kurang pede, taat beribadah”. Wawasan tentang diri ini semakin lama semakin luas sesuai dengan  dinamika konsep dirinya.

2. Pengharapan terhadap diri.

       Disebut juga dengan Diri Ideal, yakni harapan dan kemungkinan dirinya menjadi apa kelak sesuai dengan idealismenya. “Diri Ideal” setiap orang berbeda-beda, ada yang mengharap dirinya menjadi pengusaha yang sukses, akuntan yang jujur, psikolog yang taqwa, sebaliknya ada pula orang yang ingin meraih popularitas dalam bermasyarakat. Contohnya : Politikus yang adil, pengusaha yang dermawan, dan lain-lain.

3.  Penilaian terhadap diri sendiri.

      Disadari atau tidak setiap saat kita selalu menilai diri sendiri. Khususnya menilai setiap tingkah laku kita. Contoh : tingkah laku belajar saya menghasilkan nilai rapor 5,5 ini berarti gagal. Mengapa bisa terjadi ? Hasil penilaian, antara harapan yang    dibentangkan   dengan fakta    yang ada di dalam diri akan menghasilkan Rasa Harga Diri . Semakin lebar ketidaksesuaian antara harapan dan kenyataan  diri sendiri maka “semakin rendah rasa harga dirinya”. Sebaliknya orang yang hidupnya mendekati standar harapan hidupnya, menyukai apa yang dikerjakannya maka akan “semakin tinggi rasa harga dirinya”.

Kita bisa melihat konsep diri dari empat sudut pandang, yakni:

1.    Konsep diri positif (tinggi) dan konsep diri negatif (rendah). Sudut Menurut Brooks dan Emmart (1976), orang yang memiliki konsep diri positif  menunjukkan karakteristik sebagai berikut:

§  Merasa mampu mengatasi masalah.

§  Merasa setara dengan orang lain.

§  Menerima pujian tanpa rasa malu.

§  Merasa mampu memperbaiki diri. Kemampuan untuk melakukan proses refleksi diri untuk memperbaiki perilaku yang dianggap kurang.

Sedangkan orang yang memiliki konsep diri yang negatif menunjukkan karakteristik sebagai berikut :

§  Peka terhadap kritik. Kurangnya kemampuan untuk menerima kritik dari orang lain sebagai proses refleksi diri.

§  Bersikap responsif terhadap pujian. Bersikap yang berlebihan terhadap tindakan yang telah dilakukan, sehingga merasa segala tindakannya perlu mendapat penghargaan.

§  Cenderung merasa tidak disukai orang lain. Perasaan subyektif bahwa setiap orang lain disekitarnya memandang dirinya dengan negatif.

§  Mempunyai sikap hiperkritik. Suka melakukan kritik negatif secara berlebihan terhadap orang lain.

§  Mengalami hambatan dalam interaksi dengan lingkungan sosialnya. Merasa kurang mampu dalam berinteraksi dengan orang-orang lain.

1.      Konsep diri fisik dan konsep diri sosial. Sudut pandang ini membedakan pandangan diri kita sendiri atas pribadi kita dan pandangan masyarakat atas pribadi kita.

2.      Konsep diri emosional dan konsep diri akademis. Dengan sudut pandang ini kita bisa membedakan pandangan diri sendiri yang dipengaruhi oleh perasaan/faktor psikologis dan yang secara ilmiah bisa dibuktikan. 

3.      Konsep diri riil dan konsep diri ideal. Sudut pandang ini membedakan diri kita yang nyata/sebenarnya dan yang kita cita-citakan.

 

b.  Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Konsep Diri

 Konsep diri bukanlah bawaan lahir, melainkan hasil belajar. Semenjak manusia mengenal lingkungan hidupnya, sejak itu pula ia belajar banyak hal tentang kehidupan. Berdasarkan pengalaman hidupnya, seseorang akan menetapkan konsep dirinya berdasarkan berbagai faktor. Menurut E.B. Hurlock, seorang psikolog, faktor-faktor itu adalah bentuk tubuh, cacat tubuh, pakaian, nama dan julukan, inteligensi kecerdasan, taraf aspirasi/ cita-cita, emosi, jenis/gengsi sekolah, status sosial, ekonomi keluarga, teman-teman, dan tokoh/orang yang berpengaruh.

Apabila berbagai faktor itu cenderung menimbulkan perasaan positif (bangga, senang), maka muncullah konsep diri yang positif. Pada masa kanak-kanak, seseorang biasanya cenderung menganggap benar apa saja yang dikatakan oleh orang lain. Jika seorang anak merasa diterima, dihargai, dicintai, maka anak itu akan menerima, menghargai, dan mencintai dirinya (berkonsep diri positif). Sebaliknya, jika orang-orang yang berpengaruh di sekelilingnya (orang tua, guru, orang dewasa lainnya, atau teman-temannya) ternyata meremehkan, merendahkannya, mempermalukan, dan menolaknya, maka pengalaman itu akan disikapi dengan negatif (memunculkan konsep diri negatif).

c.  Proses Pembentukan Konsep Diri

 Konsep diri terbentuk melalui proses belajar sejak masa pertumbuhan seorang manusia dari kecil hingga dewasa. Lingkungan, pengalaman dan pola asuh orang tua turut memberikan pengaruh yang signifikan terhadap konsep diri yang terbentuk. Sikap atau respon orang tua dan lingkungan akan menjadi bahan informasi bagi anak untuk menilai siapa dirinya. Oleh sebab itu, seringkali anak-anak yang tumbuh dan dibesarkan dalam pola asuh yang keliru dan negatif, ataupun lingkungan yang kurang mendukung, cenderung mempunyai konsep diri yang negatif. Hal ini disebabkan sikap orang tua yang misalnya: suka memukul, mengabaikan, kurang memperhatikan, melecehkan, menghina, bersikap tidak adil, tidak pernah memuji, suka marah-marah, dan sebagainya—dianggap sebagai hukuman akibat kekurangan, kesalahan atau pun kebodohan dirinya.

Jadi anak menilai dirinya berdasarkan apa yang dia alami dan dapatkan dari lingkungan. Jika lingkungan memberikan sikap yang baik dan positif, maka anak akan merasa dirinya cukup berharga sehingga tumbuhlah konsep diri yang positif.

Konsep diri ini mempunyai sifat yang dinamis, artinya tidak luput dari perubahan. Ada aspek-aspek yang bisa bertahan dalam jangka waktu tertentu, namun ada pula yang mudah sekali berubah sesuai dengan situasi sesaat. Misalnya, seorang merasa dirinya pandai dan selalu berhasil mendapatkan nilai baik, namun suatu ketika dia mendapat angka merah. Bisa saja saat itu ia jadi merasa "bodoh", namun karena dasar keyakinannya yang positif, ia berusaha memperbaiki nilai.

 

Johari Window ( Jendela Johari )

Joseph Luft dan Harrington Ingham , mengembangkan konsep Johari Window sebagai perwujudan bagaimana seseorang berhubungan dengan orang lain yang digambarkan sebagai sebuah jendela. ‘Jendela’ tersebut terdiri dari matrik 4 sel, masing-masing sel menunjukkan daerah self (diri) baik yang terbuka maupun yang disembunyikan. Keempat sel tersebut diantaranya :

1.    Daerah publik,

2.    Daerah buta,

3.    Daerah tersembunyi, dan

4.    Daerah yang tidak disadari. 

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhBIKvreqWhRDAEanwPff1HBZ4leiJfBnj2BS9luUoN3VUFQlM1bGo0A8C8jxlSyoEO9RX3Qy2sI_zte-n79QE8rmOL3KecR9OR6cCvzC6W60VaAPscmD31bKUXOpzsgeSw6S9b_GvtKV8/s400/Johari+window.jpg

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Disini ada konsep Johari Window atau jendela Johari yang menggambarkan pengenalan diri kita, ada empat Jendela Johari

diantaranya :

·       Jendela terbuka.

Hal-hal yang kita tahu tentang diri sendiri, tapi orang lain pun tahu. Misalnya keadaan fisik, profesi, asal daerah, dan lain-lain.

·       Jendela tertutup.

Hal-hal mengenai diri kita yang kita tahu tapi orang lain tidak tahu. Misalnya isi perasaan, pendapat, kebiasaan tidur, dan sebagainya.

·       Jendela buta.

Hal-hal yang kita tidak tahu tentang diri sendiri, tapi orang lain tahu. Misalnya hal-hal yang bernilai positif dan negatif pada kepribadian kita.

 

·       Jendela gelap.

Hal-hal mengenai diri kita, tapi kita sendiri maupun orang lain tidak tahu. Ini adalah wilayah misteri dalam kehidupan.

 

Jika kita ingin benar-benar mengetahui siapa diri kita, maka kita harus bisa membuka jendela tersebut selebar mungkin, karena semakin kita memuka lebar jendela itu, maka kita akan semakin mengerti siapa diri kita. Ada beberapa cara untuk kita agar bisa membuka jendela itu selebar mungkin :

·       Cobalah untuk selalu terbuka kepada orang lain, jangan menjadi orang yang munafik..dengan berlagak diri kita itu perfect. Dengan adanya keterbukaan, maka teman-teman kita pun akan bisa terbuka kepada kita.

·       Bersikaplah apa adanya, karena dengan sikap kita yang natural tanpa dibuat-buat, maka kita akan mulai bisa menjadi diri kita sendiri.

·       Mau menerima saran maupun kriktik dari orang lain. Kritikan negative akan membuat kita semakin baik.

·       Cobalah untuk berteman dengan siapa saja, jangan hanya pada satu komunitas saja…selama itu membawa dampak yang positif.

 

 

 

 

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA

SMA NEGERI 1 FATULEU BARAT

Jl. Translok Bisolo Desa Tuakau

 

 


RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)

BIMBINGAN KLASIKAL

SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2017/2018

A

Komponen

Layanan Dasar

B

Bidang Layanan

Sosial

C

Topik / Tema Layanan

Dampak pacaran di kalangan remaja

D

Fungsi Layanan

Pemahaman                              

E

Tujuan Umum

Peserta didik/konseli memiliki pemahaman akan pacaran dan dampak negatif dari pacaran sehingga dapat memutuskan untuk memfokuskan diri apda tugas pokok pelapor

F

Tujuan Khusus

1. Peserta didik/konseli dapat memahami  tentang pacaran

2. Peserta didik/konseli dapat memahami dampak pacaran di usia remaja

3. Peserta didik/konseli dapat memahami dampak negatif pacaran bagi remaja

 

G

Sasaran Layanan

Kelas 11

H

Materi Layanan

1. Tentang pacaran

2. Dampak pacaran di usia remaja

3. Dampak negatif pacaran bagi remaja

 

I

Waktu

2 Kali Pertemuan x  45 Menit

J

Sumber Materi

1.  Slamet, dkk 2016, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan Konseling untuk SMA-MA kelas 11, Yogyakarta, Paramitra Publishing

2.  Triyono, Mastur, 2014, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan  Konseling bidang pribadi, Yogyakarta, Paramitra

3.  Hutagalung, Ronal. 2015. Ternyata Berprestasi ItuMudah. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

4.  Eliasa Imania Eva, Suwarjo.2011.Permainan (games) dalam Bimbingan dan Konseling.Yogyakarta: Paramitra

 

K

Metode/Teknik

Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab

L

Alat dan Perangkat

Alat Peraga

M

Pelaksanaan

 

1. Tahap Awal /Pedahuluan

 

a.   Pernyataan Tujuan

 

 

1.  Guru BK/Konselor membuka dengan salam dan berdoa

2.  Membina hubungan baik dengan peserta didik

      (menanyakan kabar, pelajaran sebelumnya, ice breaking)

3.   Menyampaikan tujuan-tujuan khusus yang akan dicapai

 

b.  Penjelasan tentang langkah-langkah kegiatan

1. Memberikan langkah-langkah kegiatan, tugas dan tanggung jawab peserta didik

2. Kontrak layanan (kesepakatan layanan), hari ini kita akan melakukan kegiatan selama 1 jam pelayanan, kita sepakat akan melakukan dengan baik.

 

c. Mengarahkan kegiatan (konsolidasi)

Guru BK/Konselor memberikan penejelasan tentang topik yang akan dibicarakan

 

d. Tahap peralihan

     ( Transisi)

Guru BK/Konselor menanyakan kesiapan peserta didik melaksanakan kegiatan, dan memulai ke tahap inti

 

2. Tahap Inti

 

i.        Kegiatan peserta didik

1. Mengamati tayangan slide ppt (tulisan, gambar, video)

2. Melakukan Brainstorming/curah pendapat

3. Mendiskusikan dengan kelompok masing-masing

4. Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian kelompok lain menanggapinya, dan seterusnya bergantian sampai selesai.

 

 

j.        Kegiatan Guru BK/Konselor

1. Mengajak peserta didik untuk brainstorming/curah pendapat

2. Membagi kelas menjadi beberapa kelompok (6 kelompok)

3. Memberi tugas (untuk diskusi kelompok)

4. Menjelaskan cara mengerjakan tugas

5. Mengevaluasi hasil diskusi peserta didik

6. Membuat catatan-catatan observasi selama proses layanan

 

 

3. Tahap Penutup

1. Peserta didik menyimpulkan hasil kegiatan

2. Peserta didik merefleksi kegiatan dengan mengungkapkan  kemanfaatan dan kebermaknaan kegiatan secara lisan

3. Guru BK memberi penguatan dan rencana tindak lanjut

4. Guru BK menutup kegiatan layanan dengan mengajak peserta didik bersyukur/berdoa dan mengakhiri dengan salam

 

N

Evaluasi

 

 

1.  Evaluasi Proses

Guru BK atau konselor melakukan evaluasi dengan memperhatikan proses yang terjadi :

1.  Melakukan Refleksi hasil, setiap peserta didik menuliskan di kertas yang sudah disiapkan.

2.  Mengamati sikap atau atusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan

3.  Mengamati  cara peserta didik dalam menyampaikan pendapat atau bertanya

4.  Mengamati cara peserta didik dalam memberikan penjelasan terhadap pertanyaan guru BK

 

2.  Evaluasi Hasil

Evaluasi dengan instrumen yang sudah disiapkan, antara lain :

1.  Evaluasi tentang  suasana pertemuan  dengan instrumen: menyenangkan/kurang menyenangkan/tidak menyenangkan.

2.  Evaluasi terhadap topik yang dibahas : sangat penting/kurang penting/tidak penting

3.  Evaluasi terhadap cara Guru BK  dalam  menyampaikan materi: mudah dipahami/tidak mudah/sulit dipahami

4.  Evaluasi terhadap kegiatan yang diikuti : menarik/kurang menarik/tidak menarik untuk diikuti

 

 

LAMPIRAN-LAMPIRAN

1. Uraian materi

2. Lembar kerja siswa

3. Instrumen penilaian

     

                                                                                                            Kupang, 21 Agustus 2017

Mengetahui

 KepalaSekolah                                                          Guru BK

 

               Konstantinus Nu Nay,S.Pd                                         Imelda Anu Thay

               NIP.19670628 199801 1 001

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

a. Tentang Pacaran

Menurut DeGenova & Rice (2005) pengertian pacaran adalah menjalankan suatu hubungan dimana dua orang bertemu dan melakukan serangkaian aktivitas bersama agar dapat saling mengenal satu sama lain. Menurut Bowman (1978) pacaran adalah kegiatan bersenang-senang antara pria dan wanita yang belum menikah, dimana hal ini akan menjadi dasar utama yang dapat memberikan pengaruh timbal balik untuk hubungan selanjutnya sebelum pernikahan di Amerika.  Benokraitis (1996) menambahkan bahwa pacaran adalah proses dimana seseorang bertemu dengan seseorang lainnya dalam konteks sosial yang bertujuan untuk menjajaki kemungkinan sesuai atau tidaknya orang tersebut untuk dijadikan pasangan hidup.

pengertian pacaran adalah serangkaian aktivitas bersama yang diwarnai keintiman (seperti adanya rasa kepemilikan dan keterbukaan diri) serta adanya keterikatan emosi antara pria dan wanita yang belum menikah dengan tujuan untuk saling mnengenal dan melihat kesesuaian antara satu sama lain sebagai pertimbangan sebelum menikah.

Penyebab Pacaran di Usia Remaja

1.    Globalisasi

Globalisasi yang paling mempengaruhi para remaja sekarang adalah globalisasi akibat berkembangnya internet. Dari situlah para remaja mendapat dorongan untuk mencontoh budaya bangsa barat yang tidak sesuai diterapkan di Indonesia seperti konsuntif, hedonisme dan gonta-ganti pasangan hidup. Sehingga mendorong para remaja untuk berpacaran di usia dini.

2.   Membuktikan diri cukup menarik

Pada saat  ini, para remaja sudah  melewati batas bergaul yang telah di tetapkan oleh orang tua. Mereka sudah mengenal pacaran sejak awal masa remaja. Pacar, bagi mereka merupakan salah satu bentuk gensi yang membanggakan. Selain itu, pacar merupakan sesuatu yang dapat membuktikan bahwa mereka cukup menarik dan patut untuk mendapat perhatian dari lingkungan sekelilingnya.

3.      Adanya pengaruh kawan

Di kalangan remaja, memiliki banyak kawan merupakan salah satu bentuk prestasi tersendiri. Makin banyak kawan, makin tinggi nilai mereka di mata teman-temannya. Akan tetapi, jika tidak dapat dikendalikan, pergaulan itu akan menimbulkan kekecawaan. Sebab kawan dari kalangan tertentu pasti juga mempunyai gaya hidup tertentu pula seperti halnya berpacaran. Apabila si remaja berusaha mengikuti tetapi tidak sanggup memenuhinya maka remaja tersebut kemunginan besar akan di jauhi oleh teman-temannya.

 

b.  Dampak Pacaran Di Usia Remaja

Berikut dampak pacaran di usia remaja, antara lain :

1.    Prestasi sekolah bisa meningkat atau menurun

2.    Di dalam hubungan pacaran pasti ada suatu permasalahan yang dapat membuat pasangan tersebut bertengkar. Dampak dari pertengkaran itu dapat mempengaruhi prestasi mereka di sekolah. Tetapi tidak menutup kemungkinan dapat mendorong mereka untuk lebih meningkatkan prestasi belajar mereka.

3.    Pergaulan sosial : pergaulan bisa tambah meluas atau menyempit. Pergaulan tambah meluas, jika pola interaksi dalam peran hanya hanya berkegiatan berdua, tetapi banyak melibatkan interaksi dengan orang lainnya (saudara, teman, keluarga dan lain-lain). Pergaulan tambah menyempit, jika sang pacar membatasi pergaulan dengan yang lain (tidak boleh bergaul dengan yang lain selain dengan diri aku)

4.    Mengisi waktu luang bisa tambah bervariatis atau justru malah terbatas. Umumnya, aktivitas pacara tidak produktif (ngobrol, nonton, makan dan sebagainya), namun dapat menjadi produktif, jika kegiatan pacaran diisi dengan hal0hal seperti olah raga bersama, berkembun, memelihara binatang dan lain sebagainya

5.    Keterkaitan pacaran dengan seks. Pacaran mendorong remaj untuk merasa aman dan nyaman. Salah satunya adalah dengan kedekatan atau keintiman fisik. Mungkin awalnya memang sebagai tanda atau ungkapan kasih sayang, tapi pada umumnya akan sulit membedakan rasa sayang dan nafsu. Karena itu, perlu upaya kuat untuk saling membatasi diri agar tidak melakukan kemesran  yang berlebihan.

6.    Penuh Masalah Sehingga Berakibat Stres Hubungan dengan pacar tentu saja tidak semulus di duga, jadi pasti banyak terjadi masalah dalam hubungan ini. Jika remaja belum siap punya tujuan dan komitmen yang jelas dalam memulai pacaran, maka akan memudahkan ia stres dan frustasi jika tidak mampu mengatasi masalahnya.

7.    Kebebasan Pribadi Berkurang.

Interaksi yang terjadi dalam pacaran menyebabkan ruang dan waktu untuk pribadi menjadi lebihterbatas, karena lebih banyak menghabiskan waktu untuk berduaan dengan pacar.

 

 

c.   Dampak Negatif Pacaran bagi Remaja

v  Remaja Mudah terjerumus ke perzinaan

Dari penelitian yang di lakukan oleh sebuah lembaga swadaya masyarakat telah di temukan kasus banyak remaja putri usia sekolah telah mengalami kehamilan tidak dikehendaki (KTD) dan banyak yang melakukan aborsi karena mereka pacaran kelewat batas

v  Menipisnya  Iman. Remaja yang sibuk pacaran akan lupa ibadah, lupa dosa, lupa nilai-nilai agama.

v  Sering Munafik

Pacaran sering di ikuti sikap untuk menutup-nutupi keadaan yang sebenarnya, seperti mengaku kaya, mengaku orang penting dan sebagaimana, di samping itu pacaran membuat kita sering berbohong dengan orang tua jika pulang terlambat karena keasyikan pacaran.

 

 

v  Sering melamun dan panjang angan-angan

Pacaran sering membuat orang suka berkhayal dan berfikir tidak realistis lagi, hari-harinya di sibukan dengan berangan-angan sehingga lupa belajar dan lupa kewajiban yang lain.

v  Menurunnya  produktivitas dalam berkarya

Pacaran biasanya di sibukan dengan acara berdua-duan, jalan-jalan dan kegiatan yang tidak produktif lainya, belum jika terjadi pertengkaran atau masalah, hal ini akan membuat orang malas berkarya.

v  Gaya hidup menjadi Boros

                    Pacaran butuh biaya, untuk jalan-jalan,makan-makan, tiket nonton pertunjukan, pulsa, parfum dan sebagainya, jarang ada orang tua memberikan anggaran khusus untuk pacaran, akhirnya orang menggunakan alokasi anggaran lain untuk kegiatan pacarannya, gaya hidup akan menjadi lebih boros

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA

SMA NEGERI 1 FATULEU BARAT

Jl. Translok Bisolo Desa Tuakau

 

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)

BIMBINGAN KLASIKAL

SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2017/2018

A ­­­­­­­­­­­­­A.

Komponen Layanan

Layanan Dasar

B

Bidang Layanan

Pribadi

C

Topik / Tema Layanan

Cara mengendalikan emosi

D

Fungsi Layanan

Pemahaman

E

Tujuan Umum

Peserta didik/konseli dapat mengendalikan emosi dan memantapkan nilai serta cara bertingkah laku yang dapat diterima dalam kehidupan sosial yang lebih luas

F

Tujuan Khusus

1.   Peserta didik/konseli dapat mendifinisikan pengertian emosi

2.   Peserta didik dapat mengidentifikasi macam-macam emosi melalui diskusi kelompok

3.   Peserta didik dapatmempraktekancara mengendalikan emosi melalui sosiodrama

G

Sasaran Layanan

Kelas 11

H

Materi Layanan

1. Pengertian emosi

2. Macam-macam emosi

3. Cara mengendalikan emosi

I

Waktu

2 Kali Pertemuan x  45 Menit

J

Sumber

1.  Slamet, dkk 2016, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan Konseling untuk SMA-MA kelas 11, Yogyakarta, Paramitra Publishing

3.  Triyono, Mastur, 2014, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan Konseling Bidang Pribadi, Yogyakarta, Paramitra

4. Eliasa Imania Eva, Suwarjo.2011.Permainan (games) dalam Bimbingan dan Konseling.Yogyakarta: Paramitra

K

Metode/Teknik

Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab

L

Alat dan Perangkat

Alat Peraga

M

Pelaksanaan

1. Tahap Awal /Pedahuluan

a.   Pernyataan Tujuan

 

 

1.  Guru BK/Konselor membuka dengan salam dan berdoa

2.  Membina hubungan baik dengan peserta didik

      (menanyakan kabar, pelajaran sebelumnya, ice breaking)

3.   Menyampaikan tujuan-tujuan khusus yang akan dicapai

b.  Penjelasan tentang langkah-langkah kegiatan

1. Memberikan langkah-langkah kegiatan, tugas dan tanggung jawab peserta didik

2. Kontrak layanan (kesepakatan layanan), hari ini kita akan melakukan kegiatan selama 1 jam pelayanan, kita sepakat akan melakukan dengan baik.

c. Mengarahkan kegiatan (konsolidasi)

Guru BK/Konselor memberikan penejelasan tentang topik yang akan dibicarakan

d. Tahap peralihan

     ( Transisi)

Guru BK/Konselor menanyakan kesiapan peserta didik melaksanakan kegiatan, dan memulai ke tahap inti

2. Tahap Inti

k.      Kegiatan peserta didik

1. Mengamati tayangan slide ppt (tulisan, gambar, video)

2. Melakukan Brainstorming/curah pendapat

3. Mendiskusikan dengan kelompok masing-masing

4. Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian kelompok lain menanggapinya, dan seterusnya bergantian sampai selesai.

 

l.        Kegiatan Guru BK/Konselor

1. Mengajak peserta didik untuk brainstorming/curah pendapat

2. Membagi kelas menjadi beberapa kelompok (6 kelompok)

3. Memberi tugas (untuk diskusi kelompok)

4. Menjelaskan cara mengerjakan tugas

5. Mengevaluasi hasil diskusi peserta didik

6. Membuat catatan-catatan observasi selama proses layanan

 

3. Tahap Penutup

1. Peserta didik menyimpulkan hasil kegiatan

2. Peserta didik merefleksi kegiatan dengan mengungkapkan  kemanfaatan dan kebermaknaan kegiatan secara lisan

3. Guru BK memberi penguatan dan rencana tindak lanjut

4. Guru BK menutup kegiatan layanan dengan mengajak peserta didik bersyukur/berdoa dan mengakhiri dengan salam

N

Evaluasi

 

1.  Evaluasi Proses

Guru BK atau konselor melakukan evaluasi dengan memperhatikan proses yang terjadi :

1.  Melakukan Refleksi hasil, setiap peserta didik menuliskan di kertas yang sudah disiapkan.

2.  Mengamati sikap atau atusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan

3.  Mengamati  cara peserta didik dalam menyampaikan pendapat atau bertanya

4.  Mengamati cara peserta didik dalam memberikan penjelasan terhadap pertanyaan guru BK

2.  Evaluasi Hasil

Evaluasi dengan instrumen yang sudah disiapkan, antara lain :

1.  Evaluasi tentang  suasana pertemuan  dengan instrumen: menyenangkan/kurang menyenangkan/tidak menyenangkan.

2.  Evaluasi terhadap topik yang dibahas : sangat penting/kurang penting/tidak penting

3.  Evaluasi terhadap cara Guru BK  dalam  menyampaikan materi: mudah dipahami/tidak mudah/sulit dipahami

4.  Evaluasi terhadap kegiatan yang diikuti : menarik/kurang menarik/tidak menarik untuk diikuti

 

 

 

 

LAMPIRAN-LAMPIRAN

1. Uraian materi

2. Lembar kerja siswa

3. Instrumen penilaian

     

                                                                                                            Kupang, 21 Agustus 2017

Mengetahui

 KepalaSekolah                                                          Guru BK

 

               Konstantinus Nu Nay,S.Pd                                         Imelda Anu Thay

               NIP.19670628 199801 1 001

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Lampiran 1. Uraian Materi :

CARA MENGENDALIKAN EMOSI

 

 

A.     PENGERTIAN    

Kata emosi berasal dari bahasa Prancis, emotion yang berasal dari kata emouvoiryang berarti “kegembiraan”. Emosi juga berasal dari bahasa Latin emovere dari e- ( varian eks) yang berarti “luar” dan movere yang berarti “bergerak”.  Dengan kata lain, emosi adalah hasil dari reaksi tubuh dalam menghadapi situasi tertentu.

 

Pada dasarnya emosi adalah dorongan untuk bertindak, reaksi terhadap rangsangan dari luar dan dalam diri individu. Sebagai contoh emosi gembira mendorong perubahan suasana hati seseorang, sehingga secara fisiologi terlihat tertawa, emosi sedih mendorong seseorang berperilaku menangis

Orang-orang sering menganggap bahwa emosi hanya berkaitan dengan perasaan marah saja. Padahal anggapan tersebut tidak sepenuhnya benar. Sekali lagi, emosi adalah reaksi tubuh untuk menghadapi situasi tertentu. Situasi yang dihadapi disini mencakup emosi marah, malu, bahagia, takut, dan sedih.

 

B.     JENIS- JENIS EMOSI

Berasarkan sebab dan reaksi yang ditimbulkan, emosi dikelompokkan menjadi tiga, yaitu :

1.      Emosi yang berkaitan dengan perasaan (syaraf-syaraf jasmaniah), misalnya perasaan dingin, panas, hangat, sejuk dan sebagainya. Munculnya emosi seperti ini lebih banyak dirasakan karena faktor fisik diluar individu, misalnya cuaca, kondisi ruangan dan tempat dimana individu itu berada.

 

2.      Emosi yang berkaitan dengan kondisi fisiologis, misalnya sakit, meriang dan sebagainya. Munculnya emosi sepertinini lebih banyak dirasakan karena faktor kesehatan.

 

3.      Emosi yang berkaitan dengan kondisi psikologis, misalnya cinta, rindu, sayang, benci dan sejenisnya. Munculnya emosi seperti ini lebih banyak dirasakan karena faktor hubungan dengan orang lain.

 

C.     MACAM-MACAM EMOSI

Setiap orang tentunya pernah emosi. Akan tetapi, banyak orang mengidentifikasi emosi sebagai suatu hal yang negatif, seperti memukul, melempar barang, menghancurkan barang yang biasa kita sebut "marah". Marah memang merupakan bagian dari dasar emosi, tapi bukan hanya itu jenis dari emosi. Emosi itu sendiri ada yang negatif dan ada yang positif

 

Perbedaan rangsang yang diterima oleh indra memberikan pengaruh terhadap perasaan seseorang. Adanya perbedaan pengaruh tersebut, menimbilkan emosi yang berbeda pula.

Berikut adalah macam-macam emosi :

1.      Emosi marah

seseorang yang marah terhadap orang lain disebabkan ia menganggap bahwa orang itu bersalah terhadap dirinya. orang yang marah bisa menunjukkan tingkah laku agresif, menganggu orang yang dikenai marah, membanting barang, memukul, bahkan membunuh

2.      Emosi sedih, duka, susah dan pilu

semua orang yang mengalami musibah pasti merasa sedih. karena sedih, seseorang bisa menangis, bisa mengurung diri di kamar dan tidak mau bergaul dengan orang lain.

3.      Emosi Iri

Orang sering membandingkan keadaan dirinya dengan orang lain. jika dirinya lebih rendah atau kurang dari orang yang dibandingkan maka timbul rasa iri. emosi iri harus dapat di kendalikan dan di ekspresikan secara positif. ekspresi iri yang positif akan menimbulkan gairah usaha dan meningkatkan kerja secara positif untuk menyamai orang yang dibandingkan itu.

4.      Emosi Takut

ekspresi dari rasa takut dapat berupa lari menjauh dari obyek penyebab takut. rasa takut menyebabkan seseorang menghindari objek penyebab takut

5.      Emosi Cinta

contoh dari ekspresi cinta adalah kisah remaja yang menjalin asmara.
Semua orang harus dapat mengendalikan emosi. emosi yang tidak dapat di kendalikan dapat merugikan diri sendiri dan orang lain

 

D.     CARA MENGENDALIKAN EMOSI

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengendalikan dan mengarahkan emosi secara positif yaitu :

1.       Setiap tindakan harus didasarkan pada akal sehat

2.       Berfikir tenang akibat negative yang mungkin terjadi

3.       Berusahalah untuk memaafkan kesalahan orang lain

 

 

 

 

 

 

Lampiran Instrumen Penilaian

 

 

PENILAIAN  HASIL

(PENILAIAN SEGERA)

 

1.      Apakah yang dimaksud dengan emosi ?

 

2.      Macam emosi ada 2, yaitu emosi positif dan emosi negatif, Sebutkan masing-masing 3 (tiga) contoh emosi positif dan negatif tersebut

 

3.      Mengapa emosi harus dikendalikan ?

 

4.      Bagaimana sikap Anda jika melihat teman yang sedang sedih, jelaskan

 

5.      Jelaskan bagaimana cara mengendalikan emosi marah

 

                                                                                                           Kupang, 21 Agustus 2017

Mengetahui

 KepalaSekolah                                                          Guru BK

 

               Konstantinus Nu Nay,S.Pd                                         Imelda Anu Thay

               NIP.19670628 199801 1 001

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

INSTRUMEN

PENILAIAN PROSES

 

NO

PROSES YANG DINILAI

HASIL PENGAMATAN

KET

YA

TDK

A

Keterlaksanaan program

 

 

 

 

6.    Program layanan terlaksana sesuai dengan RPL

 

 

 

 

7.    Waktu pelaksanaan sesuai dengan RPL

 

 

 

 

8.    Metode yang digunakan variatif dan menarik

 

 

 

 

9.    Menggunakan media layanan BK

 

 

 

 

10.             RPL minimal terdiri dari Tujuan, Materi Layanan, Kegiatan, Sumber, Bahan dan Alat, Penilaian

 

 

 

B

Kesesuaiaan Program

 

 

 

 

1.    Program disusun sesuai dengan kebutuhan peserta didik

 

 

 

 

2.    Materi layanan sesuai kebutuhan peserta didik

 

 

 

 

3.    Materi layanan sesuai tugas  perkembangan peserta  didik

 

 

 

 

4.    Materi layanan mengacu pada sumber yang jelas

 

 

 

 

5.    Program dilaksanakan sesuai waktu yang telah ditentukan

 

 

 

C

Perolehan Siswa Pasca Layanan

 

 

 

 

6.    Peserta didik memperoleh pemahaman baru

 

 

 

 

7.    Peserta didik mempunyai perasaan positif

 

 

 

 

8.    Peserta didik berkurang masalahnya

 

 

 

 

9.    Peserta didik terentaskan masalahannya

 

 

 

 

10. Berkembangnya PTSDL

 

 

 

D

Perhatian Peserta Didik

 

 

 

 

6.    Peserta didik antusia mengikuti materi layanan BK

 

 

 

 

7.    Peserta didik aktif bertanya

 

 

 

 

8.    Peserta didik aktif  menjawab

 

 

 

 

9.    Peserta didik mengerjakan tugas yang diberikan konselor

 

 

 

 

10.             Peserta didik hadir semua

 

 

 

E

Ketersediaan sarana prasarana

 

 

 

 

1.  Liquid Cristal Display (LCD) tersedia lengkap

 

 

 

 

2.  Mebeler dan ATK tersedia lengkap

 

 

 

 

3.  Ruangan bersih dan nyaman

 

 

 

 

4.  Instrumen dan Sumber Buku tersedia lengkap

 

 

 

 

5.  Pencahayaan ruangan mencukupi

 

 

 

 

 

 

 

 

                                                                                                                                Kupang, 21 Agustus 2017

Mengetahui

 KepalaSekolah                                                          Guru BK

 

               Konstantinus Nu Nay,S.Pd                                         Imelda Anu Thay

               NIP.19670628 199801 1 001

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA

SMA NEGERI 1 FATULEU BARAT

Jl. Translok Bisolo Desa Tuakau

 


RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)

BIMBINGAN KLASIKAL

SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2017/2018

A

Komponen

Layanan Dasar

B

Bidang Layanan

Pribadi

C

Topik / Tema Layanan

Kesehatan Reproduksi Remaja

D

Fungsi Layanan

Pemahaman

E

Tujuan Umum

Peserta didik/konseli  dapat memahami tentang kesehatan reproduksi , pentingnya merawat organ atau alat reproduksi yanag ada pada pria dan wanita serta menjaga prilaku pelecehan seksual

F

Tujuan Khusus

1. Peserta didik/konseli dapat memahami  pengertian kesehatan reproduksi

2. Peserta didik/konseli dapat memahami remaja dan ciri-cirinya

3. Peserta didik/konseli dapat memahami alat reproduksi

4. Peserta didik/konseli dapat memahami sistem reproduksi manusia

G

Sasaran Layanan

Kelas 11

H

Materi Layanan

1. Pengertiaan kesehatan reproduksi

2. Remaja dan ciri-cirinya

3. Alat reproduksi

4. Sistem reproduksi manusia

I

Waktu

2 Kali Pertemuan x  45 Menit

J

Sumber Materi

1.  Slamet, dkk 2016, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan Konseling untuk SMA-MA kelas 11, Yogyakarta, Paramitra Publishing

2.  Triyono, Mastur, 2014, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan  Konseling bidang pribadi, Yogyakarta, Paramitra

3.  Hutagalung, Ronal. 2015. Ternyata Berprestasi ItuMudah. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

4.  Eliasa Imania Eva, Suwarjo.2011.Permainan (games) dalam Bimbingan dan Konseling.Yogyakarta: Paramitra

K

Metode/Teknik

Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab

L

Alat dan peragkat

Alat Peraga

M

Pelaksanaan

 

1. Tahap Awal /Pedahuluan

 

a.   Pernyataan Tujuan

 

 

1.  Guru BK/Konselor membuka dengan salam dan berdoa

2.  Membina hubungan baik dengan peserta didik

      (menanyakan kabar, pelajaran sebelumnya, ice breaking)

3.   Menyampaikan tujuan-tujuan khusus yang akan dicapai

 

b.  Penjelasan tentang langkah-langkah kegiatan

1. Memberikan langkah-langkah kegiatan, tugas dan tanggung jawab peserta didik

2. Kontrak layanan (kesepakatan layanan), hari ini kita akan melakukan kegiatan selama 1 jam pelayanan, kita sepakat akan melakukan dengan baik.

 

c. Mengarahkan kegiatan (konsolidasi)

Guru BK/Konselor memberikan penejelasan tentang topik yang akan dibicarakan

 

d. Tahap peralihan

     ( Transisi)

Guru BK/Konselor menanyakan kesiapan peserta didik melaksanakan kegiatan, dan memulai ke tahap inti

 

2. Tahap Inti

 

m.    Kegiatan peserta didik

1. Melakukan Brainstorming/curah pendapat

2. Mendiskusikan dengan kelompok masing-masing

3. Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian kelompok lain menanggapinya, dan seterusnya bergantian sampai selesai.

 

 

n.      Kegiatan Guru BK/Konselor

1. Mengajak peserta didik untuk brainstorming/curah pendapat

2. Membagi kelas menjadi beberapa kelompok (6 kelompok)

3. Memberi tugas (untuk diskusi kelompok)

4. Menjelaskan cara mengerjakan tugas

5. Mengevaluasi hasil diskusi peserta didik

6. Membuat catatan-catatan observasi selama proses layanan

 

 

3. Tahap Penutup

1. Peserta didik menyimpulkan hasil kegiatan

2. Peserta didik merefleksi kegiatan dengan mengungkapkan  kemanfaatan dan kebermaknaan kegiatan secara lisan

3. Guru BK memberi penguatan dan rencana tindak lanjut

4. Guru BK menutup kegiatan layanan dengan mengajak peserta didik bersyukur/berdoa dan mengakhiri dengan salam

 

N

Evaluasi

 

 

1.  Evaluasi Proses

Guru BK atau konselor melakukan evaluasi dengan memperhatikan proses yang terjadi :

1.  Melakukan Refleksi hasil, setiap peserta didik menuliskan di kertas yang sudah disiapkan.

2.  Mengamati sikap atau atusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan

3.  Mengamati  cara peserta didik dalam menyampaikan pendapat atau bertanya

4.  Mengamati cara peserta didik dalam memberikan penjelasan terhadap pertanyaan guru BK

 

2.  Evaluasi Hasil

Evaluasi dengan instrumen yang sudah disiapkan, antara lain :

1.  Evaluasi tentang  suasana pertemuan  dengan instrumen: menyenangkan/kurang menyenangkan/tidak menyenangkan.

2.  Evaluasi terhadap topik yang dibahas : sangat penting/kurang penting/tidak penting

3.  Evaluasi terhadap cara Guru BK  dalam  menyampaikan materi: mudah dipahami/tidak mudah/sulit dipahami

4.  Evaluasi terhadap kegiatan yang diikuti : menarik/kurang menarik/tidak menarik untuk diikuti

 

 

LAMPIRAN-LAMPIRAN

1. Uraian materi

2. Lembar kerja siswa

3. Instrumen penilaian

     

                                                                                                           

                                                                                                           Kupang, 21 Agustus 2017

Mengetahui

 KepalaSekolah                                                          Guru BK

 

               Konstantinus Nu Nay,S.Pd                                         Imelda Anu Thay

               NIP.19670628 199801 1 001

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

a.  Pengertian Kesehatan Reproduksi

Kesehatan reproduksi menurut WHO (World Health Organization) adalah suatu keadaan fisik, mental dan sosial yang utuh, bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan dalam segala aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi serta prosesnya, atau suatu keadaan di mana manusia dapat menikmati kehidupan seksualnya serta mampu menjalankan fungsi dan proses reproduksinya secara sehat dan aman.

Sejak lahir manusia sudah dibekali dengan organ-organ reproduksi, yaitu organ-organ yang berfungsi untuk menghasilkan keturunan. Organ-ogran reproduksi tersebut berbeda antara laki-laki dan perempuan.

Istilah Reproduksi berasal dari kata re yang berarti kembali dan produksi yang artinya membuat atau menghasilkan. Jadi istilah reproduksi mempunyai arti kehidupan manusia dalam menghasilkan keturunan demi kelestarian hidupnya.

 

b.  Remaja dan Ciri-cirnya :

Berikut remaja dan ciri-cirinya, diantaranya :

1.  Tumbuh Kembang Remaja

Masa remaja dibedakan dalam :

  • Masa remaja awal, 10 – 13 tahun
  • Masa remaja tengah, 14 – 16 tahun

§  Masa remaja akhir, 17 – 19 tahun

Pertumbuhan fisik pada remaja perempuan :

§  Mulai menstruasi

§  Payudara dan pantat membesar

§  Indung telur membesar

§  Kulit dan rambut berminyak dan tumbuh jerawat

§  Vagina mengeluarkan cairan

§  Mulai tumbuh bulu di ketiak dan sekitar vagina

§  Tubuh bertambah tinggi

Perubahan fisik yang terjadi pada remaja laki-laki :

  • Terjadi perubahan suara mejadi besar dan mantap
  • Tumbuh bulu disekitar ketiak dan alat kelamin
  • Tumbuh kumis
  • Mengalami mimpi basah
  • Tumbuh jakun
  • Pundak dan dada bertambah besar dan bidang

§  Penis dan buah zakar membesar

Perubahan psikis juga terjadi baik pada remaja perempuan maupun remaja laki-laki, mengalami perubahan emosi, pikiran, perasaan, lingkungan pergaulan dan tanggung jawab, yaitu :

  • Remaja lebih senang berkumpul diluar rumah dengan kelompoknya
  • Remaja lebih sering membantah atau melanggar aturan orang tua

 

  • Remaja ingin menonjolkan diri atau bahkan menutup diri
  • Remaja kurang mempertimbangkan maupun menjadi sangat tergantung pada kelompoknya

 

2.   Menstruasi atau Haid

Bila menstruasi baru mulai periodenya mungkin tidak teratur dan dapat terjadi sebulan dua kali menstruasi kemudian beberapa bulan tidak menstruasi lagi. Hal ini memakan waktu kira-kira 3 tahun sampai menstruasi mempunyai pola yang teratur dan akan berjalan terus secara teratur sampai usia 50 tahun. Bila seorang wanita berhenti menstruasi disebut menopause. Siklus menstruasi meliputi :

  • Indung telur mengeluarkan telur  kurang lebih 14 hari sebelum menstruasi yang akan datang
  • Telur berada dalam saluran telur, selaput lendir rahim menebal.
  • Telur berada dalam rahim, selaput lendir rahim menebal dan siap menerima hasil pembuahan
  • Bila tidak ada pembuahan, selaput rahim akan lepas dari dinding rahim dan terjadi perdarahan. Telur akan keluar dari rahim bersama darah.

Panjang siklus menstruasi berbeda-beda setiap perempuan. Ada yang 26 hari, 28 hari, 30 hari, atau bahkan ada yang 40 hari. Lama menstruasi pada umumnya 5 hari, namun kadang-kadang ada yang lebih cepat 2 hari atau bahkan sampai 5 hari. Jumlah seluruh darah yang dikeluarkan biasanya antara 30 – 80 ml

3.   Mimpi Basah, Bagaimana Bisa Terjadi ?

Ketika seseorang laki-laki memasuki masa pubertas, terjadi pematangan sperma didalam testis. Sperma yang telah diproduksi ini akan dikeluarkan melalui Vas Deferens kemudian berada dalam cairang mani yang diproduksi oleh kelenjar prostat. Air mani yang telah mengandung sperma ini akan keluar yang disebut ejakulasi. Ejakulasi yang tanpa rangsangan yang nyata disebut mimpi basah. Masturbasi adalah memberikan rangsangan pada penis dengan gerakan tangan sendiri sehingga timbul ereksi yang disusul dengan ejakulasi, atau disebut juga onani.

 

4.    Kehamilan

Merupakan akibat utama dari hubungan seksual. Kehamilan dapat terjadi bila dalam berhubungan seksual terjadi pertemuan antara sel telur (ovum) dengan sel sperma. Proses kehamilan dapat diilustrasikan sebagai berikut :

  • Sel telur yang keluar dari indung telur pada saat ovulasi akan masuk kedalam sel telur
  • Sperma yang tumpah didalam saluran vagina waktu senggama akan bergerak masuk kedalam rahim dan selanjutnya ke saluran telur
  • Di saluran telur ini, sperma akan bertemu dengan sel telur dan langsung membuahi

Tanda-tanda kehamilan :

  • Sering mual-mual, muntah dan pusing pada saat bangun tidur (morning sickness) atau sepanjang hari
  • Mengantuk, lemas, letih dan lesu
  • Amenorhea (tidak mengalami haid)
  • Nafsu makan menurun, namun pada saat tertentu menghendaki makanan tertentu
  • Dibuktikan melalui tes laboratorium
  • Perubahan fisik seperti payudara membesar dan sering mengeras, daerah sekitar Aerola Mammae (sekitar puting) membesar

 

c.   Alat Reproduksi

Berikut alat reproduksi wanita dan pria, diantaranya :

1.  Alat Reproduki Wanita dan Fungsinya

Alat-alat reprofroduksi wanita yaitu:

Genetalia Eksterna

a) Mons Veneris berfungsi untuk melindungi alat genetalia dari masuknya kotoran selain itu untuk estetika

b)  Labia Mayora berfungsi untuk menutupi orga-organ genetalia di dalamnya dan mengeluarkan cairan pelumas pada saat menerima rangsangan seksual

c)  Labia Minora berfungsi untuk menutupi orga-organ genetalia di dalamnya serta merupakan daerah erotik yang mengandung pambuluh darah dan syaraf

d)  Klitoris merupakan daerah erotik utama pada wanita yang akan membesar dan mengeras apabila mendapatkan rangsangan seksual

e)  Vestibulum berfungsi untuk mengeluarkan cairan apabila ada rangsangan seksual yang berguna untuk melumasi vagina pada saat bersenggama

f)  Hymen merupakan lapisan tipis yang menutupi sebagian besar dari introitus vagina, membentuk lubang sebesar ibu jari sehingga darah haid maupun sekret dan cairan dari genetalia interrnal dapat mengalir keluar

Genetalia Interna

a)    Vagina  berfungsi sebagai  saluran keluar untuk mengeluarkan darah waktu haid dan sekret dari dalam uterus, alat untuk bersenggama, jalan lahir bayi waktu melahirkan

b)   Uterus berfungsi sebagai  tempat bersarangnya atau tumbuhnya janin di dalam rahim pada saat hamil. Memberi makanan pada janin melalui plasenta yang melekat pada dinding rahim

c)    Tuba Fallopi berfungsi sebagai saluran yang membawa ovum yang dilepaskan ovarium ke dalam uterus.

d)   Ovarium berfungsi memproduksi ovum

e)    Ligamentum berfungsi untuk mengikat atau menahan organ-organ reproduksi wanita agar terfiksasi dengan baik pada tempatnya, tidak bergerak dan berhubungan dengan organ sekitarnya.

 

2.  Alat reproduksi pria dan fungsinya.

Alat-alat reprofroduksi pria yaitu :

Genetalia Eksterna

a)     Penis  berfungsi untuk menyalurkan dan menyemprotkan sperma saat ejakulasi

b)   Skrotum berfungsi untuk melindungi testis dari taruma atau suhu

 

 

Genetalia Interna

a)    Testis berfungsi sebagai memproduksi sperma, tempat memproduksi testosteron yang memegang peranan penting untuk sifat kelamin sekunder dan kejantanan

b)   Epididimis berfungsi sebagai menghubungkan testis dengan saluran vas deferens
memproduksi cairan yang banyak mengandung enzym dan gizi yang fungsinya mematangkan / menyempurnakan bentuk sperma

c)    Vans deferens berfungsi untuk menyalurkan sperma dari epididimis ke vesika seminalis Tempat menyimpan sebagian dari sperma sebelum dikeluarkan.

d)   Vesika seminalis berfungsi sebagai tempat untuk mengeluarkan cairan yang sifatnya alkalis atau sedikit basa yang mengandung fruktosa dan zat gizi yang merupakan sumber energi bagi spermatozoa dan agar sperma lebih segar, kuat dan mudah bergerak dalam mencapai ovum
Sebagai tempat penyimpanan spermatozoa sebelum dikeluarkan melalui kegiatan seksual.

e)    Kelenjar prostat berfungsi sebagai mengeluarkan cairan yang bersifat alkalis yang encer berwarna seperti susu mengandung asam sitrat, kalsium dan beberapa zat lain

f)    kelenjar bulbo uretralis berfungsi mengsekresi cairan yang membantu agar sperma lebih tahan hidup dan lebih memungkinkan untuk bergerak dan memudahkan pembuahan.

 

d.   Sistem Reproduksi Manusia

Reproduksi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menghasilkan keturunan yang baru. Tujuannya adalah untuk mempertahankan jenisnya dan melestarikan jenis agar tidak punah. Pada manausia untuk mengahasilkan keturunan yang baru diawali dengan peristiwa fertilisasi. Sehingga dengan demikian reproduksi pada manusia dilalkukan dengan cara generative atau sexual.  Untuk dapat mengetahui reproduksi pada manusia , maka harus mengetahui terlebih dahulu organ-organ  kelamin yang terlibat serta proses yang berlangsung di dalamnya.

Organ Reproduksi Manusia

a.         Pria

Dibedakan menjadi organ kelamin luar dan organ kelamin dalam.

Organ reproduksi  luar terdiri dari :

1.    Penis merupakan organ kopulasi yaitu hubungan antara alat kelamin jantan dan betina untuk memindahkan semen ke dalam organ reproduksi betina. Penis diselimuti oleh selaput tipis yang nantinya akan dioperasi pada saat dikhitan/sunat.

2.    Scrotum merupakan selaput pembungkus testis yang merupakan pelindung testis serta mengatur suhu yang sesuai bagi spermatozoa.

 

Organ reproduksi dalam terdiri dari :

1.    Testis merupakan kelenjar kelamin yang berjumlah sepasang dan akan menghasilkan sel-sel sperma serta hormone testosterone.

2.    Epidimis merupakan saluran panjang yang berkelok yang keluar dai testis. Berfungsi untuk menyimpan, mematangkan sperma sementara

3.    Vas deferens merupakan saluran panjang dan lurus yang mengarah ke atas dan berujung di kelenjar prostat. Berfungsi untuk mengangkut sperma menuju vesikula seminalis.

4.    Saluran ejakulasi merupakan saluran yang pendek dana menghubungkan vesikula seminalis dengan urethra.

5.    Urethra merupakan saluran panjang terusan dari saluran ejakulasi dan terdapat di penis.

b.    Wanita

Dibedakan menjadi organ kelamin luar dan organ kelamin dalam.

Organ reproduksi luar terdiri dari  :

1.    Vagina merupakan saluran yang menghubungkan organ uterusdengan tubuh bagian luar. Berfungsi sebagai organ kopulasi dan saluran persalinan

2.    Vulva merupakan suatu celah yang terdapat di bagian luar

 

Organ reproduksi dalam terdiri dari :

1.    Ovarium merupakan organ utama pada wanita. Berjumlah sepasang dan terletak di dalam tongga perut pada daerah pinggang sebelah kiri dan kanan.

2.    Fimbriae merupakan serabut/silia lembut yang terdapat di bagian pangkal ovarium berdekatan dengan ujung saluran oviduct. Berfungsi untuk menangkap sel ovum yang telah matang yang dikelurakan oleh ovarium.

3.    Infundibulum merupakan bagian ujung oviduct yang berbentuk corong/membesar  dan berdekatan dengan fimbriae. Berfungsi menampung sel ovum yang telah ditangkap oleh fimbriae.

4.    Tuba fallopi merupakan saluran memanjang setelah infundibulum yang bertugas sebagai tempat fertilisasi dan jalan bagi sel ovum menuju uterus dengan abantuan silia pada dindingnya.

5.    Oviduct merupakan saluran panjang kelanjutan dari tuba fallopi. Berfungsi sebagai tempat fertilisasi dan jalan bagi sel ovum menuju uterus denga bantuana silia pada dindingnya.

6.    Uterus merupakan organ yang berongga dan berotot. Berbentuk sperti buah pir dengan bagian bawah  yang mengecil. Berfungsi sebagai tempat pertumbuhan embrio. Tipe uterus pada manusia adalah simpleks yaitu dengan satu ruangan yang hanya untuk satu janin.

7.    Cervix merupakan bagian dasar dari uterus yang bentuknya menyempit sehingga disebut juga sebagai leher rahim. Menghubungkan uterus dengan saluran vagina dan sebagai jalan keluarnya janin dari uterus menuju saluran vagina.

1.      Saluran vagina merupakan saluran lanjutan dari cervic dan sampai pada vagina.

2.      Klitoris merupakan tonjolan kecil yang terletak di depan vulva. Sering disebut dengan klentit.

 

Gametogenesis

Merupakan peristiwa pembentukan sel gamet, baik gamet jantan/sel spermatozoa (spermatogenesis) dan juga gamet betina/sel ovum.

a.    Spermatogenesis merupakan proses pembentukan sel spermatozoa. Dibentuk di dalam tubula seminiferus. Dipengaruhi oleh beberapa hormon yaitu :

1.         Hormone FSH yang berfungsi untuk merangsang pembentukan sperma secara langsung.

2.         Hormone LH yang berfungsi merangsang sel Leydig untuk memperoleh sekresi testosterone (yaitu suatu hormone sex yang penting untuk perkembangan sperma).

b.    Oogenesis merupakan proses pembentukan dan perkembangan sel ovum. Proses  oogenensis dipengaruhi oleh beberapa hormon yaitu :

1.    Hormone FSH yang berfungsi  merangsang pertumbuhan sel-sel folikel sekitar sel ovum.

2.    Hormone Estrogen yang berfungsi merangsang sekresi hormone LH.

3.    Hormone LH yang berfungsi merangsang terjadinya ovulasi (proses pematangan sel ovum).

4.    Hormone progesteron yang berfungsi untuk menghambat sekresi FSH dan LH

 

 

 

 

 

 

 

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA

SMA NEGERI 1 FATULEU BARAT

Jl. Translok Bisolo Desa Tuakau

 


RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)

BIMBINGAN KLASIKAL

SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2017/2018

A

Komponen

Layanan Dasar

B

Bidang Layanan

Karir

C

Topik / Tema Layanan

Pilihan karir setelah lulus SMA-MA

D

Fungsi Layanan

Pemahaman                              

E

Tujuan Umum

Peserta didik/konseli memahami beberapa pilihan karir setelah lulus SMA/MA, serta mampu memahami konsekuensi dari setiap keputusan pilihan karir tersebut

F

Tujuan Khusus

1. Peserta didik/konseli dapat memahami pilihan karir setelah lulus dari SMA-MA

2. Peserta didik/konseli dapat memahami hal yang harus diperhatikan untuk studi lanjut

3. Peserta didik/konseli dapat memahami hal yang harus diperhatikan untuk mengikuti kursus/pelatihan

4. Peserta didik/konseli dapat memahami hal yang harus diperhatikan untuk memasuki dunia kerja

5. Peserta didik/konseli dapat memahami hal yang harus diperhatikan untuk memasuki kehidupan berkeluarga

G

Sasaran Layanan

Kelas 12

H

Materi Layanan

1.    Pilihan karir setelah lulus dari SMA-MA

2.   Hal yang harus diperhatikan untuk studi lanjut

3.   Mengikuti kursus/pelatihan

4.   Memasuki dunia kerja

5.   Memasuki kehidupan berkeluarga

I

Waktu

2 Kali Pertemuan x  45 Menit

J

Sumber Materi

1.  Slamet, dkk 2016, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan Konseling untuk SMA-MA kelas 12, Yogyakarta, Paramitra Publishing

2.  Triyono, Mastur, 2014, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan  Konseling bidang pribadi, Yogyakarta, Paramitra

3.  Hutagalung, Ronal. 2015. Ternyata Berprestasi ItuMudah. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

4.  Eliasa Imania Eva, Suwarjo.2011.Permainan (games) dalam Bimbingan dan Konseling.Yogyakarta: Paramitra

 

K

Metode/Teknik

Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab

L

Alat dan perangkat

Alat Peraga

M

Pelaksanaan

 

1. Tahap Awal /Pedahuluan

 

a.   Pernyataan Tujuan

 

 

1.  Guru BK/Konselor membuka dengan salam dan berdoa

2.  Membina hubungan baik dengan peserta didik

      (menanyakan kabar, pelajaran sebelumnya, ice breaking)

3.   Menyampaikan tujuan-tujuan khusus yang akan dicapai

 

b.  Penjelasan tentang langkah-langkah kegiatan

1. Memberikan langkah-langkah kegiatan, tugas dan tanggung jawab peserta didik

2. Kontrak layanan (kesepakatan layanan), hari ini kita akan melakukan kegiatan selama 1 jam pelayanan, kita sepakat akan melakukan dengan baik.

 

c. Mengarahkan kegiatan (konsolidasi)

Guru BK/Konselor memberikan penejelasan tentang topik yang akan dibicarakan

 

d. Tahap peralihan

     ( Transisi)

Guru BK/Konselor menanyakan kesiapan peserta didik melaksanakan kegiatan, dan memulai ke tahap inti

 

2. Tahap Inti

 

o.      Kegiatan peserta didik

1. Melakukan Brainstorming/curah pendapat

2. Mendiskusikan dengan kelompok masing-masing

3. Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian kelompok lain menanggapinya, dan seterusnya bergantian sampai selesai.

 

 

p.      Kegiatan Guru BK/Konselor

1. Menayangkan media slide power point yang berhubungan dengan materi layanan

2. Mengajak peserta didik untuk brainstorming/curah pendapat

3. Membagi kelas menjadi beberapa kelompok (6 kelompok)

4. Memberi tugas (untuk diskusi kelompok)

5. Menjelaskan cara mengerjakan tugas

6. Mengevaluasi hasil diskusi peserta didik

7. Membuat catatan-catatan observasi selama proses layanan

 

 

3. Tahap Penutup

1. Peserta didik menyimpulkan hasil kegiatan

2.Peserta didik merefleksi kegiatan dengan mengungkapkan  kemanfaatan dan kebermaknaan kegiatan secara lisan

3. Guru BK memberi penguatan dan rencana tindak lanjut

4. Guru BK menutup kegiatan layanan dengan mengajak peserta didik bersyukur/berdoa dan mengakhiri dengan salam

 

N

Evaluasi

 

 

1.  Evaluasi Proses

Guru BK atau konselor melakukan evaluasi dengan memperhatikan proses yang terjadi :

1.  Melakukan Refleksi hasil, setiap peserta didik menuliskan di kertas yang sudah disiapkan.

2.  Mengamati sikap atau atusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan

3.  Mengamati  cara peserta didik dalam menyampaikan pendapat atau bertanya

4.  Mengamati cara peserta didik dalam memberikan penjelasan terhadap pertanyaan guru BK

 

2.  Evaluasi Hasil

Evaluasi dengan instrumen yang sudah disiapkan, antara lain :

1.  Evaluasi tentang  suasana pertemuan  dengan instrumen: menyenangkan/kurang menyenangkan/tidak menyenangkan.

2.  Evaluasi terhadap topik yang dibahas : sangat penting/kurang penting/tidak penting

3.  Evaluasi terhadap cara Guru BK  dalam  menyampaikan materi: mudah dipahami/tidak mudah/sulit dipahami

4.  Evaluasi terhadap kegiatan yang diikuti : menarik/kurang menarik/tidak menarik untuk diikuti

 

 

LAMPIRAN-LAMPIRAN

1. Uraian materi

2. Lembar kerja siswa

3. Instrumen penilaian

 

 

                                                                                                           Kupang, 21 Agustus 2017

Mengetahui

 KepalaSekolah                                                          Guru BK

 

               Konstantinus Nu Nay,S.Pd                                         Imelda Anu Thay

               NIP.19670628 199801 1 001

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

a.  Lulus SMA/MA, Mau Ke Mana Ya..?

Setelah lulus dari SMA/MA, secara garis besarnya ada 4 (empat) alternatif pilihan karir, diantaranya :

1.    Melanjutkan studi ke jenjang pendidikan tinggi

2.    Mengikuti kursus atau pelatihan

3.    Memasuki dunia kerja

4.    Memasuki kehidupan berkeluarga

 

 Merencanakan Kelanjutan Studi

       Dengan melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi tentunya kesempatan memperoleh pekerjaan yang lebih baik akan semakin besar pula. Apalagi saat ini tidak bisa dipungkiri, persaingan begitu ketat untuk mencapai pekerjaan. Disamping itu, didalam agama dikatakan bahwa setiap insan wajib menuntut ilmu sepanjang hayat, usaha berpikir dan mengoptimalkan fungsi pikir akan mendatangkan pahala yang besar, kemiskinan sangat beresiko besar kepada kekufuran (melemahnya / hilangnya keimanan).

Perguruan tinggi yang tepat bukan berarti yang mahal dan terkenal, namun yang sesuai dengan minat, kemampuan akademis, serta kondisi sosial ekonomi, disamping kredibilitas dari perguruan tinggi yang bersangkutan.

b.  Hal yang harus Diperhatikan untuk Studi Lanjut

Dibawah ini akan dikemukakan berbagai informasi yang harus dipertimbangkan dalam studi lanjut, diantaranya :

1.   Status dan Akreditasi Perguruan Tinggi

Dilihat dari statusnya, perguruan tinggi dibagi dua, yaitu: Perguruan Tinggi Negeri (PTN), dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS). Perguruan tinggi negeri adalah perguruan tinggi yang dikelola oleh pemerintah baik dibawah Departemen Pendidikan Nasional maupun dibawah Departemen lain milik pemerintah. Perguruan tinggi swasta adalah perguruan tinggi yang dimiliki dan dikelola oleh perseorangan atau kelompok atau yayasan tertentu. Umumnya, perguruan tinggi negeri mendapat subsidi dari pemerintah dalam pengelolaan pelaksanaan pendidikan. Lain halnya dengan perguruan tinggi swasta, pembiayaan pengelolaan  pelaksanaan pendidikan menjadi tanggung jawab perguruan tinggi yang bersangkutan sepenuhnya.

 

 

 

2.   Jalur, Jenjang Pendidikan, dan Bentuk Perguruan Tinggi

Ada dua jalur pendidikan tinggi di Indonesia, yaitu jalur akademik dan jalur profesional, jalur akademik (biasa disebut jenjang Sarjana/S1), lebih menekankan pada penguasaan ilmu pengetahuan serta pengembangannya. Setelah lulus dari jalur ini, mahasiswa berhak memperoleh gelar dan terbuka kesempatan untuk terus melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi (pasca sarjana). Jalur pendidikan akademik diselenggarakan oleh Universitas, Institut serta sekolah tinggi. Jalur profesional (sering disebut jenjang diploma) menekankan pada penerapan keahlian tertentu. mahasiswa diarahkan pada peningkatan kemampuan/keterampilan kerja serta aplikasi ilmu  dan teknologi.  Secara umum perguruan tinggi di Indonesia di bedakan menjadi 5 (lima) jenis, Yaitu: Universitas, Institut, Sekolah Tinggi, Akademi dan Poleteknik. Masing-masing jenis memiliki Karateristik yang berbeda. Universitas, Menyelenggarakan program pendidikan akademik (sarjana) dan/atau profesional (diploma) dalam sejumlah ilmu pengetahuan tertentu. Universitas memiliki program studi paling beragam, mulai dari ilmu eksakta sampai sosial. Institut, menyelenggarakan program pendidikan akademik (sarjana) dan/atau profesional (diploma) dalam kelompok ilmu pengetahuan sejenis, misalnya, institut Pertanian Bogor, Institut Teknologi Bandung, dan sebagainya. Sekolah Tinggi, Menyelenggarakan program pendidikan akademik (sarjana) dan/ atau profesional (diploma) dalam lingkup satu disiplin ilmu tertentu, misalnya, sekolah tinggi manajemen informatika komputer (STMIK), Sekolah tinggi Akutansi (STAN), dan sebagainya. Akademi, menyelenggarakan program pendidikan profesional (diploma) dalam satu atau sebagian cabang ilmu pengetahuan tertentu, misalnya Akademi Bahasa, Akademi Sekretaris, Akademi Perawat, dan sebagainya. Politeknik, menyelenggarakan program pendidikan profesional (diploma) dalam sejumlah bidang pengetehuan khusus, misalnya politeknik elektro, politeknik manufaktur, dan sebagainya.

 

3.   Sistem Penerimaan Mahasiswa

Setiap perguruan tinggi mempunyai cara tersendiri dalam menjaring mahasiswanya. Secara garis besar sistem penerimaan mahasiswa baru di perguruan tinggi negeri dilaksanakan secara: non test (penelusuran bakat, minat, kemampuan) dan tes, (ujian saringan masuk) yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang bersangkutan. Sistem penerimaan mahasiswa baru secara non tes dilaksanakan melalui penulusuran bakat, minat dan kemampuan dari calon mahasiswa. Biasanya perguruan tinggi akan mengirimkan undangan (edaran) tentang penerimaan mahasiswa secara non tes kepada sekolah menengah atas dengan persyaratan tertentu, antara lain : siswa menduduki peringkat 1 (satu) sampai dengan 10 (tergantung dari perguruan tingginya). Istilah yang dipergunakan oleh setiap perguruan tinggi dalam penerimaan mahasiswa baru secara non tes berbeda-beda, seperti : PMDK (penelusuran Minat Dan Kemampua) untuk UNJ (Universitas Negeri Jakarta), PPKB (Program Pemerataan Kesempatan Belajar) untuk UI (Universitas Indonesia), PSSB (Program Seleksi Siswa Berpotensi) untuk Universitas Diponegoro, PBUD (Penelusuran Bibit Unggul Daerah) untuk Universitas Gajahmada, dan sebagainya. Ujuan Tulis secara mandiri dilaksanakan oleh sebagian besar perguruan tinggi negeri di Indonesia.

4.   Perguruan Tinggi Kedinasan

Perguruan Tinggi Kedinasan adalah perguruan tinggi di bawah departemen lain selain Departemen Pendidikan Nasional. Umumnya lulusan perguruan tinggi kedinasan langsung terikat dengan departemen bersangkutan, sehingga banyak yang bisa langsung mendapat pekerjaan tanpa harus tes lagi. Keunggulan dari Perguruan Tinggi Kedinasan Adalah: biaya murah bahkan ada yang gratis, mendapat uang saku, adanya kepastian kerja (prospek cerah) serta fasilitas lengkap. Untuk dapat diterima di perguruan tinggi kedinasan dituntut syarat-syarat tertentu, yang terkadang dirasa berat oleh sebagian kalangan siswa. Namun sebenarnya, setiap manusia memiliki energi yang tidak terbatas untuk membangun dirinya. Manusia dapat melakukan apa saja yang diinginkannya. Apabila memiliki obsesi untuk sukses jalan  akan terbentang menuju tujuan, asal memiliki program dan melaksanakannya, tetap membangun kepercayaan diri, serta lupa mendekatkan diri kepada Yang Mahakuasa.

5.   Hal Penting Untuk Anda Ketahui

Pertimbangan mendasar yang harus diperhatikan untuk studi lanjut

1.    Fokus keinginan primer ; yaitu pertimbangan cita-cita primer pasca lulus seperti : apakah kebutuhan ekonomis, hasrat belajar dalam bidang sains murni, atau menjadi budayawan, politikus, pengacara, pengusaha, dan lain-lain.

2.    Fokus bakat  ; apakah teknik, social-humaniora, kedokteran, bisnis, argrobisnis, dan lain-lain

3.    Fokus Penjurusan Bidang Studi ; Penentuan jurusan/bidang studi harus diprioritaskan terlebih dahulu sebelum menentukan Perguruan Tinggi yang dipilih. Jurusan /program studi terkait dengan kesuksesan studi dan cita-cita serta bakat yang dimiliki sedangkan perguruan tinggi cenderung berkaitan dengan pilihan tempat dan kemampuan finansial/keuangan. 

4.    Fokus kemampuan ; Baik kemampuan akademik maupun non akademik, termasuk didalamnya daya dukung ekonomi keluarga sekalipun. Misalnya, fakultas kedokteran memang jurusan yang menjanjikan, tapi ingat masa studi rata-ratanya mencapai 6-7 tahun dan biaya praktikum relatif lebih mahal. Jika daya dukung ekonomi orang tua pas-pasan, tentu akan mendapat banyak masalah, lain cerita jika orang tua  Anda mampu untuk membiayainya.

 

c.  Mengikuti kursus / Pelatihan

Kursus : Satuan pendidikan luar sekolah yang terdiri atas sekumpulan warga masyarakat yang memberikan pengetahuan, keterampilan dan sikap mental tertentu bagi warga belajar, misalnya :  kursus komputer, kursus menjahit  (PP No.73 thn 1991)

Pelatihan Kerja : Keseluruhan kegiatan untuk memberi, memperoleh, meningkatkan serta mengembangkan keterampilan atau keahlian, produktivitas, disiplin, sikap dan etos kerja pada tingkat keterampilan dan keahlian tertentu sesuai dengan jenjang dan klasifikasi jabatan atau pekerjaan baik di sektor formal maupun sektor non formal (Kep.30/Men/99)

Pendidikan/Kursus dan Pelatihan

Pada dasar antara pendidikan dan pelatihan memiliki substansi yang sama yaitu proses transformasi untuk meningkatkan pengetahuan, keahlian, kompetensi dengan suatu cara/metode tertentu dan ditempat tertentu. Kalau pendidikan formal adanya di Sekolah atau Perguruan Tinggi sedangkan Pelatihan adanya di tempat Kursus atau Diklat - diklat di Lembaga yang telah memiliki legalitas. Pendidikan dengan pelatihan merupakan suatu rangkaian yang tak dapat dipisahkan dalam sistem pengembangan sumberdaya manusia, yang di dalamnya terjadi proses perencanaan, penempatan, dan pengembangan tenaga manusia.Tujuan yang baik dalam sebuah training adalah memiliki kemampuan untuk melakukan sesuatu (doing something), bukan memiliki kemampuan untuk mengetahui sesuatu (knowing something).

Perbedaan utama dari Training dan Pendidikan terletak pada beberpa hal, yaitu:  waktu (training dalam jangka waktu singkat, sedangkan pendidikan lebih lama), bidang kajian (training spesifik, pendidikan lebih luas), dan tujuan (training untuk meningkatkan kinerja/skill tertentu yang langsung diterapkan dalam pekerjaan, sedangkan pendidikan lebih umum dan menyeluruh). Training lebih menekankan learning by doing dan penguasaan secara parsial, sedangkan pendidikan lebih berupa penambahan pengetahuan secara keseluruhan, penanman konsep serta pembentukan pola pikir dan pola sikap. 

 

d.   Memasuki Dunia Keja

Bekerja merupakan suatu kebutuhan manusia, dengan bekerja manusia berharap akan dibawa kepada keadaan yang lebih baik dan memuaskan bagi dirinya. Pekerjaan adalah sumber penghasilan, kesempatan mengembangkan diri, serta aktualisasi diri, disamping untuk berbakti. Sebagai suatu kesempatan hendaknya pekerjaan tidak disia-siakan dan harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Bekerja merupakan perwujudan citra manusia dari Tuhan yang diberi kemampuan untuk menguasai alam semesta secara bijaksana dan bertanggung jawab. Karena itu orang yang tidak mau atau malas bekerja adalah orang yang  tidak menjunjung martabat diri sendiri sebagai manusia. Manusia hanya dapat hidup sebagai pribadi terhormat dan mandiri apabila dapat menghayati dirinya sendiri sebagai pribadi yang bertanggung jawab membangun serta memelihara kehidupan yang manusiawi. Setiap manusia diberi bekal dan kemampuan yang berbeda. Begitu juga dengan pekerjaan terdapat berbagai macam pekerjaan yang menyerap waktu, pikiran dan tenaga. Sebagai imbalannya, orang yang bekerja mempunyai hak balas karya atau penghasilan. Akan tetapi bekerja bukan hanya untuk mencari uang, harta atau kekayaan, mel;ainkan sebagai salah satu perwujudan iman kepada Tuhan.

Untuk mendapatkan pekerjaan ada beberapa tahap yang harus dilaksanakan:

a.       Mencari lowongan kerja

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam mencari dan memilih pekerjaan, yaitu :

·         Mendaftarkan diri ke Departemen Tenaga Kerja sebagai calon pencari kerja

·         Membaca koran atau majalah yang memuat lowongan kerja

·         Melihat informasi lowongan kerja melalui medis elektronik, seperti televisi, internet dan sebagainya

·         Rajin mengunjungi pusat-pusat perkantoran dan pameran bursa kerja

·         Bergaul dan bertanya kepada orang-orang yang sudah bekerja

·         Memantapkan rasa percaya diri

b.      Mengikuti Tes (Seleksi)

            Setiap calon tenaga kerja pada umumnya harus mengikuti tes (seleksi) seleksi tersebut biasanya:

·         Seleksi administrasi. Merupakan seleksi terhadap berkas yang dikirim. Kelengkapan berkas persyaratan yang diminta merupakan penentu kelulusan tes ini. Pada umumnya persyaratan yang diminta oleh penerima tenaga kerja adalah : surat lamaran, fotocopy ijazah/STTB, fotocopy KTP, Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) dari kepolisian, pasfoto ukuran 3X4 atau 4X6, dan Daftar Riwayat Hidup

·         Seleksi Akademis. Merupakan seleksi yang berhubungan dengan penalaran/ kemampuan belajar. Biasanya seleksi ini bersifat tertulis. Materi tes umumnya dalam Bidang Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris dan Pengetahuan Umum

·         Psikotest (test kemampuan secara keseluruhan) psikotes dilaksanakan untuk mengetahui seberapa besar kesesuaian antara pekerjaan dengan kepribadian pelamar kerja. Tes ini meliputi tes bakat, minat, kecepatan dan ketelitian kerja, sikap kerja.

·         Tes wawancara. Setelah mengalami beberapa kali seleksi, pihak pencari tenaga kerja biasanya memanggil para pelamar yang memenuhi kriteria penilaian untuk mengikuti wawancara.

·         Seleksi Kesehatan (tes fisik) tes fisik dilaksanakan untuk mengukur sejauh mana kesesuaian secara fisik antara pelamar kerja dengan tuntutan pekerjaan. Biasanya tes ini meliputi tes penglihatan, pendengaran, ketahanan fisik dan sebagainya.

 

e.  Memasuki Kehidupan Keluarga

       Tuhan menciptakan manusia berpasang-pasangan. Menikah/ berkeluara merupakan salah satu kebutuhan manusia untuk melanjutkan keturunan. Menikah hukumnya wajib bagi yang sudah mampu. Namun demikian untuk berumah tangga tidaklah mudah. Untuk memasuki kehidupan berkeluarga/ menikah diperlukan berbagai macam pertimbangan. Kesiapan secara fisik maupun ekonomi sangat diperlukan disamping kesiapan mental.

       Ketika Anda memutuskan untuk menikah berarti Anda sudah harus siap bertanggung jawab, bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi terhadap anak, keluarga suami/istri Anda, dan lingkingan. orang yang sudah berumah tangga secara otomatis sudah dianggap dewasa, walaupun secara usia masih belia. Berbagai macam tanggung jawab ekonomi, sosial, moral akan dibebankan kepada Anda. Anda dituntut untuk dapat memberi nafkah apabila Anda laki-laki, dapat memelihara keluarga (anak dan suami) apabila Anda perempuan. Disamping itu, lingkungan dan keluarga akan menuntut Anda untuk Bertanggung Jawab layaknya orang dewasa baik secara ekonomi, sosial, etika dan moral.

       Sekiranya Anda setelah lulus SMA memutuskan untuk menikah harus diperhatikan secara matang. Karena pernikahan di usia dini umumnya mengalami banyak hambatan dan tantangan.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA

SMA NEGERI 1 FATULEU BARAT

Jl. Translok Bisolo Desa Tuakau

 

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)

BIMBINGAN KLASIKAL

SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2017/2018

A

Komponen

Layanan Dasar

B

Bidang Layanan

Sosial

C

Topik / Tema Layanan

Dampak pernikahan di usia muda

D

Fungsi Layanan

Pemahaman                              

E

Tujuan Umum

Peserta didik/konseli dapat memahami pernikahan di usia muda. Faktor penyebab dan dampaknya serta memahami cara mengatasi masalah yang terkait dengan pernikahan usia muda

F

Tujuan Khusus

1.Peserta didik/konseli dapat memahami pengertiaan pernikahan, keluarga, pernikahan di usia muda

2 Peserta didik/konseli dapat memahami faktor penyebab pernikahan diusia muda lintas

3.Peserta didik/konseli dapat memahami cara mengatasi pernikahan di usia muda

G

Sasaran Layanan

Kelas 12

H

Materi Layanan

1.    Pengertiaan pernikahan, keluarga, pernikahan di usia muda

2.    Faktor penyebab pernikahan diusia muda lintas

3.    Cara mengatasi pernikahan di usia muda

I

Waktu

2 Kali Pertemuan x  45 Menit

J

Sumber Materi

1.  Slamet, dkk 2016, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan Konseling untuk SMA-MA kelas 12, Yogyakarta, Paramitra Publishing

2.  Triyono, Mastur, 2014, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan  Konseling bidang pribadi, Yogyakarta, Paramitra

3.  Hutagalung, Ronal. 2015. Ternyata Berprestasi ItuMudah. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

4.  Eliasa Imania Eva, Suwarjo.2011.Permainan (games) dalam Bimbingan dan Konseling.Yogyakarta: Paramitra

 

K

Metode/Teknik

Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab

L

Alat dan perangkat

Alat Peraga

M

Pelaksanaan

 

1. Tahap Awal /Pedahuluan

 

a.   Pernyataan Tujuan

 

 

1.  Guru BK/Konselor membuka dengan salam dan berdoa

2.  Membina hubungan baik dengan peserta didik

      (menanyakan kabar, pelajaran sebelumnya, ice breaking)

3.   Menyampaikan tujuan-tujuan khusus yang akan dicapai

 

b.  Penjelasan tentang langkah-langkah kegiatan

1. Memberikan langkah-langkah kegiatan, tugas dan tanggung jawab peserta didik

2. Kontrak layanan (kesepakatan layanan), hari ini kita akan melakukan kegiatan selama 1 jam pelayanan, kita sepakat akan melakukan dengan baik.

 

c. Mengarahkan kegiatan (konsolidasi)

Guru BK/Konselor memberikan penejelasan tentang topik yang akan dibicarakan

 

d. Tahap peralihan

     ( Transisi)

Guru BK/Konselor menanyakan kesiapan peserta didik melaksanakan kegiatan, dan memulai ke tahap inti

 

2. Tahap Inti

 

q.      Kegiatan peserta didik

1. Melakukan Brainstorming/curah pendapat

2. Mendiskusikan dengan kelompok masing-masing

3. Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian kelompok lain menanggapinya, dan seterusnya bergantian sampai selesai.

 

 

r.        Kegiatan Guru BK/Konselor

1. Mengajak peserta didik untuk brainstorming/curah pendapat

2. Membagi kelas menjadi beberapa kelompok (6 kelompok)

3. Memberi tugas (untuk diskusi kelompok)

4. Menjelaskan cara mengerjakan tugas

5. Mengevaluasi hasil diskusi peserta didik

6. Membuat catatan-catatan observasi selama proses layanan

 

 

3. Tahap Penutup

1. Peserta didik menyimpulkan hasil kegiatan

2.Peserta didik merefleksi kegiatan dengan mengungkapkan  kemanfaatan dan kebermaknaan kegiatan secara lisan

3.Guru BK memberi penguatan dan rencana tindak lanjut

4.Guru BK menutup kegiatan layanan dengan mengajak peserta didik bersyukur/berdoa dan mengakhiri dengan salam

 

N

Evaluasi

 

 

1.  Evaluasi Proses

Guru BK atau konselor melakukan evaluasi dengan memperhatikan proses yang terjadi :

1.  Melakukan Refleksi hasil, setiap peserta didik menuliskan di kertas yang sudah disiapkan.

2.  Mengamati sikap atau atusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan

3.  Mengamati  cara peserta didik dalam menyampaikan pendapat atau bertanya

4.  Mengamati cara peserta didik dalam memberikan penjelasan terhadap pertanyaan guru BK

 

2.  Evaluasi Hasil

Evaluasi dengan instrumen yang sudah disiapkan, antara lain :

1.  Evaluasi tentang  suasana pertemuan  dengan instrumen: menyenangkan/kurang menyenangkan/tidak menyenangkan.

2.  Evaluasi terhadap topik yang dibahas : sangat penting/kurang penting/tidak penting

3.  Evaluasi terhadap cara Guru BK  dalam  menyampaikan materi: mudah dipahami/tidak mudah/sulit dipahami

4.  Evaluasi terhadap kegiatan yang diikuti : menarik/kurang menarik/tidak menarik untuk diikuti

 

 

                                                                                                           

 

 

 

                                                                                                           Kupang, 21 Agustus 2017

Mengetahui

 KepalaSekolah                                                          Guru BK

 

               Konstantinus Nu Nay,S.Pd                                         Imelda Anu Thay

               NIP.19670628 199801 1 001

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

a.  Pengertian Pernikahan, Remaja, Keluarga, Pernikahan Usia Muda

Menurut Undang-undang Perkawinan No.1 tahun 1974 :

1. Pernikahan adalah ikatan batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai seorang suami istri dengan tujuan membentuk keluarga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.

2. Untuk laki-laki minimal sudah berusia 19 tahun dan untuk perempuan harus sudah berusia minimal 16 tahun

3. Jika menikah dibawah usia 21 tahun harus disertai dengan ijin kedua atau salah satu orang tua yang ditunjuk sebagai wali.

Remaja (adolescent) berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolensence mempunyai arti yang lebih luas lagi yang mencakup kematangan mental, emosional spirit dan fisik (Hurlock, 1992). Erikson (dalam Hurlock, 1990) menyatakan bahwa masa remaja adalah masa kritis identitas atau masalah identitas – ego remaja.

remaja adalah individu yang sedang berada pada masa peralihan dari masa anak-anak menuju masa dewasa yang lebih mandiri dan ditandai dengan perkembangan yang sangat cepat dari aspek fisik, psikis, dan spirit.

Keluarga adalah suatu kumpulan dari masyarakat terkecil, yang terdiri dari pasangan suami istri, anak-anak, mertua dan sebagainya. Rumah tangga yang bahagia adalah keluarga yang tenang dan tentram, rukun dan damai. Dalam keluarga itu terjalin hubungan yang mesra dan harmonis di antara semua anggota keluarga dengan penuh kelembutan dan kasih sayang. Untuk mewujudkan keharmonisan diperlukan adanya faktor keserasian, faktor keselarasan, dan faktor keseimbangan. Faktor–faktor ini hanya dimiliki oleh pasangan–pasangan yang sudah memiliki kematangan dalam segala tindakan, jika kematangan ini belum dimiliki akan banyak mengalami masalah dan kendala yang dihadapi dalam mengarungi kehidupan rumah tangga. Keluarga merupakan lembaga yang sangat penting dalam proses pendidikan anak, dan sangat menentukan dalam pembentukan kepribadian serta kemampuan anak.

Ada banyak pengertian pernikahan usia muda, diantaranya: (1) pengertian secara umum, merupakan instituisi agung untuk mengikat dua spirit lawan jenis yang masih remaja dalam satu ikatan keluarga, (2) menurut Prof. Dr. Sarlito Wirawan Sarwono, pernikahan usia muda adalah sebuah nama yang lahir dari komitmen moral dan keilmuan yang sangat kuat, sebagai sebuah solusi spiritual. Jadi, cukup logis kalau pernikahan itu dinilai bukan sekedar tali pengikat untuk menyalurkan kebutuhan biologis (tiket hubungan seksual yang sah), tetapi juga harus menjadi media aktualisasi ketaqwaan. Oleh karena itu, untuk memasuki jenjang pernikahan dibutuhkan persiapan-persiapan yang matang (kematangan fisik, psikis, maupun spiritual).

b.  Faktor Penyebab Pernikahan di Usia Muda

Faktor penyebab terjadinya pernikahan usia muda pada kalangan remaja, yaitu:

1.   Faktor Pribadi

Tidak sedikit pasangan memiliki alasan yang salah ketika menikah, sehingga terjebak pada pernikahan yang sebetulnya tak diinginkan. Agar pernikahan berjalan langgeng, sebaiknya para pasangan memiliki alasan yang kuat dan benar untuk menikah. Beberapa alasan pribadi yang salah antara lain: agar bisa menjauh dari orangtua dan mendapat kebebasan, agar bisa menyalurkan hasrat seksual, untuk menghilangkan rasa sepi, agar mendapatkan kebahagiaan, agar bisa menjadi pribadi yang dewasa, karena telanjur hamil, karena pasangan mencintai anda, untuk mendapatkan uang atau kesejahteraan finansial yang lebih baik.

2.  Faktor Keluarga

Kian maraknya seks bebas dikalangan remaja dan dewasa muda, maupun meningkatnya angka aborsi setidaknya menjadi indikator tingkat pergaulan bebas sudah berada pada tahap mengkhawatirkan dan harus segera dipikirkan solusinya. Salah satu jalan yang dipikirkan keluarga, walaupun bukan yang mutlak adalah menikahkan pasangan remaja di usia muda.

3.  Faktor Lainnya

   Faktor Budaya

Maraknya kawin di usia muda ini berkaitan dengan kultur yang berkembang di masyarakat. Bagi sebagian masyarakat, seorang anak perempuan harus segera berkeluarga karena takut tidak laku dan tak kunjung menikah di usia 20-an tahun.

   Faktor Pendidikan

Sebagian orang tua yang masih belum paham pentingnya pendidikan memaksa anak-anak mereka untuk segera menikah. Hal itu biasanya terjadi setelah remaja lulus SMP atau bahkan belum. Mereka menganggap, pendidikan tinggi itu tidak penting.

   Faktor Ekonomi

Penyebab lain praktek ini masih saja ditemui antara lain karena kemiskinan. Tingginya angka kawin muda dipicu oleh rendahnya kemampuan ekonomi masyarakat atau kesulitan ekonomi, maka agar tidak terus membebani secara ekonomi karena orang tua juga tidak sanggup lagi membiayai pendidikan anak, orang tua mendorong anaknya untuk menikah agar bisa segera mandiri.

   Faktor Hukum

Hukum negara yang lemah merupakan salah satu penyebab anak-anak tidak terlindungi dari praktek ini. Negara mengabaikan terjadinya pelanggaran hak-hak anak padahal negara wajib melindungi warganya khususnya anak-anak dari keadaan bahaya.


              Dampak Pernikahan di Usia Muda

1.    Tingginya Angka Kematian Ibu dan Anak serta Gangguan Kesehatan Lainnya.

2.    Penyakit HIV

3.    Kanker Leher Rahim

4.    Depresi Berat (Neoritis Deperesi)

5.    Pernikahan yang Tidak Berkekuatan Hukum.

6.    Munculnya Pekerja Anak

7.    Kekerasan dalam Rumah Tangga

8.    Konflik yang Berujung Perceraian

9.    Banyaknya Anak Terlantar

10.     Kurangnya Jaminan Masa Depan.

 

c.   Mengatasi Pernikahan di Usia Muda

Angka pernikahan di usia muda terus meningkat sehingga diperlukan upaya untuk menekan tingginya angka pernikahan usia muda. Beberapa langkah yang dapat dilakukan antara lain:

1.      Keluarga harus mengajarkan dan menanamkan nilai-nilai yang baik sejak dini kepada anak, serta memberikan bimbingan, perlindungan, dan pengawasan agar anak tidak terjerumus dalam pergaulan bebas yang dapat mengarah pada berbagai hal negatif.

2.      Sekolah bekerja sama dengan organisasi-organisasi sosial untuk memberikan penyuluhan atau bimbingan mengenai berbagai permasalahan sosial terutama tentang risiko pernikahan di usia muda melalui pendidikan seks dini, konseling kesehatan reproduksi juga memberikan kesadaran kepada para siswa untuk menghindari seks pranikah yang bisa mengakibatkan kehamilan.

3.      Masyarakat diminta untuk melapor jika menemukan kasus pernikahan di bawah umur karena pernikahan seperti ini merupakan kebiasaan sebagian masyarakat di daerah.

4.      Pemerintah Daerah diharapkan dapat melakukan perlindungan anak secara optimal yaitu memenuhi hak kesehatan dan pendidikan anak-anak yang dimaksudkan untuk mencegah terjadinya perkawinan muda yang kerap terjadi di daerah dan memantau perkembangan anak di bawah umur agar tidak terjadi lagi eksploitasi anak-anak dalam pernikahan.

5.      Pemerintah Pusat melalui Departemen Pendidikan Nasional dan Departemen Agama diharapkan dapat memberikan penjelasan bagi masyarakat mengenai perlindungan atas hak anak tersebut termasuk menjaga anak agar tidak menikah muda.

6.      Dinas Pendidikan dan Kebudayaan juga harus mengupayakan sosialisasi kepada warga untuk menyekolahkan anak-anak mereka hingga tamat SMA /SMK.

7.      Pemerintah Indonesia harus membuat hukum perkawinan yang menjamin perlindungan hukum bagi semua pihak dan pada saat bersamaan tetap melahirkan keadilan untuk melindungi keamanan, kesehatan, kesejahteraan, serta hak-hak anak.

8.      Pemerintah maupun kalangan masyarakat harus terus mengembangkan pendidikan dan membuka lapangan kerja agar perempuan dan laki-laki mempunyai alternatif kegiatan lain sehingga menikah muda bukan satu-satunya pilihan hidup. Misalnya mengembangkan program pemberdayaan orang muda agar meneruskan sekolah, dan bagi yang terpaksa putus sekolah diberikan pendidikan keterampikan agar tidak segera memasuki jenjang pernikahan.

Aspek-Aspek yang Memerlukan Kedewasaan dalam Membangun Rumah Tangga

Dalam pernikahan, usia dan kedewasaan memang menjadi hal yang harus diperhatikan bagi para pria dan wanita yang ingin melangsungkan pernikahan. Setidaknya ada beberapa macam hal yang diharapkan dari pendewasaan usia, seperti:

1. Pendidikan dan keterampilan

Dalam bidang pendidikan dan keterampilan merupakan aspek yang sangat penting sebagai bekal kemampuan yang harus dimiliki bagi seseorang yang melangsungkan pernikahan. Hal ini sebagai penopang dan sumber memperoleh nafkah untuk memenuhi segala kebutuhan dalam rumah tangga.

2. Psikis dan Biologis

Mentalitas yang mantap merupakan satu kekuatan besar dalam memperoleh keutuhan sebuah rumah tangga. Keseimbangan fisik dan psikis yang ada pada setiap individual manusia dapat menghasilkan ketahanan dan kejernihan akal dalam menyelesaikan berbagai jenis persoalan yang dihadapi. Akal yang potensial baru dapat muncul setelah mengalami berbagai proses dan perkembangan.

3. Sosial kultural

Pada sisi ini, seorang individu diharapkan mampu membaca kondisi dilingkungan sekitar dan dapat menyesuaikannya. Hal ini agar tercipta suasana dimana dalam suatu rumah tangga yang dibina diakui keberadaannya oleh masyarakat sekitar sebagai bagian dari anggota masyarakat sehingga keluarga yang dibentuk tidak merasa terisolasi dari pergaulan yang bersifat umum. Secara sosiologis kedewasaan merupakan sesuatu yang didasari atas perbedaan peran sosial yang ditempati.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA

SMA NEGERI 1 FATULEU BARAT

Jl. Translok Bisolo Desa Tuakau

 


RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)

BIMBINGAN KLASIKAL

SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2017/2018

A

Komponen

Layanan Dasar

B

Bidang Layanan

Sosial

C

Topik / Tema Layanan

Etika dan budaya tertib berlalu lintas

D

Fungsi Layanan

Pemahaman                              

E

Tujuan Umum

Peserta didik/konseli dapat mengetahui dan memahami pentingnya memiliki budaya tertib berlalu lintas di jalan serta mampu menumbuhkan budaya tertib berlalu lintas di jalan

F

Tujuan Khusus

1. Peserta didik/konseli dapat memahami pengertian lalu lintas

2. Peserta didik/konseli dapat memahami tentang tertib berlalu lintas

3. Peserta didik/konseli dapat memahami cara aman untuk berkendara

4. Peserta didik/konseli dapat memahami manfaat tertib berlalu lintas

G

Sasaran Layanan

Kelas 12

H

Materi Layanan

1. Pengertian lalu lintas

2. Tertib berlalu lintas

3. Cara aman untuk berkendara

4. Manfaat tertib berlalu lintas

I

Waktu

2 Kali Pertemuan x  45 Menit

J

Sumber Materi

1.  Slamet, dkk 2016, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan Konseling untuk SMA-MA kelas 12, Yogyakarta, Paramitra Publishing

2.  Triyono, Mastur, 2014, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan  Konseling bidang pribadi, Yogyakarta, Paramitra

3.  Hutagalung, Ronal. 2015. Ternyata Berprestasi ItuMudah. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

4.  Eliasa Imania Eva, Suwarjo.2011.Permainan (games) dalam Bimbingan dan Konseling.Yogyakarta: Paramitra

 

K

Metode/Teknik

Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab

L

Alat dan perangkat

Alat peraga

M

Pelaksanaan

 

1. Tahap Awal /Pedahuluan

 

a.   Pernyataan Tujuan

 

 

1.  Guru BK/Konselor membuka dengan salam dan berdoa

2.  Membina hubungan baik dengan peserta didik

      (menanyakan kabar, pelajaran sebelumnya, ice breaking)

3.   Menyampaikan tujuan-tujuan khusus yang akan dicapai

 

b.  Penjelasan tentang langkah-langkah kegiatan

1. Memberikan langkah-langkah kegiatan, tugas dan tanggung jawab peserta didik

2. Kontrak layanan (kesepakatan layanan), hari ini kita akan melakukan kegiatan selama 1 jam pelayanan, kita sepakat akan melakukan dengan baik.

 

c. Mengarahkan kegiatan (konsolidasi)

Guru BK/Konselor memberikan penejelasan tentang topik yang akan dibicarakan

 

d. Tahap peralihan

     ( Transisi)

Guru BK/Konselor menanyakan kesiapan peserta didik melaksanakan kegiatan, dan memulai ke tahap inti

 

2. Tahap Inti

 

s.       Kegiatan peserta didik

1. Melakukan Brainstorming/curah pendapat

2. Mendiskusikan dengan kelompok masing-masing

3. Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian kelompok lain menanggapinya, dan seterusnya bergantian sampai selesai.

 

 

t.        Kegiatan Guru BK/Konselor

1. Mengajak peserta didik untuk brainstorming/curah pendapat

2. Membagi kelas menjadi beberapa kelompok (6 kelompok)

3. Memberi tugas (untuk diskusi kelompok)

4. Menjelaskan cara mengerjakan tugas

5. Mengevaluasi hasil diskusi peserta didik

6. Membuat catatan-catatan observasi selama proses layanan

 

 

3. Tahap Penutup

1. Peserta didik menyimpulkan hasil kegiatan

2.Peserta didik merefleksi kegiatan dengan mengungkapkan  kemanfaatan dan kebermaknaan kegiatan secara lisan

3. Guru BK memberi penguatan dan rencana tindak lanjut

4. Guru BK menutup kegiatan layanan dengan mengajak peserta didik bersyukur/berdoa dan mengakhiri dengan salam

 

N

Evaluasi

 

 

1.  Evaluasi Proses

Guru BK atau konselor melakukan evaluasi dengan memperhatikan proses yang terjadi :

1.  Melakukan Refleksi hasil, setiap peserta didik menuliskan di kertas yang sudah disiapkan.

2.  Mengamati sikap atau atusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan

3.  Mengamati  cara peserta didik dalam menyampaikan pendapat atau bertanya

4.  Mengamati cara peserta didik dalam memberikan penjelasan terhadap pertanyaan guru BK

 

2.  Evaluasi Hasil

Evaluasi dengan instrumen yang sudah disiapkan, antara lain :

1.  Evaluasi tentang  suasana pertemuan  dengan instrumen: menyenangkan/kurang menyenangkan/tidak menyenangkan.

2.  Evaluasi terhadap topik yang dibahas : sangat penting/kurang penting/tidak penting

3.  Evaluasi terhadap cara Guru BK  dalam  menyampaikan materi: mudah dipahami/tidak mudah/sulit dipahami

4.  Evaluasi terhadap kegiatan yang diikuti : menarik/kurang menarik/tidak menarik untuk diikuti

 

 

LAMPIRAN-LAMPIRAN

1. Uraian materi

2. Lembar kerja siswa

3. Instrumen penilaian

     

                                                                                                           

 

                                                                                                           Kupang, 21 Agustus 2017

Mengetahui

 KepalaSekolah                                                          Guru BK

 

               Konstantinus Nu Nay,S.Pd                                         Imelda Anu Thay

               NIP.19670628 199801 1 001

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

a. Pengertian Lalu Lintas

Pengertian lalu lintas, menurut Djajoesman (1976:50) bahwa secara harfia lalu lintas diartikan sebagai gerak (bolak balik) manusia atau barang dari satu tempat ke tempat lainnya dengan menggunakan sarana jalan umum. Sedangkan menurut Poerwadarminta dalam kamus umum bahasa Indonesia (1993:55) menyatakan bahwa lalu lintas adalah berjalan bolak balik, hilir mudik dan perihal perjalanan di jalan dan sebagainya serta berhubungan antara sebuah tempat dengan tempat lainnya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa lalu lintas adalah gerak/pindahnya manusia, hewan, atau barang dari satu tempat ke tempat lain di jalan dengan menggunakan alat gerak.

Di samping itu semua, lalu lintas tidak lepas dari rambu-rambu lalu lintas. Rambu-rambu lalu lintas adalah satu alat perlengkapan jalan dalam bentuk tertentu yang memuat lambang, huruf, angka, kalimat ataupun perpaduan di antaranya, yang digunakan untuk memberikan peringatan, larangan, perintah dan petunjuk bagi pemakai jalan. Sehingga mengerti rambu-rambu lalu lintas sangatlah berguna. Karena dengan rambu-rambu lalu lintas pemakai jalan dapat mengerti situasi jalan yang mereka lewati. Sehingga kecelakaan pada lalu lintas tidak akan terjadi. Banyak orang terutama kalangan pelajar tidak mau mempelajari tentang rambu-rambu lalu lintas yang ada.

Selain itu mengerti tentang marka yang ada juga sangatlah penting. Yaitu marka jalan yang artinya suatu tanda yang berada di permukaan jalan atau di atas jalan yang meliputi peralatan/tanda garis membujur, melintang, garis serong, serta lambang lainnya yang berfungsi untuk mengarahkan arus lalu lintas yang membatasi daerah kepentingan lalu lintas. Marka itu dapat berwarna putih atau kuning. Marka dapat memberi isyarat apakah kita diperbolehkan medahului pemakai jalan yang ada di depan kita atau tidak. Kalau kita tidak memahaminya, maka keselamatan kita terancam. Itulah yang sering disebut dengan kecelakaan.

Kecelakaan lalu lintas adalah suatu peristiwa di jalan yang tidak disangka-sangka dan tidak sengaja melibatkan kendaraan dengan atau tanpa pemakai jalan lainnya,mengakibatkan korban manusia atau korban harta benda (pasal 93 peraturan pemerintah nomor 43 tahun 1999). Oleh karena itu, kecelakaan tidak bisa kita hindari tetapi kita bisa mencegahnya. Tetapi untuk mencegahnya membutuhkan kesadaran dari setiap masing-masing pemakai jalan. Sehingga budaya tertib lalu lintas di jalan sangatlah dibutuhkan. Karena dengan budaya tersebut dapat mengurangi tingkat kecelakaan yang terjadi, dimana dari tahun ke tahun tingkat kecelakaan semakin meningkat.

 

b.  Tertib Berlalu Lintas

Apa yang harus kita lakukan untuk tertib berlalu-lintas? Berikut yang harus dilakukan, diantaranya :

1.    Memakai helmet dengan benar. Helmet harus kita pakai dengan benar karena helmet berfungsi untuk melindungi kepala kita dari goncangan,benturan, dan benda keras yang akan jatuh ke kepala kita. Dengan helmet kita akan lebih nyaman dan aman.

2.    Memakai jaket, dan pelindung pada siku dan lutut. Buat berjaga-jaga agar ketika tiba-tiba terkena halangan akan mengurangi rasa sakit.

3.    Memakai dua kaca sepion. Kaca sepion ini sangat berperan penting saat perjalanan, apa lagi saat kita menyalip kita menggunakan kaca sepion  untuk melihat keadaan dari belakang.

4.    Lengkapi dengan spedometer. Alat ini sangat penting kita gunakan untuk mengukur seberapa cepat kendaraan kita melaju. Jika kita tidak menggunakannya, maka kita akan lupa dengan kecepatan yang telah kita tempuh.

5.    Nyalakan lampu utama setiap saat. Hal ini telah diteliti dapat mengurangi angka kecelakaan di jalan-jalan.

6.    Taatilah rambu-rambu lalulintas. Rambu-rambu lalu-lintas sangat penting diperhatikan karena telah dirancang khusus untuk keselamatan pengemudi.

7.    Jangan lupa bawa surat-surat STNK dan SIM yah. Ini sangat penting karena akan selalu diperiksa bapak polisi di jalan raya, so biar tidak kena tilang,dibawa yah?

 

c.  Cara Aman Berkendara

Berikut ini ada beberap tips untuk Aman Berkendara, diantaranya :

1.      Lakukan pengecekan rutin terhadap kendaraan anda.

Apapun kendaraan anda baik mobil atau motor, pengecekan terhadap mesin kendaraan merupakan hal yang perlu diperhatikan. Sebisa mungkin apabila kita akan melakukan perjalanan jauh, atau mudik. Satu hari sebelum perjalanan lakukan pengecekan dan service ringan terhadap mesin kendaraan anda, termasuk kondisi tekanan udara ban, minyak, oli, kondisi rem, kaca spion dan lampu.

2.      Jangan lupa membawa kelengkapan surat kendaraan

Kelengkapan surat kendaraan akan membuat anda merasa aman dijalanan, periksa SIM dan juga STNK kendaraan. Dengan adanya kelengkepan surat kendaraan maka anda terhindar dari rasa takut ditilang sama polisi.

3.      Membawa kelengkapan keamanan

Bagi pengendara motor helm merupakan hal yang penting untuk menjaga kepala kalau terjadi benturan, disamping itu melindungi mata dari debu jalanan. Juga jangan lupa untuk membawa jaket, sarung tangan, dan memakai sepatu. Jika anda menggunakan mobil gunakan selalu sabuk pengaman, ban serep, dan juga persiapan p3k dalam mobil anda.

4.      Mematuhi peraturan lalu lintas

Peraturan lalu lintas ditegakkan agar supaya dapat menjamin keselamatan para pengendara. Oleh karena itu, mematuhi lalu lintas merupakan kewajiban bagi kita semua sebagai pengguna jalan.

 

 

5.      Tepat perhitungan dalam berkendara

Mengurangi kecepatan ketika melewati keramaian atau perkampungan. Dan menambah kecepatan dijalan lurus dan kosong. Usahakan agar berkendara pada siang hari agar pandangan tidak tergangu. Dengan berhati-hati dalam berkendara, semoga kita dapat selamat sampai tujuan

Tertib lalu lintas bukan hanya untuk kebutuhan diri sendiri. Tetapi demi ketertiban bersama dan kebaikan bersama pula.Jika kita tertib, pasti kita akan mendapatkan kenyamanan dalam diri sendiri maupun di lingkungan sekitar kita. Tentunya kita bisa menunjukan sikap taat kita pada hukum dan peraturan berlalu-luntas.

 

d.  Manfaat Budaya Tertib Lalu Lintas di Jalan

Budaya tertib lalu lintas sangatlah bermanfaat bagi kita. Rambu-rambu lalu lintas dibuat karena untuk memberitahukan sesuatu hal baik itu bersifat peringatan, larangan, perintah dan petunjuk bagi pemakai jalan. Sehingga rambu-rambu tersebut untuk ditaati sekaligus dapat memberikan informasi tentang kondisi jalan yang ada saat itu. Beberapa manfaat akan kita dapatkan ketika kita memiliki budaya tertib lalu lintas, antara lain :

·       Sampai tujuan dengan selamat

Jika semua orang terutama kalangan pelajar memiliki budaya tertib lalu lintas maka keselamatanpun terjamin. Karena pelajar satu dengan yang lain saling memahami dan mengerti posisi mereka sama-sama pemakai jalan. Budaya tertib lalu lintas antara lain menjadi pengguna jalan yang baik, menaati rambu-rambu lalu lintas, serta peraturan yang mengenai lalu lintas. Sehingga mereka sampai tujuan dengan selamat.

·       Mengurangi tingkat kecelakaan pada kalangan pelajar

Menurut data catatan PT Jasa Raharja Cabang Jatim terungkap 70 persen dari total 4.286 korban kecelakaan sepanjang Januari hingga Maret 2014 adalah usia produktif. Kebanyakan dari kalangan pelajar, mahasiswa, dan pegawai swasta. Sehingga dengan adanya kesadaran dalam memiliki budaya tertib lalu lintas maka dapat mengurangi tingkat kecelakaan pada kalangan pelajar.

·       Mengurangi tingkat pelanggaran lalu lintas

Dengan adanya budaya lalu lintas di jalan pada kalangan pelajar, maka tingkat pelanggaran lalu lintaspun akan berkurang. Sehingga kedamaian pemakai jalan akan lebih meningkat. Contohnya memakai mesin knalpot yang berstandart nasional makan pemakai jalan yang lain tidak akan terganggu dengan suara knalpot yang tidak berstandart nasional.

 

 

 

 

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA

SMA NEGERI 1 FATULEU BARAT

Jl. Translok Bisolo Desa Tuakau

 

 


RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)

BIMBINGAN KLASIKAL

SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2017/2018

A

Komponen

Layanan Dasar

B

Bidang Layanan

Pribadi

C

Topik / Tema Layanan

Cara menjaga kesehatan tubuh

D

Fungsi Layanan

Pemahaman                              

E

Tujuan Umum

Peserta didik/konseli memahami pentingnya menjaga kesehatan tubuh serta mampu untuk membiasakan diri dengan pola hidup bersih dan sehat

F

Tujuan Khusus

1. Peserta didik/konseli dapat memahami pentingnya kesehatan

2. Peserta didik/konseli dapat memahami cara menjaga kesehatan

3. Peserta didik/konseli dapat memahami manfaat kesehatan secara langsung

G

Sasaran Layanan

Kelas 12

H

Materi Layanan

1. Pentingnya kesehatan

2. Cara menjaga kesehatan

3. Manfaat kesehatan secara langsung

I

Waktu

2 Kali Pertemuan x  45 Menit

J

Sumber Materi

1.  Slamet, dkk 2016, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan Konseling untuk SMA-MA kelas 12, Yogyakarta, Paramitra Publishing

2.  Triyono, Mastur, 2014, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan  Konseling bidang pribadi, Yogyakarta, Paramitra

3.  Hutagalung, Ronal. 2015. Ternyata Berprestasi ItuMudah. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

4.  Eliasa Imania Eva, Suwarjo.2011.Permainan (games) dalam Bimbingan dan Konseling.Yogyakarta: Paramitra

 

K

Metode/Teknik

Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab

L

Alat dan perangkat

Alat peraga

M

Pelaksanaan

 

1. Tahap Awal /Pedahuluan

 

a.   Pernyataan Tujuan

 

 

1.  Guru BK/Konselor membuka dengan salam dan berdoa

2.  Membina hubungan baik dengan peserta didik

      (menanyakan kabar, pelajaran sebelumnya, ice breaking)

3.   Menyampaikan tujuan-tujuan khusus yang akan dicapai

 

b.  Penjelasan tentang langkah-langkah kegiatan

1. Memberikan langkah-langkah kegiatan, tugas dan tanggung jawab peserta didik

2. Kontrak layanan (kesepakatan layanan), hari ini kita akan melakukan kegiatan selama 1 jam pelayanan, kita sepakat akan melakukan dengan baik.

 

c. Mengarahkan kegiatan (konsolidasi)

Guru BK/Konselor memberikan penejelasan tentang topik yang akan dibicarakan

 

d. Tahap peralihan

     ( Transisi)

Guru BK/Konselor menanyakan kesiapan peserta didik melaksanakan kegiatan, dan memulai ke tahap inti

 

2. Tahap Inti

 

u.      Kegiatan peserta didik

1. Melakukan Brainstorming/curah pendapat

2. Mendiskusikan dengan kelompok masing-masing

3. Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian kelompok lain menanggapinya, dan seterusnya bergantian sampai selesai.

 

 

v.      Kegiatan Guru BK/Konselor

1. Menayangkan media slide power point yang berhubungan dengan materi layanan

2. Mengajak peserta didik untuk brainstorming/curah pendapat

3. Membagi kelas menjadi beberapa kelompok (6 kelompok)

4. Memberi tugas (untuk diskusi kelompok)

5. Menjelaskan cara mengerjakan tugas

6. Mengevaluasi hasil diskusi peserta didik

7. Membuat catatan-catatan observasi selama proses layanan

 

 

3. Tahap Penutup

1. Peserta didik menyimpulkan hasil kegiatan

2. Peserta didik merefleksi kegiatan dengan mengungkapkan  kemanfaatan dan kebermaknaan kegiatan secara lisan

3. Guru BK memberi penguatan dan rencana tindak lanjut

4. Guru BK menutup kegiatan layanan dengan mengajak peserta didik bersyukur/berdoa dan mengakhiri dengan salam

 

N

Evaluasi

 

 

1.  Evaluasi Proses

Guru BK atau konselor melakukan evaluasi dengan memperhatikan proses yang terjadi :

1.  Melakukan Refleksi hasil, setiap peserta didik menuliskan di kertas yang sudah disiapkan.

2.  Mengamati sikap atau atusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan

3.  Mengamati  cara peserta didik dalam menyampaikan pendapat atau bertanya

4.  Mengamati cara peserta didik dalam memberikan penjelasan terhadap pertanyaan guru BK

 

2.  Evaluasi Hasil

Evaluasi dengan instrumen yang sudah disiapkan, antara lain :

1.  Evaluasi tentang  suasana pertemuan  dengan instrumen: menyenangkan/kurang menyenangkan/tidak menyenangkan.

2.  Evaluasi terhadap topik yang dibahas : sangat penting/kurang penting/tidak penting

3.  Evaluasi terhadap cara Guru BK  dalam  menyampaikan materi: mudah dipahami/tidak mudah/sulit dipahami

4.  Evaluasi terhadap kegiatan yang diikuti : menarik/kurang menarik/tidak menarik untuk diikuti

 

 

LAMPIRAN-LAMPIRAN

1. Uraian materi

2. Lembar kerja siswa

3. Instrumen penilaian

     

                                                                                                           

                                                                                      Kupang, 21 Agustus 2017

Mengetahui

 KepalaSekolah                                                          Guru BK

 

               Konstantinus Nu Nay,S.Pd                                         Imelda Anu Thay

               NIP.19670628 199801 1 001

 

 

 

 

 

                                                            

 

 

 

 

 

 

 

 

 

a.    Pentingnya Kesehatan

Kesehatan adalah yang terpenting dari segalanya. Utamakan kesehatan anda dari pada hal yang lainnya dengan cara menjaga kesehatan anda dengan benar dan tepat, mengingat manfaat kesehatan melebihi segalanya dan lebih berharga dari pada harta sekalipun.

Kesehatan pada dasarnya dimiliki oleh setiap orang, namun banyak orang dalam hidupnya tidak ingin menghabiskan kegiatan yang bersangkutan dengan nilai kesehatan, kesehatan adalah nilai yang fantastis harga tinggi, praktis tidak ada nilai yang terukur yang tak tertandingi dengan harga apapun, Anda mungkin memiliki banyak harta, uang melimpah, motor, mobil mewah, rumah seperti istana, tetapi jika penyakit yang diderita setiap kali pasti itu tidak ada nilainya sama sekali. Mari kita lihat saudara-saudara yang telah berbaring di rumah sakit, bagaimana mereka mengharapkan suatu kesembuhan. Kita telah diberikan nikmatnya sehat sehingga bisa beraktivitas serta menikmati apa saja yang kita inginkan. Kita harus bisa merawat dan menjaga kesehatan, agar dapat mensyukuri setiap nikmat yang telah diberikan oleh Tuhan. Untuk menjaga kesehatan tidak membutuhkan biaya yang besar, tapi membutuhkan suatu kedisiplinan serta selalu berpikir dan bersikap positif.

 

b.    Cara Menjaga Kesehatan

Berikut ini ada beberapa cara untuk menjaga kesehatan tubuh agar tetap tetap fit dan tidak mudah sakit :

1.    Menjaga Pola Makan

Cara pertama yang bisa Anda lakukan dengan menjaga pola makan, jangan pernah meninggalkan sarapan dan selalu atur jam makan anda. Orang yang tidak bisa mejaga pola makannya dia akan mudah sekali terkena penyakit maag. Gejala penyakit maag pertama yang akan dirasakan orang yang tidak memiliki pola makan yang teratur adalah perut terasa melilit dan sering terkena sakit perut.

2.    Mengkonsumsi Gizi Seimbang

Sudah tidak asing lagi tentang makanan dengan gizi seimbang, makanan dengan gizi seimbang adalah yang 4 sehat dan 5 sempurna. Semua gizi makanan ada di makanan 4 sehat dan 5 sempurna. Memang karena faktor ekonomi banyak masyarakat yang ada di Indonesia tidak bisa melakukan pola makan seperti itu.

3.    Hindari Makan Berlebihan

Ada banyak bahaya yang bisa ditimbulkan dari memakan makanan yang berlebihan, salah satu bahayanya adalah bisa memicu obesitas. Obesitas sendiri merupakan sumber dari berbagai macam penyakit yang serius misalnya saja adalah serangan jantung  dan juga penyakit stroke.

 

 

4.    Hindari Makanan Sampah

Makanan sampah disebut juga dengan junk food, junk food merupakan makanan sampah sebab di dalam makanan itu tidak ada nutrisinya sama sekali. Justru makanan itu merupakan sumber penyakit bagi tubuh. Junk food adalah makanan yang mengandung lemak jenuh tinggi dan lemak jenuh merupakan sumber penyakit jantung koroner. Agar tubuh tidak mudah sakit tentunya anda harus menghindari makanan junk food tersebut.

5.    Konsumsi Cukup Cairan

Untuk menjaga tubuh tetap sehat dan tidak mudah sakit ada baiknya anda mencukupi kebutuhan cairan di dalam tubuh anda. Ada banyak bahaya dan untuk organ-organ yang ada di dalam tubuh manusia. Kekurangan cairan di dalam tubuh bisa menyebabkan aliran darah dan juga aliran oksigen di pembuluh darah menjadi terganggu akibatnya adalah darah menjadi kental.

6.    Olahraga Secara Teratur

Bagi orang yang belum memiliki penyakit jantung anda bisa berolahraga berat selama 30 menit dalam sehari, olahraga itu bisa digunakan untuk melancarkan peredaran darah yang ada di dalam tubuh manusia. Olahraga ini juga berguna untuk membakar lemak yang ada di dalam tubuh manusia.

7.    Cuci Tangan

Untuk tidak mudah sakit anda bisa cuci tangan sebelum makan. Sudah diketahui sebelumnya jika tangan yang terkena kuman akan mudah sekali masuk ke dalam tubuh. Kuman itu nantinya akan menyebabkan berbagai macam gangguan kesehatan. Ada banyak bahaya tidak mencuci tangan sebelum makan salah satunya adalah akan menyebabkan sakit perut.

8.    Istirahat yang Cukup

Istirarahat yang cukup dan memiliki jam tidur yang teratur merupakan kunci sehat yang harus anda lakukan. Orang banyak yang terkena penyakit sebab jam tidur mereka serampangan. Mereka banyak yang tidur sudah larut malam kemudian bangun terlalu pagi. Alasan pekerjaan membuat mereka melakukan pola hidup yang tidak sehat. Setelah seharian bekerja tubuh perlu istirahat agar organ yang ada di dalam tubuh juga tidak bekerja terlalu keras.

9.    Mencukupi Kebutuhan Serat

Agar tubuh tetap sehat anda memerlukan makanan yang berserat untuk menjaga tubuh anda tetap sehat dan fit. Makanan yang berserat itu berfungsi untuk menghindarkan dari sembelit dan juga menyehatkan organ pencernaan.

10.     Kendalikan Stres

Untuk menjaga tubuh agar tetap sehat anda bisa mengendalikan stress yang anda miliki. Jangan pernah menganggap remeh penyakit stress ini. Stress yang tidak segera diatasi akan berubah menjaid depresi. Depresi merupakan tingkatan gangguan psikis yang lebih membahayakan dibandingkan dengan stress.

11.     Cukupi Kebutuhan Vitamin

Tubuh kita membutuhkan asupan vitamin untuk cara menjaga kesehatan tubuh agar tetap fit dan sehat. Asupan vitamin yang bisa digunakan untuk menjaga kesehatan tubuh adalah vitamin D dan juga vitamin C. Akibat kekurangan vitamin D adalah akan membuat tubuh menjadi mudah terkena kuman dan virus.

12.     Mengkonsumsi Supplemen

Bagi anda yang memiliki mobilitas sangat tinggi dan memiliki kesibukan yang tinggi tidak ada salahnya anda mengkonsumsi suplemen penambah tenaga untuk menjaga energi yang ada di dalam tubuh anda. Suplemen ini berguna untuk menjaga tubuh anda dari kelelahan.

13.     Menjaga Hiegienitas Makanan

Pastikan makanan yang anda makan bersih dari kuman dan virus. Memang lebih aman jika anda memasak makanan anda sendiri di rumah dan tidak membiasakan diri jajan sembarangan.

14.     Berpikiran Positif

Pikiran positif sangat penting bagi kehidupan anda dan kesehatan anda. Ketika anda suka berfikiran buruk, energi yang buruk pun akan menyelimuti tubuh anda. Begitupula sebaliknya. Pikiran yang buruk pun pemicu stress sehingga anda patut menghindarinya.

c.  Manfaat Kesehatan

     Secara Langsung Ada berbagai manfaat kesehatan yang kita peroleh secara langsung, diantaranya :

1. Mengurangi pengeluaran. Manfaat yang pertama ini sudah jelas sekali. Bayangkan saja jika anda sedang sakit tentu akan mengeluarkan biaya yang lumayan banyak untuk ke rumah sakit dan membeli segala jenis obat.

2. Menambah pemasukkan. Jika tubuh anda dalam keadaan sehat alami tentu kita dapat bekerja secara total dan segar bugar untuk mencari uang, hal ini tentu akan menambah pemasukkan kita dibandingkan kita sedang sakit.

3. Menghemat waktu. Mengapa salah satu manfaat kesehatan adalah untuk menghemat waktu? hal ini dikarenakan banyaknya kegiatan dan tugas yang akan tertunda jika kita sedang sakit. Bayangkan berapa banyak tugas yang akan tertunda jika kita sakit dan berapa banyak tugas yang akan kita kerjakan jika kita dalam keadaan sehat. Tentu waktu kita tidak akan terbuang sia-sia jika dalam keadaan sakit. Tapi, jika kita dalam keadaan sehat, waktu itu akan termanfaatkan dengan baik.

Secara Tidak Langsung, Manfaat Kesehatan secara tidak langsung tidak kalah pentingnya dengan manfaat sehat secara langsung. Berikut beberapa manfaat yang akan kita peroleh secara tidak langsung jika kita terus dalam kondisi sehat.

1. Peluang Untuk Sukses.

     Sukses hanya dapat kita peroleh dengan kerja keras dan juga dukungan kesehatan pada diri kita.Kegiatan harian kita tidak akan terganggu jika kita dalam keadaan sehat.

2. Tabungan Masa Depan.

     Jika kita dalam keadaan sehat maka kita akan menabung untuk masa depan kita. Tabungan ini dapat berupa kegiatan positif ataupun kegiatan amal yang kita lakukan sehari hari.

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar