PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA
TIMUR
DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA
SMA
NEGERI 1 FATULEU
BARAT
Jl.
Translok Bisolo Desa Tuakau
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)
BIMBINGAN
KLASIKAL
SEMESTER GANJIL TAHUN
PELAJARAN 2017/2018
A |
Komponen |
Layanan Dasar |
B |
Bidang Layanan |
Pribadi |
C |
Topik /
Tema Layanan |
Implementasi Iman dan Taqwa dalam kehidupan modern |
D |
Fungsi Layanan |
Pemahaman |
E |
Tujuan Umum |
Peserta didik/konseli mampu
memahami pentingnya iman dan taqwa pada Tuhan YME serta dapat hidup rukun, damai
dan saling menghormati antar umat beragama |
F |
Tujuan Khusus |
1. Peserta
didik/konseli dapat memahami realitas di kalangan remaja 2. Peserta
didik/konseli dapat memahami pengaruh iman dan taqwa di era globalisasi 3. Peserta
didik/konseli dapat memahami cara mengimplementasi
Iman dan Taqwa dalam kehidupan modern |
G |
Sasaran Layanan |
Kelas 10 |
H |
Materi Layanan |
1.
Realitas di kalangan remaja 2.
Pengaruh iman dan taqwa di era globalisasi |
I |
Waktu |
2 Kali
Pertemuan x 45 Menit |
J |
Sumber
Materi |
1. Slamet, dkk 2016, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan Konseling untuk SMA-MA kelas 10,
Yogyakarta, Paramitra Publishing 2.
Triyono, Mastur, 2014, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan Konseling bidang pribadi, Yogyakarta, Paramitra 3. Prayitno.2015. Keluhuran Iqro’ untuk Kehidupan. Padang: PT.Graha Cipta Media 4. Eliasa Imania Eva, Suwarjo.2011.Permainan (games) dalam Bimbingan dan
Konseling.Yogyakarta: Paramitra |
K |
Metode/Teknik |
Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab |
L |
Alat dan
perlengkapan yang digunakan |
Alat Peraga |
M |
Pelaksanaan |
|
1. Tahap Awal /Pedahuluan |
||
a. Pernyataan
Tujuan |
1. Guru BK/Konselor membuka
dengan salam dan berdoa 2. Membina hubungan
baik dengan peserta didik
(menanyakan kabar,
pelajaran sebelumnya, ice breaking) 3. Menyampaikan tujuan-tujuan khusus yang akan dicapai |
|
b.
Penjelasan tentang langkah-langkah kegiatan |
1.Memberikan
langkah-langkah kegiatan, tugas dan tanggung jawab peserta didik 2.
Kontrak layanan (kesepakatan layanan), hari ini kita akan melakukan kegiatan
selama 1 jam pelayanan, kita sepakat akan melakukan dengan baik. |
|
c. Mengarahkan
kegiatan (konsolidasi) |
Guru
BK/Konselor memberikan penejelasan tentang topik yang akan dibicarakan |
|
d. Tahap
peralihan ( Transisi) |
Guru BK/Konselor menanyakan kesiapan peserta didik
melaksanakan kegiatan, dan memulai ke tahap inti |
|
2. Tahap Inti |
||
a. Kegiatan peserta didik |
1. Memperhatikan dan
menyimak materi yang diberikan guru 2. Melakukan Brainstorming/curah
pendapat 3. Memberikan respond
an pertanyaan mengenai materi implementasi iman dan taqwa dalam kehidupan
modern 4. Mendiskusikan dengan
kelompok masing-masing 5.
Menjawab
pertanyaan yang diberikan guru |
|
|
b.
Kegiatan Guru BK/Konselor |
1. Membagi
kelas menjadi beberapa kelompok
2. Memberi
tugas (untuk diskusi kelompok) 3. Menjelaskan
cara mengerjakan tugas 4. Mengevaluasi
hasil diskusi peserta didik 5. Membuat
catatan-catatan observasi selama proses layanan |
|
3. Tahap Penutup |
1.
Peserta didik menyimpulkan hasil kegiatan 2.
Peserta
didik merefleksi kegiatan dengan mengungkapkan kemanfaatan
dan kebermaknaan kegiatan secara lisan 3.
Guru BK memberi penguatan dan rencana tindak lanjut 4. Guru BK menutup
kegiatan layanan dengan
mengajak peserta didik bersyukur/berdoa
dan mengakhiri dengan salam |
N |
Evaluasi |
|
|
1. Evaluasi Proses |
Guru BK atau konselor melakukan evaluasi dengan memperhatikan proses yang
terjadi : 1. Melakukan Refleksi hasil, setiap peserta
didik menuliskan di kertas
yang sudah disiapkan. 2. Mengamati
sikap atau atusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan 3. Mengamati
cara peserta didik dalam menyampaikan pendapat atau
bertanya 4. Mengamati
cara peserta didik dalam memberikan penjelasan terhadap
pertanyaan guru BK |
2. Evaluasi Hasil |
Evaluasi dengan instrumen yang
sudah disiapkan,
antara lain : 1. Evaluasi
tentang suasana pertemuan dengan instrumen:
menyenangkan/kurang menyenangkan/tidak menyenangkan. 2. Evaluasi
terhadap topik yang dibahas : sangat penting/kurang penting/tidak
penting 3. Evaluasi
terhadap cara Guru BK dalam menyampaikan materi: mudah dipahami/tidak
mudah/sulit dipahami 4. Evaluasi
terhadap kegiatan yang diikuti : menarik/kurang menarik/tidak
menarik untuk diikuti |
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Uraian
materi
2. Lembar
kerja siswa
3. Instrumen
penilaian
Kupang, 21 Agustus 2017
Mengetahui
KepalaSekolah
Guru BK
Konstantinus Nu
Nay,S.Pd Imelda Anu Thay
NIP.19670628 199801 1 001
Lampiran
1. Uraian Materi
IMPLEMENTASI
IMAN DAN TAQWA DALAM KEHIDUPAN MODERN
a. Realitas di Kalangan Remaja
Banyak
masalah yang sangat memprihatinkan dalam berbagai bidang di Indonesia. Banyak
pemuda atau remaja membuat kelompok-kelompok eksklusif yang mengatasnamakan
agama yang kadang melakukan cara-cara melawan hukum, membuat ketegangan antar
kelompok agama sehingga kerukunan dimasyarakat dan kerukunan antar agama
menjadi terganggu.
Dalam
bidang politik banyak partai yang mengatasnamakan agama tapi anggota
parlemennya tidak sesuai dengan nilai-nilai agama, karena pragmatis dan
oportunis. Hanya berteriak-teriak berbasis agama tapi hasilnya kosong.
Contohnya : Melakukan kerusuhan di tempat umum dan ibadah dengan main hakim
sendiri atau kelompok, bentrok antar remaja berbasis agama, bentrok antar
parpol berbasis agama.
Dalam
bidang sosial muncul beragam karakter remaja yang negatif seperti :
·
Jiwa
feodal artinya hanya bergantung dan menurut apa kata pimpinan dengan
prinsip “asal dia aman”. Contohnya : Seorang pembantu rumah tangga yang
hanya diam ketika mendapat pelecehan seksual dari majikannya, hanya karena
takut dipecat.
·
Artistik
yang eksotik artinya pengembangan nilai-nilai budaya lebih mengarah pada budaya
westernisasi bangsa barat. Contohnya : Kasus video porno para artis yang
baru-baru ini menggemparkan masyarakat.
·
Takut
berbeda pendapat artinya mayoritas pemuda kurang memiliki pendirian yang teguh
dan keyakinan pada kepercayaan yang mereka yakini. Contohnya : Hanya diam
ketika dalam forum diskusi pendapatnya tidak sesuai dengan keputusan akhir.
·
Pelanggaran
norma-norma contohnya penyalahgunaan narkoba, obat-obat terlarang, kasus
kriminalitas dan tidak terorisme yang sedang membuming
·
Mengutamakan
hasil daripada proses artinya tidak perduli halal ataupun haram langkah yang
mereka tempuh asalkan mereka mendapat yang nmereka inginkan. Contohnya kasus
korupsi Gayus yang menjadikan pegawai negeri golongan IIIA seorang
milyader.
·
Budaya
barat teknik timur, semakin berkembang dalam diri pemuda. Mereka cenderung
mengikuti arus globalisasi tanpa adanya pemikiran maju. Akhirnya yang mereka
mendapat etik budaya barat tapi tetap berteknik timur. Contohnya : mayoritas
pemudi atau remaja putri banyak memakai pakaian yang mini dan gaya hidup
hedonis tapi tidak mampu menemukan temuan baru yang bermanfaat.
·
Dalam
bidang ekonomi adopsi sistem kapitalisme banyak melahirkan koruptor-koruptor
kelas kakap yang menganggap dirinya merupakan pusat kepemimpinan.
Hal ini memunculkan pemikiran untuk
merovolusi dan mere-orientasi karakter dan pandangan hidup pemuda atau remaja.
Pertanyaan besar yang muncul di kalangan muslim saat ini bagaimana
peranan iman dan taqwa dalam menyesuaikan diri dengan tantangan kehidupan namun
tetap mempertahankan jati diri sebagai bangsa timur.
b. Pengaruh Iman dan Taqwa di Era Globalisasi
Pengaruh iman dan taqwa dalam mengontrol
kehidupan manusia, terutama dalam menghadapi arus globalisasi dapat
diimplementasikan antara lain :
1. Iman
dan taqwa melenyapkankan kepercayaan benda
Orang yang beriman
hanya percaya pada kekuasaan Allah. Jika Allah hendak memberikan pertolongan,
maka tidak ada satu kekuatan yang dapat menghalanginya. Sebaliknya, jika Allah
hendak menimpakan bencana, maka tidak ada satu kekuatan pun yang dapat
mencegahnya. Kepercayaan yang demikian menghilangkan sifat mendewakan manusia
yang sedang berkuasa,
2.
Iman dan
taqwa menanamkan semangat berani membela yang benar
Mayoritas orang tidak
berani mengemukakan pendapat mereka tentang kebenaran, karena takut menghadapi
resiko. Orang yang beriman yakin sepenuhnya bahwa dirinya akan selalu mendapat
perlindungan dari Allah jika mereka tidak menyimpang dari aturan yang telah ditetapkan.
Hal ini akan menumbuhkan sikap berani mengemukakan pendapat
tidak hanya diam dan ikut melaksanakan keputusan padahal keputusan tersebut
tidak sesuai dengan hati nuraninya.
3. Iman
dan taqwa menanamkan sikap percaya pada kemampuan diri sendiri
Mayoritas
orang memandang kebutuhan ekonomi adalah hal yang utama dalam hidupnya, mereka
rela menjual segala yang mereka punya tanpa berusaha terlebih dahulu
memanfaatkan potensi mereka untuk sebuah usaha kemandirian. Realitas sekarang,
banyak orang (pemuda atau remaja) yang bersikap instan, yang ingin sukses atau
hasilnya tetapi tidak ingin melakukan prosesnya. Implementasi
keimanan ini jika teramalkan akan mengikis sikap mengutamakan hasil daripada
proses, sehingga tindak kecurangan-kecurangan seperti korupsi dapat teratasi
secara perlahan.
4. Iman dan taqwa memberikan
ketenangan jiwa
Seringkali
orang dilanda keresahan dan duka cita, serta digoncang oleh keraguan dan
kebimbangan. Orang yang beriman hatinya tentram, mempunyai keseimbangan, dan
jiwanya tenang karena Allah telah menjajikan pada umat bahwa setiap kebaikan
yang mereka tanam pasti akan menuai hasil yang baik. Dengan ketentraman hati,
pemikiran akan semakin jernih dan dapat menciptakan inovasi-inovasi baru yang
dapat mengembangkan kegiatan kewirausahaan generasi muda.
5. Iman dan taqwa melahirkan sikap
ikhlas dan konsekuen
Keimanan
dan ketaqwaan membuat seseorang selalu berbuat ikhlas , tanpa pamrih kecuali
keridhaan Allah. Orang yang mendengarkan kata hatinya akan melaksanakan
berdasarkan moral dan bertanggungjawab terhadap konsekuensi yang harus
diterimanya. Hal ini mendorong sikap saling bekerjasama antar umat
agama, sehingga dalam menghadapi arus globalisasi tercipta keseimbangan sosial
ekonomi masyarakat. Pada akhirnya arus globalisasi akan membawa manfaat
perkembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi yang merata pada tiap individu.
6. Iman dan taqwa memberikan
keberuntungan
Orang yang beriman selalu
berjalan pada arah yang benar, karena Allah membimbing dan mengarahkan pada
tujuan hidup yang hakiki. Dengan demikian orang yang beriman adalah orang yang
beruntung dalam hidupnya. Hal ini akan menanamkan sikap optimis pemuda dalam
menghadapi arus globalisasi, mereka akan yakin dengan berbekal iman dan taqwa
dan mengembangkan potensi membangun life skill, memperluas wawasan dan
menumbuhkan identitas rasional yang mereka miliki, mereka tidak akan tertinggal
dengan kemajuan zaman.
Lampiran
2. Instrumen Penilaian
INSTRUMEN
PENILAIAN HASIL
A. PENGETAHUAN
(UNDERSTANDING)
1.
Berilah
contoh perilaku dalam kehidupan sehari-hari yang didasari oleh keimanan dan
ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa ?
2.
Berilah
contoh manfaat keimanan dan ketaqwaan bagi
a. Diri pribadi kita
b. Masyarakat
c. Bangsa dan negara.
3. Sebutkan kegiataan-kegiatan yang berhubungan
dengan pembinaan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa di dalam lingkungan
sekitar Anda ?
4. Berilah contoh perilaku yang menjadi ciri
orang yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dalam
a. Hubungan dengan sesama manusia!
b. Hubungan dengan guru-guru!
c. Hubungan dengan alam sekitar!
5.
Melalui media massa yang ada atau
peristiwa-peristiwa yang terjadi di sekitar Anda, perhatikan perilaku manusia
yang tidak dilandasi iman dan taqwa! Buatlah catatan dan contoh-contohnya!
B. SIKAP/PERASAAN
POSITIF (COMFORTABLE)
Berilah tanda cek (V)
pada kolom S (setuju) jika pernyataan sesuai dengan kondisi Anda dan berilah
tanda cek (V) pada kolom TS (tidak setuju) jika pernyataan tidak sesuai dengan
kondisi Anda!
NO |
PERNYATAAN |
SETUJU |
TIDAK SETUJU |
1. |
Saya
merasa senang menerima materi layanan BK tentang Implementasi Iman dan Taqwa
pada kehidupan modern |
|
|
2. |
Setelah
menerima materi layanan BK tentang Implementasi Iman dan Taqwa pada kehidupan
modern, timbul kesadaran saya untuk selalu beriman dan bertaqwa dalam
kehidupan |
|
|
4. |
Setelah
menerima materi layanan BK tentang Implementasi Iman dan Taqwa pada kehidupan
modern saya menyadari bahwa saya sering lupa beribadah pada Tuhan YME
kehidupan |
|
|
5. |
Materi
layanan BK tentang Implementasi Iman
dan Taqwa pada kehidupan modern, menyadarkan saya akan pentingnya iman dan
taqwa pada kehidupan modern saat ini |
|
|
C. KETRAMPILAN
(ACTION)
Setelah menerima
materi layanan BK tentang Implementasi Iman dan taqwa pada kehidupan modern,
melakukan kegiatan diskusi :
Diskusikan bersama
teman Anda secara berkelompok! tiap kelompok terdiri atas 4-7 siswa. buatkah
laporan dan kesimpulan dari hasil diskusi tersebut kepada guru Anda.
“ Dalam
kehidupan di lingkungan sekolah, kita bergaul dengan sesama teman, guru-guru,
dan alam sekitar, misalnya memelihara tanaman, dan gedung sekolah. sebagai
manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, kita harus
menjaga hubungan dengan unsur-unsur tersebut. Bagaimana caranya ?
INSTRUMEN
PENILAIAN PROSES
(Mengacu Pada Laporan
Pelaksanaan)
NO |
PROSES YANG DINILAI |
HASIL PENGAMATAN |
KET |
|
YA |
TIDAK |
|||
A |
Keterlaksanaan
program |
|
|
|
|
1.
Program
layanan terlaksana sesuai dengan RPL |
|
|
|
|
2.
Waktu
pelaksanaan sesuai dengan RPL |
|
|
|
|
3.
Metode
yang digunakan variatif dan menarik |
|
|
|
|
4.
Menggunakan
media layanan BK |
|
|
|
|
5.
RPL
minimal terdiri dari Tujuan, Materi Layanan, Kegiatan, Sumber, Bahan dan
Alat, Penilaian |
|
|
|
B |
Perolehan Siswa
Pasca Layanan |
|
|
|
|
1.
Peserta
didik memperoleh pemahaman baru |
|
|
|
|
2.
Peserta
didik mempunyai perasaan positif |
|
|
|
|
3.
Peserta
didik berkurang masalahnya |
|
|
|
|
4.
Peserta
didik terentaskan masalahannya |
|
|
|
|
5.
Berkembangnya
PTSDL |
|
|
|
C |
Perhatian Peserta
Didik |
|
|
|
|
1.
Peserta
didik antusias mengikuti materi layanan BK |
|
|
|
|
2.
Peserta
didik aktif bertanya |
|
|
|
|
3.
Peserta
didik aktif menjawab |
|
|
|
|
4.
Peserta
didik mengerjakan tugas yang diberikan konselor |
|
|
|
|
5.
Peserta
didik hadir semua |
|
|
|
D |
Kesesuaiaan
Program |
|
|
|
|
1.
Program
disusun sesuai dengan kebutuhan peserta didik |
|
|
|
|
2.
Materi
layanan sesuaikebutuhan peserta didik |
|
|
|
|
3.
Materi
layanan sesuai tugas perkembangan
peserta didik |
|
|
|
|
4.
Materi
layanan mengacu pada sumber yang jelas |
|
|
|
|
5.
Program
dilaksanakan sesuai waktu yang telah ditentukan |
|
|
|
Kupang, 21 Agustus 2017
Mengetahui
KepalaSekolah
Guru BK
Konstantinus Nu
Nay,S.Pd Imelda
Anu Thay
NIP.19670628 199801 1 001
PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA
TIMUR
DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA
SMA
NEGERI 1 FATULEU
BARAT
Jl.
Translok Bisolo Desa Tuakau
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)
BIMBINGAN
KLASIKAL
SEMESTER GANJIL TAHUN
PELAJARAN 2017/2018
A |
Komponen |
Layanan Dasar |
B |
Bidang Layanan |
Sosial |
C |
Topik /
Tema Layanan |
Penyesuaian Diri Remaja di Sekolah Baru |
D |
Fungsi Layanan |
Pemahaman |
E |
Tujuan Umum |
Peserta didik/konseli dapat
mengenal aspek-aspek penyesuaian diri serta dapat menerapkan sikap dan
kebiasaan dengan lingkungannya |
F |
Tujuan Khusus |
1. Peserta
didik/konseli dapat memahami pengertian dan proses penyesuaian diri 2. Peserta
didik/konseli dapat memahami
karakteristik penyesuaian diri 3.Peserta
didik/konseli dapat memahami cara menyesuaikan diri di sekolah |
G |
Sasaran Layanan |
Kelas 10 |
H |
Materi Layanan |
1.
Pengertian dan proses penyesuain diri 2.Karakteristik
penyesuaian diri 3.Cara
menyesuaikan diri di sekolah |
I |
Waktu |
2 Kali
Pertemuan x 45 Menit |
J |
Sumber
Materi |
1. Slamet, dkk 2016, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan Konseling untuk SMA-MA kelas 10, Yogyakarta,
Paramitra Publishing 2. Triyono, Mastur,
2014, Materi Layanan Klasikal Bimbingan
dan Konseling bidang sosial, Yogyakarta,
Paramitra 3.
Hutagalung, Ronal. 2015. Ternyata Berprestasi ItuMudah. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama 4. Eliasa Imania Eva, Suwarjo.2011.Permainan (games) dalam Bimbingan dan Konseling.Yogyakarta:
Paramitra |
K |
Metode/Teknik |
Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab |
L |
Alat dan
perlengkapan |
Alat Peraga |
M |
Pelaksanaan |
|
1. Tahap Awal /Pedahuluan |
||
a. Pernyataan
Tujuan |
1. Guru BK/Konselor membuka
dengan salam dan berdoa 2. Membina hubungan
baik dengan peserta didik
(menanyakan kabar,
pelajaran sebelumnya, ice breaking) 3. Menyampaikan tujuan-tujuan khusus yang akan dicapai |
|
b. Penjelasan tentang
langkah-langkah kegiatan |
1. Memberikan
langkah-langkah kegiatan, tugas dan tanggung jawab peserta didik 2. Kontrak
layanan (kesepakatan layanan), hari ini kita akan melakukan kegiatan selama 1
jam pelayanan, kita sepakat akan melakukan dengan baik. |
|
c. Mengarahkan
kegiatan (konsolidasi) |
Guru
BK/Konselor memberikan penejelasan tentang topik yang akan dibicarakan |
|
d. Tahap
peralihan ( Transisi) |
Guru BK/Konselor menanyakan kesiapan peserta didik
melaksanakan kegiatan, dan memulai ke tahap inti |
|
2. Tahap Inti |
||
c. Kegiatan peserta didik |
1. Mengamati
tayangan slide ppt (tulisan, gambar, video) 2. Melakukan Brainstorming/curah
pendapat 3. Mendiskusikan dengan
kelompok masing-masing 4. Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian kelompok lain
menanggapinya, dan seterusnya bergantian sampai selesai. |
|
|
d.
Kegiatan Guru BK/Konselor |
1. Mengajak peserta didik untuk brainstorming/curah pendapat 2. Membagi kelas menjadi beberapa kelompok (6 kelompok) 3. Memberi
tugas (untuk diskusi kelompok) 4. Menjelaskan cara mengerjakan tugas 5. Mengevaluasi
hasil diskusi peserta didik 6. Membuat
catatan-catatan observasi selama proses layanan |
|
3. Tahap Penutup |
1.Peserta
didik menyimpulkan hasil kegiatan 2.Peserta didik
merefleksi kegiatan dengan mengungkapkan kemanfaatan
dan kebermaknaan kegiatan secara lisan 3.Guru BK memberi penguatan dan rencana tindak lanjut 4.Guru BK menutup
kegiatan layanan dengan
mengajak peserta didik bersyukur/berdoa
dan mengakhiri dengan salam |
N |
Evaluasi |
|
|
1. Evaluasi Proses |
Guru BK
atau konselor melakukan evaluasi dengan memperhatikan proses yang terjadi : 1. Melakukan Refleksi hasil, setiap peserta
didik menuliskan di kertas
yang sudah disiapkan. 2. Mengamati
sikap atau atusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan 3. Mengamati cara peserta didik dalam menyampaikan pendapat atau bertanya 4. Mengamati
cara peserta didik dalam memberikan penjelasan terhadap
pertanyaan guru BK |
2. Evaluasi Hasil |
Evaluasi dengan instrumen yang sudah disiapkan, antara
lain : 1. Evaluasi
tentang suasana pertemuan dengan instrumen: menyenangkan/kurang
menyenangkan/tidak menyenangkan. 2. Evaluasi
terhadap topik yang dibahas : sangat penting/kurang penting/tidak
penting 3. Evaluasi
terhadap cara Guru BK dalam menyampaikan materi: mudah
dipahami/tidak mudah/sulit dipahami 4. Evaluasi
terhadap kegiatan yang diikuti : menarik/kurang menarik/tidak
menarik untuk diikuti |
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1.Uraian
materi
2. Lembar
kerja siswa
3. Instrumen
penilaian
Kupang, 21 Agustus 2017
Mengetahui
KepalaSekolah
Guru BK
Konstantinus Nu
Nay,S.Pd Imelda Anu Thay
NIP.19670628 199801 1 001
Lampiran
1. Uraian Materi
PENYESUAIAN DIRI
REMAJA LINGKUNGAN SEKOLAH BARU
a. Pengertian dan Proses Penyesuaian Diri
Penyesuaian dapat diartikan sebagai
berikut :
1.
Penyesuaian
berarti beradaptasi; dapat mempertahankan eksistensiya, atau bisa survive dan
memperoleh kesejahteraan jasmaniah dan rohaniah, dan dapat mengadakan relasi
yang memuaskan dengan tuntutan sosial.
2.
Penyesuaian
dapat juga diartikan sebagai konformitas yang berarti menyesuaikan sesuatu
dengan standar atau prinsip.
3.
Penyesuaian
dapat diartikan sebagai penguasaan, yaitu memiliki kemampuan untuk membuat
rencana dan mengorganisasi respon-respon sedemikian rupa, sehingga bisa
mengatasi segala macam konflik, kesulitan dan frustasi secara efisien. Individu
memiliki kemampuan menghadapi realitas hidup dengan cara yang adekuat.
4.
Penyesuaian
dapat diartikan penguasaan dan kematangan emosional. Kematangan emosional
maksudnya ialah secara positif memiliki respon emosional yang tepat pada setiat
situasi.
Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa penyesuaian adalah usaha manusia untuk mencapai keharmonisan
pada diri sendiri dan pada lingkungannya.
Proses Penyesuaian Diri
Penyesuaian diri adalah proses
bagaimana individu mencapai keseimbangan diri daam memenuhi kebutuhan sesuai
dengan lingkungannya. Respon penyesuaian, baik atau buruk secara sederhana
dapat dipandang sebagai suatu upaya individu untuk mereduksi taua menjauhi
ketegangan dan untuk memelihara kondisi-kondisi keseimbangan yang lebih wajar.
Dalam proses penyesuaian itu dapat saja muncul konflik, tekanan, dan frustasi
dan individu didorong meneliti berbagai kemungkinan perilaku untuk membebaskan
diri dari ketegangan.
Elemen-elemen umum dan esensial
dalam semua situasi frustasi ialah : motivasi, frustasi, respon yang
bervariasi, dan pemecahan untuk mereduksi masalah, ketegangan dengan beberapa
bentuk respon. Motivasi mengambil variasi bentuk dan setiap bentuk dapat
diarahkan kepada rintangan atau frustasi yang disebabkan oleh beberapa aspek
realitas, misalnya : pembatasan orang tua, hambatan fisik, aturan social, dan
semacamnya.
Individu dikatakan
berhasil dalam melakukan penyesuaina diri apabila ia dapat memenuhi
kebutuhannya dengan cara-cara yang wajar atau apabila dapat diterima oleh
lingkungan tanpa merugikan atau mengganggu lingkungannya.
b. Karakteristik
Penyesuaian Diri
Mereka yang tergolong mampu
melakukan penyesuaian diri secara positif ditandai hal-hal sebagai berikut :
1. Tidak menunjukkan adanya ketegangan emosional
2. Tidak menunjukkan adanya mekanisme-mekanisme psikologis
3. Tidak menunujukkan adanya frustasi pribadi
4. Memiliki pertimbangan rasional dan pengarahan
diri
5. Mampu dalam belajar
6. Menghargai pengalaman
7. Bersikap realistik dan objektif
Dalam
melakukan penyesuaian diri secara positif, individu akan melakukan dalam
berbagai bentuk, antara lain :
1. Penyesuaian dengan
menghadapi masalah secara langsung
Dalam situasi ini, individu secara
langsung menghadapi masalah dengan segala akibat-akibatnya. Ia melakukan segala
tindakan sesuai dengan masalah yang dihadapinya.
2. Penyesuaian dengan
melakukan eksplorasi
Dalam situasi ini individu mencari bahan pengalaman
untuk dapat menghadapi dan memecahkan masalahnya.
3. Penyesuaian dengan
trial and error (coba-coba)
Dalam
cara ini, Individu melakukan suatu tindakan coba-coba dalam arti kalau
menguntungkan diteruskan dan kalau gagal tidak diteruskan
4. Penyesuaian dengan substitusi
Jika individu merasa gagal dalam menghadapi masalah,
maka ia dapat memperoleh penyesuaian dengan jalan mencari pengganti.
5. Penyesuaian diri
dengan menggali kemampuan pribadi
Individu mencoba menggali kemampuan-kemampuan khusus
dalam dirinya, dan kemudian dikembangkan sehingga dapat membantu penyesuaian
diri.
6. Penyesuaian diri dengan belajar
Dengan belajar, individu akan banyak memperoleh
pengetahuan dan ketrampilan yang dapat membantu menyesuaikan diri.
7. Penyesuaian diri dengan inhibisi
dan control diri
Dalam situasi ini, individu berusaha memilih
tindakan mana yang harus dilakukan, dantindakan mana yang tidak perlu
dilakukan.
8. Penyesuaian diri
dengan perencanaan yang cermat
Dalam situasi ini, tindakan yang dilakukan merupakan
keputusan yang diambil berdasarkan perencanaan cermat.
Faktor
- faktor yang Mempengaruhi Proses Penyesuaian Diri
Secara keseluruhan kepribadian mempunyai fungsi sebagai penentu primer
terhadap penyesuaian diri. Penetu berarti factor yang mendukung, mempengaruhi,
atau menimbulkan efek pada proses penyesuaian.
Secara
sekunder, proses penyesuaian ditentukan oleh faktor-faktor yang menentukan
kepribadian itu sendiri baik internal maupun eksternal. Penentu-penentu
tersebut dikelompokkan sebagai berikut :
1.
Kondisi
jasmaniah yang meliputi, pembawaan, konstitusi fisik, susunan saraf, kelenjar,
system otot, kesehatan dan sebagainya.
2.
Perkembangan
dan kematangan, terutama kematangan intelektual, sosial, moral, dan emosional
3.
Penentu
psikologis, yang meliputi pengalaman, belajar, pembiasaan, determinasi diri,
frustasi, dan konflik
4.
Kondisi
lingkungan, terutama rumah, keluarga dan sekolah
5.
Penentu
kulutural dan agama
c. Cara Menyesuaikan Diri di Sekolah
Berikut cara untuk menyesuaikan diri remaja di
sekolah, antara lain :
1.
Pelajari
Situasi
Penting dan perlu
kalian perhatikan pertama yaitu; sebelum masuk sekolah, belajar untuk mengenal
lebih dekat lingkungan sekolah, baik letak geografis sekolah, arah perjalanan
dari rumah ke sekolah, lingkungan sekitar sekolah, dan sebagainya. Anda
biasakan untuk mengenal situasi baru dan beradaptasi di dalamnya. Anda tidak
perlu takut pada situasi yang baru, pastikan Anda aman berada di lingkungan
sekolah tersebut.
2.
Berbaik sangka
Hilangkan segera pikiran kalian bahwa lingkungan
sekolah baru nanti kurang menyenangkan termasuk kekhawatiran tentang
teman-teman yang tidak bersahabat atau guru-guru kurang ramah. Ganti kalimat
tersebut, penuhi otak dengan kalimat-kalimat positif seperti lingkungan sekolah
baru akan sangat menyenangkan, teman-teman mengasyikkan dan guru-gurunya pun
ramah.
3. Sesuaikan keadaan Sekolah
Sebaiknya dari jauh-jauh hari, siapkan informasi
tentang sekolah barunya. Entah peraturan sekolah atau kebiasaan guru-guru
mengajar. Nah, tetapkan keteraturan kegiatan sekolah dengan di rumah. Misalnya,
sesuaikan jadwal bangun dengan jadwal masuk sekolah.
4. Mengetahui Aturan
Segera kalian sadari bahwa
memasuki sekolah baru berarti memasuki tempat yang telah mempunyai aturan.
Peraturan sekolah bisa saja berbeda dengan sekolah sebelumnya. Ikuti dan patuhi
peraturan yang ada
5. Mengikuti MOS
Mengikuti kegiatan MOS sangat
penting bagi kalian. Masa orientasi sekolah adalah salah satu masa yang bisa
dimanfaatkan untuk mengenal lingkungan sekolah. Pada kegiatan tersebut akan
diperkenalkan siapa saja elemen lingkungannya seperti kepala sekolah,
guru-guru, staf tata usaha, peraturan yang berlaku, kegiatan formal sekolah
yang wajib diikuti dan kegiatan ektrakurikuler yang bisa dipilih setiap siswa,
dan sekaligus momen yang bisa digunakan untuk mengenal teman baru.
6. Kenali dan hormati guru
Kalian harus kenali dan hormat
kepada guru yang ada. Lalu bagaimana cara beradaptasi dengan guru. Guru adalah
orang tua saat di sekolah sehingga perlakukan layaknya sedang berhadapan dengan
orang tua di rumah. Selain itu, guru adalah individu-individu yang mempunyai
karakter yang berbeda-beda. bertanya pada kakak kelas apa yang tidak disukai
oleh guru-guru di sekolah sehingga bisa diantisipasi lebih dulu. Pada dasarnya
setiap orang senang diperlakukan dengan baik serta dihargai sesuai porsi dan
perannya. Sebagai siswa, membiasakan diri untuk bertutur kata sopan dan
bersikap santun terhadap guru-guru. Hal ini akan membuat guru-guru merasa
dihargai. Jangan ragu untuk menyapa dan memberi salam setiap guru yang
berpapasan.
7. Menghargai sesama
Siapa yang menanam kebaikan maka akan mendapatkan
kebaikan pula, begitu juga siapa yangmenghargai orang lain, maka akan dihargai
pula oleh orang lain. kalimat itu harus kalian ingat dan terapkan. Selama
bisa saling menghargai dan menghormati teman baru maka tidak perlu takut. Tidak
semua orang dapat dengan cepat menerima orang lain. Dengan memmulai percakapan
sederhana yang ringan sehingga dapat mencairkan suasana, tetapi hindari
memaksakan pendapat dan kehendak pada teman baru. Semakin bisa menghargai
teman baru, semakin cepat keakraban terjalin.
8. Menjadi diri sendiri
Berada di lingkungan
baru seperti sekolah baru, kalian memang sebaiknya ramah terhadap teman-teman
yang baru dikenal, namun yang terpenting tetaplah menjadi diri sendiri. Jangan
melakukan sesuatu yang sebetulnya tidak mencerminkan siapa diri sesungguhnya.
Hal-hal yang dilakukan tidak sesuai dengan kepribadian hanya akan membuat diri
kurang nyaman yang bisa saja terbaca oleh teman baru. Menjadi diri sendiri akan
memudahkan berinteraksi lebih natural yang mungkin saja mempermudah teman baru
untuk mengenal lebih dalam.
PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA
TIMUR
DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA
SMA
NEGERI 1 FATULEU
BARAT
Jl.
Translok Bisolo Desa Tuakau
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)
BIMBINGAN
KLASIKAL
SEMESTER GANJIL TAHUN
PELAJARAN 2017/2018
A |
Komponen |
Layanan Dasar |
B |
Bidang Layanan |
Belajar |
C |
Topik /
Tema Layanan |
Kiat sukses belajar di SMA-MA |
D |
Fungsi Layanan |
Pemahaman |
E |
Tujuan Umum |
Peserta didik/konseli dapat
mengenal sikap dalam belajar serta menerapkan sikap dan kebiasaan dalam
belajar yang baik di SMA-MA hingga mencapai prestasi yang lebih luas |
F |
Tujuan Khusus |
1. Peserta didik/konseli dapat
memahami tujuan belajar di SMA/MA 2. Peserta didik/konseli dapat
memahami struktur kurikulum SMA/MA 3. Peserta didik/konseli dapat memahami memilih peminatan/jurusan, sikap
dan kebiasaan belajar 4. Peserta didik/konseli dapat memahami tips meraih sukses belajar di
SMA/MA |
G |
Sasaran Layanan |
Kelas 10 |
H |
Materi Layanan |
1. Tujuan belajar di SMA/MA 2. Struktur kurikulum di SMA/MA 3. Memilih peminatan/jurusan, sikap dan kebiasan
belajar 4. Tips mearaih sukses belajar di SMA/MA |
I |
Waktu |
2 Kali
Pertemuan x 45 Menit |
J |
Sumber
Materi |
1. Slamet, dkk 2016, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan Konseling untuk SMA-MA kelas 10, Yogyakarta,
Paramitra Publishing 2. Triyono, Mastur,
2014, Materi Layanan Klasikal Bimbingan
dan Konseling bidang belajar, Yogyakarta,
Paramitra 3.
Hutagalung, Ronal. 2015. Ternyata Berprestasi ItuMudah. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama 4. Eliasa Imania Eva, Suwarjo.2011.Permainan (games) dalam Bimbingan dan Konseling.Yogyakarta:
Paramitra |
K |
Metode/Teknik |
Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab |
L |
Alat dan
perangkat |
Alat Peraga |
M |
Pelaksanaan |
|
1. Tahap Awal /Pedahuluan |
||
a. Pernyataan
Tujuan |
1. Guru BK/Konselor membuka
dengan salam dan berdoa 2. Membina hubungan
baik dengan peserta didik
(menanyakan kabar,
pelajaran sebelumnya, ice breaking) 3. Menyampaikan tujuan-tujuan khusus yang akan dicapai |
|
b. Penjelasan tentang
langkah-langkah kegiatan |
1. Memberikan
langkah-langkah kegiatan, tugas dan tanggung jawab peserta didik 2. Kontrak
layanan (kesepakatan layanan), hari ini kita akan melakukan kegiatan selama 1
jam pelayanan, kita sepakat akan melakukan dengan baik. |
|
c. Mengarahkan
kegiatan (konsolidasi) |
Guru
BK/Konselor memberikan penejelasan tentang topik yang akan dibicarakan |
|
d. Tahap
peralihan ( Transisi) |
Guru BK/Konselor menanyakan kesiapan peserta didik
melaksanakan kegiatan, dan memulai ke tahap inti |
|
2. Tahap Inti |
||
e. Kegiatan peserta didik |
1. Mengamati tayangan slide ppt (tulisan, gambar, video) 2. Melakukan Brainstorming/curah
pendapat 3. Mendiskusikan
dengan kelompok masing-masing 4. Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian kelompok lain
menanggapinya, dan seterusnya bergantian sampai selesai. |
|
|
f.
Kegiatan Guru BK/Konselor |
1.Mengajak peserta didik untuk brainstorming/curah pendapat 2. Membagi kelas menjadi beberapa kelompok (6 kelompok) 3. Memberi tugas (untuk diskusi kelompok) 4. Menjelaskan cara mengerjakan tugas 5. Mengevaluasi
hasil diskusi peserta didik 6. Membuat
catatan-catatan observasi selama proses layanan |
|
3. Tahap Penutup |
1. Peserta didik menyimpulkan
hasil kegiatan 2. Peserta didik merefleksi
kegiatan dengan mengungkapkan kemanfaatan
dan kebermaknaan kegiatan secara lisan 3. Guru BK memberi penguatan dan rencana tindak lanjut 4. Guru BK menutup
kegiatan layanan dengan
mengajak peserta didik bersyukur/berdoa
dan mengakhiri dengan salam |
N |
Evaluasi |
|
|
1. Evaluasi Proses |
Guru BK
atau konselor melakukan evaluasi dengan memperhatikan proses yang terjadi : 1. Melakukan Refleksi hasil, setiap peserta
didik menuliskan di kertas
yang sudah disiapkan. 2. Mengamati
sikap atau atusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan 3. Mengamati cara peserta didik dalam menyampaikan pendapat atau
bertanya 4. Mengamati
cara peserta didik dalam memberikan penjelasan terhadap
pertanyaan guru BK |
2. Evaluasi Hasil |
Evaluasi dengan instrumen yang sudah disiapkan, antara
lain : 1. Evaluasi
tentang suasana pertemuan dengan instrumen:
menyenangkan/kurang menyenangkan/tidak menyenangkan. 2. Evaluasi
terhadap topik yang dibahas : sangat penting/kurang penting/tidak
penting 3. Evaluasi
terhadap cara Guru BK dalam menyampaikan materi: mudah
dipahami/tidak mudah/sulit dipahami 4. Evaluasi
terhadap kegiatan yang diikuti : menarik/kurang menarik/tidak
menarik untuk diikuti |
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Uraian
materi
2. Lembar
kerja siswa
3. Instrumen
penilaian
Kupang, 21 Agustus 2017
Mengetahui
KepalaSekolah
Guru BK
Konstantinus Nu
Nay,S.Pd Imelda
Anu Thay
NIP.19670628 199801 1 001
Lampiran 1. Uraian Materi
KIAT
SUKSES BELAJAR DI SMA/MA
a. Tujuan Belajar di SMA/MA
Bagaimana sebaiknya
peserta didik SMA/MA belajar? Pertanyaan ini sangat sederhana dan tidak asing
ditelinga setiap peserta didik tentang bagaimana cara melakukan pembelajaran di
SMA/MA. Sek olah Menengah Atas (SMA) /Mandarasah Aliyah (MA) lebih ditujukan
untuk mempersiapkan peserta didik dengan memberikan ilmu pengetahuan dan
teknologi dengan harapan bisa melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih
tinggi untuk mengembangkan diri sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahun dan
teknologi. Selain itu, bisa menjadi manusia dewasa yang mampu hidup mandiri di
masyarakat. Dengan tujuan tersebut, Kurikulum SMA/MA memberikan
kesempatan bagi peserta didik untuk memilih kelompok mata pelajaran, lintas
mata pelajaran dan pendalaman mata pelajaran tertentu sesuai dengan kemampuan
dasar umum (kecerdasan), bakat, minat dan kecenderungan pilihan masing-masing
siswa. Kurikulum di MA (Madrasah
Aliyah) sama dengan kurikulum sekolah menengah atas (SMA), hanya saja pada MA
terdapat porsi pendidikan agama lebih banyak.
b. Struktur Kurikulum
SMA/MA
Struktur kurikulum
menggambarkan konseptualisasi konten kurikulum dalam bentuk mata pelajaran,
posisi konten atau mata pelajaran dalam kurikulum, distribusi konten atau mata
pelajaran dalam semester atau tahun, beban belajar untuk mata pelajaran dan
beban belajar per minggu untuk setiap siswa. Struktur kurikulum merupakan gambaran mengenai penerapan prinsip
kurikulum mengenai posisi seorang siswa dalam menyelesaikan pembelajaran di
suatu satuan atau jenjang pendidikan. Lebih lanjut, struktur kurikulum
menggambarkan posisi belajar seorang
siswa yaitu apakah mereka harus menyelesaikan seluruh mata pelajaran yang
tercantum dalam struktur ataukah kurikulum memberi kesempatan kepada siswa
untuk menentukan berbagai pilihan.
Struktur Kurikulum SMA/MA terdiri
atas :
-
Kelompok
mata pelajaran wajib : Kelompok A adalah mata pelajaran yang memberikan
orientasi kompetensi lebih kepada aspek kognitif dan afektif sedangkan kelompok
B adalah mata pelajaran yang lebih menekankan pada aspek afektif dan
psikomotor.
-
Kelompok
Mata Pelajaran Peminatan terdiri atas 3 (tiga) kelompok yaitu Peminatan
Matematika dan Ilmu Alam (IPA), Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial (IPS), dan Peminatan
Ilmu Bahasa dan Budaya (Bahasa).
-
Mata
Pelajaran Pilihan Lintas Minat yaitu mata pelajaran yang dapat diambil oleh
peserta didik di luar Kelompok Mata Pelajaran Peminatan yang dipilihnya tetapi
masih dalam Kelompok Peminatan lainnya.
Kelompok Mata Pelajaran Wajib
Struktur
kelompok mata pelajaran wajib dalam kurikulum SMA/MA adalah sebagai berikut :
MATA PELAJARAN |
ALOKASI WAKTU
BELAJAR PER MINGGU |
|||
X |
XI |
XII |
||
Kelompok A ( Wajib ) |
||||
1. |
Pendidikan Agama dan
Budi Pekerti |
3 |
3 |
3 |
2. |
Pendidikan Pancasila
dan Kewarganegaraan |
2 |
2 |
2 |
3. |
Bahasa Indonesia |
4 |
4 |
4 |
4. |
Matematika |
4 |
4 |
4 |
5. |
Sejarah Indonesia |
2 |
2 |
2 |
6. |
Bahasa Inggris |
2 |
2 |
2 |
Kelompok B ( Wajib ) |
||||
7. |
Seni Budaya |
2 |
2 |
2 |
8. |
Pendidikan Jasmani, Olah Raga,
dan Kesehatan |
3 |
3 |
3 |
9. |
Prakarya dan Kewirausahaan |
2 |
2 |
2 |
Jumlah Jam Pelajaran Kelompok A
dan B per minggu |
24 |
24 |
24 |
|
Kelompok C
(Peminatan) |
||||
Mata Pelajaran Peminatan
Akademik (SMA/MA) |
18 |
20 |
20 |
|
Jumlah
Jam Pelajaran Yang harus Ditempuh per minggu |
42 |
44 |
44 |
Sumber
: Materi Diklat Guru : Implementasi Kurikulum 2013 SMA-MA
Kelompok Mata Pelajaran Peminatan
Struktur
mata pelajaran peminatan dalam kurikulum SMA/MA :
MATA
PELAJARAN |
Kelas |
||||
X |
XI |
XII |
|||
Kelompok A dan B
(Wajib) |
24 |
24 |
24 |
||
C. Kelompok
Peminatan |
|||||
Peminatan
Matematika dan Ilmu Alam |
|
|
|
||
I |
1 |
Matematika |
3 |
4 |
4 |
2 |
Biologi |
3 |
4 |
4 |
|
3 |
Fisika |
3 |
4 |
4 |
|
4 |
Kimia |
3 |
4 |
4 |
|
Peminatan
Ilmu-Ilmu Sosial |
|
|
|
||
II |
1 |
Geografi |
3 |
4 |
4 |
2 |
Sejarah |
3 |
4 |
4 |
|
3 |
Sosialogi &
Antropologi |
3 |
4 |
4 |
|
4 |
Ekonomi |
3 |
4 |
4 |
|
Peminatan
Ilmu Bahasa dan Budaya |
|
|
|
||
III |
1 |
Bahasa dan Sastra
Indonesia |
3 |
4 |
4 |
2 |
Bahasa dan Sastra
Inggris |
3 |
4 |
4 |
|
3 |
Bahasa dan Sastra
Asing Lainnya |
3 |
4 |
4 |
|
4 |
Antropologi |
3 |
4 |
4 |
|
Mata Pelajaran
Pilihan dan Pendalaman |
|
|
|
||
Pil Lintas Minat dan/atau
Pendalaman Minat |
6 |
4 |
4 |
||
Jumlah Jam Pelajaran
Yang Tersedia per minggu |
66 |
76 |
76 |
||
Jumlah Jam
Pelajaran Yang harus Ditempuh per minggu |
42 |
44 |
44 |
Sumber
: Materi Diklat Guru : Implementasi Kurikulum 2013 SMA-MA
Kurikulum
SMA/MA dirancang untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik belajar
berdasarkan minat mereka. Struktur kurikulum memperkenankan peserta didik
melakukan pilihan dalam bentuk pilihan kelompok peminatan dan pilihan mata
pelajaran antar kelompok peminatan.
Di
SMA/MA terdapat pilihan kelompok peminatan/jurusan, diantaranya :
1.
Kelompok
Peminatan atau Jurusan Matematika dan Ilmu Alam (IPA)
2.
Kelompok
Peminatan atau Jurusan Ilmu-ilmu Sosial (IPS)
3.
Kelompok
Peminatan atau Jurusan Ilmu Bahasa dan Budaya (Bahasa)
Untuk mencapai hasil yang optimal, maka harus didukung juga oleh beberapa hal,
diantaranya :
Minat dan bakat serta kemampuan, Lingkungan belajar serta Sikap dan kebiasaan belajar
c. Memilih Peminatan/Jurusan, Sikap dan Kebiasaan
Belajar
Dalam
memilih kelompok peminatan harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1.
Kenali karakteristik
masing-masing kelompok peminatan Jurusan.
2.
Kenali minat dan
bakat !
3.
Ketahui rencana kuliah
dan karir di masa depan
4.
Diskusikan dengan guru
BK dan orang tua
5.
Jangan Ikut-ikutan teman
!
6.
Jangan terpengaruh pada
isu-isu tidak jelas tentang suatu jurusan tertentu
Kebiasaan belajar ini meliputi kegiatan belajar di rumah, di sekolah (di
kelas, perpustakaan, di tempat praktik).
Ciri-ciri sikap dan kebiasaan belajar yang
positif
1.
Menyenangi pelajaran (teori dan praktik)
2.
Merasa senang mengikuti kegiatan belajar yang
diprogramkan sekolah
3. Mempunyai jadwal belajar yang teratur
4.
Mempunyai disiplin diri dalam belajar (bukan
karena orang lain)
5.
Masuk kelas tepat pada waktunya
6.
Memperhatikan penjelasan dari guru
7. Mencatat pelajaran dalam buku khusus secara rapi dan
lengkap
8.
Senang mengajukan pertanyaan apabila tidak
memahaminya
9. Berpartisipasi aktif dalam kegiatan diskusi kelas
10. Membaca pelajaran atau buku lainnya yang berguna secara teratur
11. Mengerjakan tugas-tugas atau PR dengan sebaik-baiknya
12. Ulet atau tekun dalam melaksanakan pelajaran praktik
13. Tidak mudah putus asa apabila mengalami kegagalan dalam belajar
d. Tips Meraih Sukses Belajar di SMA/MA
Hal
yang perlu mendapatkan perhatian lebih oleh siswa SMA/MA untuk sukses belajarnya, diantaranya :
1. Memiliki
Iman dan Taqwa pada Tuhan YME
Untuk mencapai jalan kesuksesan, seorang pelajar harus memiliki iman yang
kuat serta berusaha dengan ikhlas dalam menjalani hidup sesuai tuntunan atau
petunjuk dari Tuhan yang menciptakan dunia dan isinya. Kalau sudah memiliki
kualitas keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan YME dengan baik dan ikhlas, maka
akan mendapatkan jalan kemudahan dalam meraih kesuksesan. Pelajar yang selalu menghadirkan Tuhan pada setiap waktu
dalam perjuangannya akan diberi kemudahan dalam proses mencapainya
2. Berbakti
Pada Orang Tua
Orang tua kita adalah
orang yang melahirkan kita, orang yang sangat peduli terhadap diri kita, orang
yang membiayai kita, orang yang mendambakan kita sukses di sekolah. Berbakti
pada orang tua bisa dilakukan dengan berperilaku yang baik seperti
memahami, mengerti, menghormati,
mematuhi dengan baik. Dengan menjaga perasaannya, janganlah sampai kita melukai
dan menyakiti perasaannya. Karena Do’a orang tua itu adalah mudah terkabulkan
oleh Tuhan.
3. Menghormati
Guru
Guru
adalah gudang ilmu, inspirasi sukses, yang
memiliki seni mengajar. Tentu tidaklah seni mengajar semua guru sesuai
dengan keinginan pelajar. Walau
demikian boleh jadi akan membawa kebaikan buat pelajar tersebut. Sehingga
menghormati guru dapat dilakukan dengan cara
: memahami, menghormati, mengerti akan cara-cara mengajarnya,
4. Berintegritas
Merupakan s ifat, atau keadaan yang menunjukkan kesatuan yang utuh
sehingga memiliki potensi dan kemampuan yang memancarkan kewibawaan, seperti
sifat-sifat jujur, disiplin, tangguh, tenang, proaktif menyenangkan, berpikir
positif dan sebagainya.
5. Taat pada Tata Tertib
Sikap pelajar terhadap
tata tertib sekolah hendaknya menghormati dan mematuhinya agar bermartabat.
Sebab tata tertib merupakan rambu-rambu kehidupan bersama yang menjamin
terwujudnya suasana kenyamanan, ketenangan, ketentraman, kekompakan, kerukunan,
kekuatan, kepribadian, identitas suatu sekolah. Makanya sebagai siswa sangatlah
perlu memahami dan mengerti apa yang harus dilakukan sebagai kewajibannya.
6. Miliki
Kemandirian
Mandiri
adalah keadaan dimana seseorang siswa dapat berdiri
sendiri, tidak bergantung pd orang lain, melakukanapa yang menjadi tanggung
jawabnya sebagai pelajar atau sikap yang diambilnya terhadap penilaian sesuatu
itu baik, atau tidak baik, menyenangkan, tidak menyenangkan, berdasar
pengetahuannya terhadap sesuatu itu benar atau tidah benar. Sejak
kecil ia sudah biasa mengetahui, menilai, mensikapi dan melakukan sesuatu atas
tanggungjawab yang harus diambilnya, sehingga bebas dari ketergantungan pada
orang lain. Contohnya pelajar yang melakukan suatu hal atas kesadarannya
sendiri, seperti ;
a.
Belajar,
b.
Mandi, mencuci dan
merapikan pakaian
c.
Berangkat dan pulang sekolah
d.
Mengerjakan tugas,
e.
Mengumpulkan tugas,
f.
Mengerjakan tiap ulangan
harian, ujian mid semester, ujian semeter, ujian sekolah, ujian nasional
g.
Membaca, merangkum, menghafal,
mencoba mengerjakan soal
h.
Beribadah atas
kesadarannya sendiri
i.
Berbakti pada orang
tua
Pada akhirnya menghasilkan suatu hal
atau keadaan dapat berdiri sendiri tanpa bergantung pada orang lain, inilah
yang sering di namakan kemandirian.
7. Menyusun
visi, target, dan jadwal pencapaian.
Susunlah
gambaran besar yang ingin anda raih dalam di masa depan. Buatlah sesulit
mungkin, namun percayalah anda bisa mencapainya. Lalu kembangkan ke dalam
target-target jangka pendek, serta tentukan waktu kapan anda akan meraihnya.
Perjalanan sejauh ribuan kilometer dicapai dengan selangkah demi selangkah
8. Temukan
kegembiraan dalam setiap langkah.
Perhatikan
anak-anak kecil belajar, mereka menunjukkan kegembiraan saat erangkat sekolah,
saat di kelas, saat beristirahat, saat pulang bahkan saat mengerjakan pekerjaan
rumah mereka. Temuka kegembiraan yang sama di setiap langkah anda. Jika anda
tak menemukannya, mungkin anda berada di jalan yang keliru. Segera renungkan
kembali apa yang ingin anda raih.
9. Hormati Kakak
Kelas
Sebagai pelajar
yang memiliki tingkatan kelas diatasnya, pasti akan dijumpai kakak kelas
yang merasa lebih dulu berpengalaman di sekolah tersebut. Tidak ada salahnya
jika menaruh hormat karena memang mereka masuk lebih dulu daripada Anda, tentu
lebih berpengalaman dalam menyesuaikan diri di sekolah.
10. Mengumpulkan
Tiap Tugas
Pelajar
yang memahami, mengerti akan tugas dan kewajibannya sebagai siswa adalah
pelajar yang mestinya mengerjakan apa yang menjadi tugas yang diberikan guru,
walaupun tidak sempurna, tetapi tetap berusaha mengumpulkan tugas tersebut
tepat waktu. Bukan karena tidak bisa mengerjakan, kemudian tidak mengumpulkan
tugas. Bahkan walau terlambat tugas tetap diselesaikan dan dikumpulkan.
PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA
TIMUR
DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA
SMA
NEGERI 1 FATULEU
BARAT
Jl.
Translok Bisolo Desa Tuakau
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)
BIMBINGAN
KLASIKAL
SEMESTER GANJIL TAHUN
PELAJARAN 2017/2018
A |
Komponen |
Layanan Dasar |
B |
Bidang Layanan |
Pribadi |
C |
Topik /
Tema Layanan |
Konsep diri remaja |
D |
Fungsi Layanan |
Pemahaman |
E |
Tujuan Umum |
Peserta didik/konseli dapat
memahami dan menemukan unsur-unsur konsep diri serta memahami dan menerima
kelebihan dan kekurangan secara wajar dan penuh rasa syukur |
F |
Tujuan Khusus |
1. Peserta didik/konseli dapat memahami pengertian dan komponen konsep
diri 2. Peserta didik/konseli dapat
memahami faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan konsep diri 3. Peserta didik/konseli dapat memahami proses pembentukan konsep diri |
G |
Sasaran Layanan |
Kelas 10 |
H |
Materi Layanan |
1. Pengertian dan komponen konsep diri 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan konsep
diri 3. Proses pembentukan konsep diri |
I |
Waktu |
2 Kali
Pertemuan x 45 Menit |
J |
Sumber
Materi |
1. Slamet, dkk 2016, Materi Layanan Klasikal Bimbingan
dan Konseling untuk SMA-MA kelas 10, Yogyakarta, Paramitra
Publishing 2. Triyono, Mastur,
2014, Materi Layanan Klasikal Bimbingan
dan Konseling bidang pribadi, Yogyakarta,
Paramitra 3.
Hutagalung, Ronal. 2015. Ternyata Berprestasi ItuMudah. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama 4. Eliasa Imania Eva, Suwarjo.2011.Permainan (games) dalam Bimbingan dan Konseling.Yogyakarta:
Paramitra |
K |
Metode/Teknik |
Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab |
L |
Alat dan
perangkat |
Alat Peraga |
M |
Pelaksanaan |
|
1. Tahap Awal /Pedahuluan |
||
a. Pernyataan
Tujuan |
1. Guru BK/Konselor membuka
dengan salam dan berdoa 2. Membina hubungan
baik dengan peserta didik
(menanyakan kabar,
pelajaran sebelumnya, ice breaking) 3. Menyampaikan tujuan-tujuan khusus yang akan dicapai |
|
b. Penjelasan tentang
langkah-langkah kegiatan |
1. Memberikan
langkah-langkah kegiatan, tugas dan tanggung jawab peserta didik 2. Kontrak
layanan (kesepakatan layanan), hari ini kita akan melakukan kegiatan selama 1
jam pelayanan, kita sepakat akan melakukan dengan baik. |
|
c. Mengarahkan
kegiatan (konsolidasi) |
Guru
BK/Konselor memberikan penejelasan tentang topik yang akan dibicarakan |
|
d. Tahap
peralihan ( Transisi) |
Guru BK/Konselor menanyakan kesiapan peserta didik
melaksanakan kegiatan, dan memulai ke tahap inti |
|
2. Tahap Inti |
||
g. Kegiatan peserta didik |
1. Mengamati tayangan slide ppt (tulisan, gambar, video) 2. Melakukan Brainstorming/curah
pendapat 3. Mendiskusikan
dengan kelompok masing-masing 4. Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian kelompok lain
menanggapinya, dan seterusnya bergantian sampai selesai. |
|
|
h.
Kegiatan Guru BK/Konselor |
1. Mengajak peserta didik untuk brainstorming/curah pendapat 2. Membagi kelas menjadi beberapa kelompok (6 kelompok) 3. Memberi tugas (untuk diskusi kelompok) 4. Menjelaskan cara mengerjakan tugas 5. Mengevaluasi
hasil diskusi peserta didik 6. Membuat
catatan-catatan observasi selama proses layanan |
|
3. Tahap Penutup |
1. Peserta didik menyimpulkan
hasil kegiatan 2.Peserta didik merefleksi
kegiatan dengan mengungkapkan kemanfaatan
dan kebermaknaan kegiatan secara lisan 3. Guru BK memberi penguatan dan rencana tindak lanjut 4. Guru BK menutup
kegiatan layanan dengan
mengajak peserta didik bersyukur/berdoa
dan mengakhiri dengan salam |
N |
Evaluasi |
|
|
1. Evaluasi Proses |
Guru BK
atau konselor melakukan evaluasi dengan memperhatikan proses yang terjadi : 1. Melakukan Refleksi hasil, setiap peserta
didik menuliskan di kertas
yang sudah disiapkan. 2. Mengamati
sikap atau atusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan 3. Mengamati cara peserta didik dalam menyampaikan pendapat atau
bertanya 4. Mengamati
cara peserta didik dalam memberikan penjelasan terhadap
pertanyaan guru BK |
2. Evaluasi Hasil |
Evaluasi dengan instrumen yang sudah disiapkan, antara
lain : 1. Evaluasi
tentang suasana pertemuan dengan instrumen:
menyenangkan/kurang menyenangkan/tidak menyenangkan. 2. Evaluasi
terhadap topik yang dibahas : sangat penting/kurang penting/tidak
penting 3. Evaluasi
terhadap cara Guru BK dalam menyampaikan materi: mudah
dipahami/tidak mudah/sulit dipahami 4. Evaluasi
terhadap kegiatan yang diikuti : menarik/kurang menarik/tidak
menarik untuk diikuti |
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Uraian materi
2. Lembar kerja siswa
3. Instrumen penilaian
Kupang, 21 Agustus 2017
Mengetahui
KepalaSekolah
Guru BK
Konstantinus Nu
Nay,S.Pd Imelda
Anu Thay
NIP.19670628 199801 1 001
Lampiran
1. Uraian Materi
KONSEP
DIRI REMAJA
a. Pengertian dan Komponen Konsep
Diri
Para ahli psikologi dan komunikasi memberikan
rumusan tentang konsep diri sebagai berikut :
·
Konsep diri adalah gambaran, pandangan,
keyakinan, dan penghargaan, atau perasaan seseorang tentang dirinya sendiri
(R.H. Dj. Sinurat).
·
Konsep diri adalah penghargaan diri,
nilai diri, atau penerimaan diri. Konsep diri meliputi semua keyakinan dan penilaian
tentang diri sendiri. Hal ini akan menentukan siapa kita dalam kenyataan,
tetapi juga menentukan siapa kita menurut pikiran sendiri, apa yang dapat kita
lakukan menurut pikiran sendiri, dan menjadi apa menurut pikiran sendiri
(Burns).
·
Konsep diri adalah pandangan individu mengenai siapa diri individu, dan
itu bisa diperoleh lewat informasi yang diberikan lewat informasi yang
diberikan orang lain pada diri individu (Mulyana, 2000:7)
Komponen
Konsep DIiri
Komponen konsep diri antara lain adalah :
1. Gambaran
diri, adalah sikap individu terhadap tubuhnya, baik sadar maupun tidak
sadar. Meliputi : performance, potensi tubuh, persepsi dan perasaan tentang
ukuran dan bentuk tubuh.
2. Ideal
diri, adalah persepsi
individu tentang perilakunya yang disesuaikan dengan standar pribadi yang
terkait dengan cita-cita.
3. Harga
diri, adalah penilaian
individu terhadap hasil yang dicapai dengan cara menganalisis seberapa jauh
perilaku individu tersebut.
4. Peran diri, adalah pola perilaku
sikap nilai dan aspirasi yang diharapkan individu berdasarkan posisinya
dimasyarakat.
5. Identitas diri, adalah kesadaran akan
diri pribadi yang bersumber dari pengamatan dan penilaian sebagai sintesis
semua aspek konsep diri sebagai sesuatu yang utuh.
Sehubungan dengan konsep diri, beberapa hal mulai berkembang pada masa
remaja, antara lain:
·
Pengetahuan tentang diri sendiri bertambah
·
Harapan-harapan yang ingin dicapai di masa
depan muncul
·
Terjadi penilaian diri atas tingkah laku dan
cara mengisi kehidupan
Ada 3 dimensi konsep diri, yakni :
1. Pengetahuan
tentang diri sendiri
Dalam benak pikiran
seseorang telah memiliki data tentang siapa dirinya. Semakin banyak tahu
tentang deskripsi diri akan semakin baik konsep
dirinya. Contoh : “Saya Hartini kelas I SMK, pendiam, mudah tersinggung,
pintar, jago matematika, hemat, setia, kurang pede, taat beribadah”. Wawasan
tentang diri ini semakin lama semakin luas sesuai dengan dinamika konsep dirinya.
2. Pengharapan terhadap diri.
Disebut juga dengan Diri Ideal,
yakni harapan dan kemungkinan dirinya menjadi apa kelak sesuai dengan
idealismenya. “Diri Ideal” setiap
orang berbeda-beda, ada yang mengharap dirinya menjadi pengusaha yang sukses, akuntan yang jujur, psikolog yang taqwa, sebaliknya ada pula orang yang
ingin meraih popularitas dalam bermasyarakat. Contohnya : Politikus yang adil,
pengusaha yang dermawan, dan lain-lain.
3. Penilaian terhadap diri sendiri.
Disadari atau tidak setiap saat kita selalu menilai diri sendiri.
Khususnya menilai setiap tingkah laku kita. Contoh : tingkah laku belajar saya
menghasilkan nilai rapor 5,5 ini berarti gagal. Mengapa bisa terjadi ? Hasil penilaian, antara
harapan yang dibentangkan dengan fakta yang ada di dalam diri akan menghasilkan “Rasa Harga Diri ”. Semakin lebar
ketidaksesuaian antara harapan dan kenyataan
diri sendiri maka “semakin rendah rasa harga dirinya”. Sebaliknya orang
yang hidupnya mendekati standar harapan hidupnya, menyukai apa yang
dikerjakannya maka akan “semakin tinggi rasa harga dirinya”.
Kita bisa melihat konsep diri dari empat sudut pandang, yakni:
1. Konsep diri positif (tinggi) dan konsep diri negatif (rendah). Sudut Menurut
Brooks dan Emmart (1976), orang yang memiliki konsep diri positif
menunjukkan karakteristik sebagai berikut:
§ Merasa
mampu mengatasi masalah.
§ Merasa
setara dengan orang lain.
§ Menerima
pujian tanpa rasa malu.
§ Merasa
mampu memperbaiki diri. Kemampuan untuk melakukan proses refleksi diri untuk
memperbaiki perilaku yang dianggap kurang.
Sedangkan orang yang memiliki konsep diri yang negatif menunjukkan
karakteristik sebagai berikut :
§ Peka
terhadap kritik. Kurangnya kemampuan untuk menerima kritik dari orang lain
sebagai proses refleksi diri.
§ Bersikap
responsif terhadap pujian. Bersikap yang berlebihan terhadap tindakan yang
telah dilakukan, sehingga merasa segala tindakannya perlu mendapat penghargaan.
§ Cenderung
merasa tidak disukai orang lain. Perasaan subyektif bahwa setiap orang lain
disekitarnya memandang dirinya dengan negatif.
§ Mempunyai
sikap hiperkritik. Suka melakukan kritik negatif secara berlebihan terhadap
orang lain.
§ Mengalami
hambatan dalam interaksi dengan lingkungan sosialnya. Merasa kurang mampu dalam
berinteraksi dengan orang-orang lain.
1.
Konsep diri fisik dan konsep diri sosial.
Sudut pandang ini membedakan pandangan diri kita sendiri atas pribadi
kita dan pandangan masyarakat atas pribadi kita.
2.
Konsep diri emosional dan konsep diri
akademis. Dengan sudut pandang ini kita bisa membedakan pandangan diri sendiri
yang dipengaruhi oleh perasaan/faktor psikologis dan yang secara ilmiah bisa dibuktikan.
3.
Konsep diri riil dan konsep diri ideal. Sudut
pandang ini membedakan diri kita yang nyata/sebenarnya dan yang kita cita-citakan.
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan
Konsep Diri
Konsep diri bukanlah bawaan lahir,
melainkan hasil belajar. Semenjak manusia mengenal lingkungan hidupnya, sejak
itu pula ia belajar banyak hal tentang kehidupan. Berdasarkan pengalaman
hidupnya, seseorang akan menetapkan konsep dirinya berdasarkan berbagai faktor.
Menurut E.B. Hurlock, seorang psikolog,
faktor-faktor itu adalah bentuk tubuh, cacat tubuh, pakaian, nama dan julukan,
inteligensi kecerdasan, taraf aspirasi/ cita-cita, emosi, jenis/gengsi sekolah,
status sosial, ekonomi keluarga, teman-teman, dan tokoh/orang yang berpengaruh.
Apabila berbagai faktor itu cenderung
menimbulkan perasaan positif (bangga, senang), maka muncullah konsep diri yang
positif. Pada masa kanak-kanak, seseorang biasanya cenderung menganggap benar
apa saja yang dikatakan oleh orang lain. Jika seorang anak merasa diterima,
dihargai, dicintai, maka anak itu akan menerima, menghargai, dan mencintai
dirinya (berkonsep diri positif). Sebaliknya, jika orang-orang yang berpengaruh
di sekelilingnya (orang tua, guru, orang dewasa lainnya, atau teman-temannya)
ternyata meremehkan, merendahkannya, mempermalukan, dan menolaknya, maka
pengalaman itu akan disikapi dengan negatif (memunculkan konsep diri negatif).
c. Proses Pembentukan Konsep Diri
Konsep diri terbentuk melalui proses
belajar sejak masa pertumbuhan seorang manusia dari kecil hingga dewasa.
Lingkungan, pengalaman dan pola asuh orang tua turut memberikan pengaruh yang
signifikan terhadap konsep diri yang terbentuk. Sikap atau respon orang tua dan
lingkungan akan menjadi bahan informasi bagi anak untuk menilai siapa dirinya.
Oleh sebab itu, seringkali anak-anak yang tumbuh dan dibesarkan dalam pola asuh
yang keliru dan negatif, ataupun lingkungan yang kurang mendukung, cenderung
mempunyai konsep diri yang negatif. Hal ini disebabkan sikap orang tua yang
misalnya: suka memukul, mengabaikan, kurang memperhatikan, melecehkan,
menghina, bersikap tidak adil, tidak pernah memuji, suka marah-marah, dan
sebagainya—dianggap sebagai hukuman akibat kekurangan, kesalahan atau pun
kebodohan dirinya.
Jadi anak menilai dirinya berdasarkan apa
yang dia alami dan dapatkan dari lingkungan. Jika lingkungan memberikan sikap
yang baik dan positif, maka anak akan merasa dirinya cukup berharga sehingga
tumbuhlah konsep diri yang positif.
Konsep diri ini mempunyai sifat yang dinamis,
artinya tidak luput dari perubahan. Ada aspek-aspek yang bisa bertahan dalam
jangka waktu tertentu, namun ada pula yang mudah sekali berubah sesuai dengan
situasi sesaat. Misalnya, seorang merasa dirinya pandai dan selalu berhasil
mendapatkan nilai baik, namun suatu ketika dia mendapat angka merah. Bisa saja
saat itu ia jadi merasa "bodoh", namun karena dasar keyakinannya yang
positif, ia berusaha memperbaiki nilai.
Johari Window ( Jendela Johari )
Joseph
Luft dan Harrington Ingham , mengembangkan konsep Johari Window sebagai perwujudan bagaimana
seseorang berhubungan dengan orang lain yang digambarkan sebagai sebuah
jendela. ‘Jendela’ tersebut terdiri dari matrik 4 sel, masing-masing sel
menunjukkan daerah self (diri) baik yang terbuka maupun yang disembunyikan.
Keempat sel tersebut diantaranya :
1. Daerah publik,
2. Daerah buta,
3. Daerah tersembunyi, dan
4. Daerah yang tidak disadari.
Disini ada konsep Johari Window atau jendela Johari yang
menggambarkan pengenalan diri kita, ada empat Jendela Johari
diantaranya :
·
Jendela terbuka.
Hal-hal yang kita tahu tentang diri sendiri, tapi orang lain pun
tahu. Misalnya keadaan fisik, profesi, asal daerah, dan lain-lain.
·
Jendela tertutup.
Hal-hal mengenai diri kita yang kita tahu tapi orang lain tidak
tahu. Misalnya isi perasaan, pendapat, kebiasaan tidur, dan sebagainya.
·
Jendela buta.
Hal-hal yang kita tidak tahu tentang diri sendiri, tapi orang lain
tahu. Misalnya hal-hal yang bernilai positif dan negatif pada kepribadian kita.
·
Jendela gelap.
Hal-hal mengenai diri kita, tapi kita sendiri maupun orang lain
tidak tahu. Ini adalah wilayah misteri dalam kehidupan.
Jika kita ingin benar-benar mengetahui siapa diri kita, maka kita
harus bisa membuka jendela tersebut selebar mungkin, karena semakin kita memuka
lebar jendela itu, maka kita akan semakin mengerti siapa diri kita. Ada
beberapa cara untuk kita agar bisa membuka jendela itu selebar mungkin :
·
Cobalah untuk selalu terbuka kepada orang lain, jangan menjadi
orang yang munafik..dengan berlagak diri kita itu perfect. Dengan adanya
keterbukaan, maka teman-teman kita pun akan bisa terbuka kepada kita.
·
Bersikaplah apa adanya, karena dengan sikap kita yang natural
tanpa dibuat-buat, maka kita akan mulai bisa menjadi diri kita sendiri.
·
Mau menerima saran maupun kriktik dari orang lain. Kritikan
negative akan membuat kita semakin baik.
·
Cobalah untuk berteman dengan siapa saja, jangan hanya pada satu
komunitas saja…selama itu membawa dampak yang positif.
PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA
TIMUR
DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA
SMA
NEGERI 1 FATULEU
BARAT
Jl.
Translok Bisolo Desa Tuakau
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)
BIMBINGAN
KLASIKAL
SEMESTER GANJIL TAHUN
PELAJARAN 2017/2018
A |
Komponen |
Layanan Dasar |
|
B |
Bidang Layanan |
Sosial |
|
C |
Topik /
Tema Layanan |
Dampak pacaran di kalangan remaja |
|
D |
Fungsi Layanan |
Pemahaman |
|
E |
Tujuan Umum |
Peserta didik/konseli memiliki pemahaman akan pacaran dan dampak negatif
dari pacaran sehingga dapat memutuskan untuk memfokuskan diri apda tugas
pokok pelapor |
|
F |
Tujuan Khusus |
1. Peserta didik/konseli dapat memahami
tentang pacaran 2. Peserta didik/konseli dapat memahami dampak pacaran di usia remaja 3. Peserta didik/konseli dapat memahami dampak negatif pacaran bagi
remaja |
|
G |
Sasaran Layanan |
Kelas 11 |
|
H |
Materi Layanan |
1. Tentang pacaran 2. Dampak pacaran di usia remaja 3. Dampak negatif pacaran bagi remaja |
|
I |
Waktu |
2 Kali
Pertemuan x 45 Menit |
|
J |
Sumber Materi |
1. Slamet, dkk 2016, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan Konseling untuk SMA-MA kelas 11, Yogyakarta,
Paramitra Publishing 2. Triyono, Mastur,
2014, Materi Layanan Klasikal Bimbingan
dan Konseling
bidang pribadi, Yogyakarta,
Paramitra 3. Hutagalung, Ronal. 2015. Ternyata Berprestasi ItuMudah. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama 4. Eliasa Imania Eva, Suwarjo.2011.Permainan (games) dalam Bimbingan dan Konseling.Yogyakarta:
Paramitra |
|
K |
Metode/Teknik |
Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab |
|
L |
Alat dan
Perangkat |
Alat Peraga |
|
M |
Pelaksanaan |
|
|
1. Tahap Awal /Pedahuluan |
|
||
a. Pernyataan
Tujuan |
1. Guru BK/Konselor membuka
dengan salam dan berdoa 2. Membina hubungan
baik dengan peserta didik
(menanyakan kabar,
pelajaran sebelumnya, ice breaking) 3. Menyampaikan tujuan-tujuan khusus yang akan dicapai |
|
|
b. Penjelasan tentang
langkah-langkah kegiatan |
1. Memberikan
langkah-langkah kegiatan, tugas dan tanggung jawab peserta didik 2. Kontrak
layanan (kesepakatan layanan), hari ini kita akan melakukan kegiatan selama 1
jam pelayanan, kita sepakat akan melakukan dengan baik. |
|
|
c. Mengarahkan
kegiatan (konsolidasi) |
Guru
BK/Konselor memberikan penejelasan tentang topik yang akan dibicarakan |
|
|
d. Tahap
peralihan ( Transisi) |
Guru BK/Konselor menanyakan kesiapan peserta didik
melaksanakan kegiatan, dan memulai ke tahap inti |
|
|
2. Tahap Inti |
|
||
i.
Kegiatan peserta didik |
1. Mengamati tayangan slide ppt (tulisan, gambar, video) 2. Melakukan Brainstorming/curah
pendapat 3. Mendiskusikan
dengan kelompok masing-masing 4. Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian kelompok lain
menanggapinya, dan seterusnya bergantian sampai selesai. |
|
|
|
j.
Kegiatan Guru BK/Konselor |
1. Mengajak peserta didik untuk brainstorming/curah pendapat 2. Membagi kelas menjadi beberapa kelompok (6 kelompok) 3. Memberi tugas (untuk diskusi kelompok) 4. Menjelaskan cara mengerjakan tugas 5. Mengevaluasi
hasil diskusi peserta didik 6. Membuat
catatan-catatan observasi selama proses layanan |
|
|
3. Tahap Penutup |
1. Peserta didik menyimpulkan
hasil kegiatan 2. Peserta didik merefleksi
kegiatan dengan mengungkapkan kemanfaatan
dan kebermaknaan kegiatan secara lisan 3. Guru BK memberi penguatan dan rencana tindak lanjut 4. Guru BK menutup
kegiatan layanan dengan
mengajak peserta didik bersyukur/berdoa
dan mengakhiri dengan salam |
|
N |
Evaluasi |
|
|
|
1. Evaluasi Proses |
Guru BK
atau konselor melakukan evaluasi dengan memperhatikan proses yang terjadi : 1. Melakukan Refleksi hasil, setiap peserta
didik menuliskan di kertas
yang sudah disiapkan. 2. Mengamati
sikap atau atusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan 3. Mengamati cara peserta didik dalam menyampaikan pendapat atau
bertanya 4. Mengamati
cara peserta didik dalam memberikan penjelasan terhadap
pertanyaan guru BK |
|
2. Evaluasi Hasil |
Evaluasi dengan instrumen yang sudah disiapkan, antara
lain : 1. Evaluasi
tentang suasana pertemuan dengan instrumen:
menyenangkan/kurang menyenangkan/tidak menyenangkan. 2. Evaluasi
terhadap topik yang dibahas : sangat penting/kurang penting/tidak
penting 3. Evaluasi
terhadap cara Guru BK dalam menyampaikan materi: mudah
dipahami/tidak mudah/sulit dipahami 4. Evaluasi
terhadap kegiatan yang diikuti : menarik/kurang menarik/tidak
menarik untuk diikuti |
|
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Uraian materi
2. Lembar kerja siswa
3. Instrumen penilaian
Kupang, 21 Agustus 2017
Mengetahui
KepalaSekolah
Guru BK
Konstantinus Nu
Nay,S.Pd Imelda
Anu Thay
NIP.19670628 199801 1 001
a. Tentang Pacaran
Menurut
DeGenova & Rice (2005) pengertian pacaran adalah menjalankan suatu hubungan
dimana dua orang bertemu dan melakukan serangkaian aktivitas bersama agar dapat
saling mengenal satu sama lain. Menurut Bowman (1978) pacaran adalah kegiatan
bersenang-senang antara pria dan wanita yang belum menikah, dimana hal ini akan
menjadi dasar utama yang dapat memberikan pengaruh timbal balik untuk hubungan
selanjutnya sebelum pernikahan di Amerika. Benokraitis (1996) menambahkan
bahwa pacaran adalah proses dimana seseorang bertemu dengan seseorang lainnya
dalam konteks sosial yang bertujuan untuk menjajaki kemungkinan sesuai atau
tidaknya orang tersebut untuk dijadikan pasangan hidup.
pengertian
pacaran adalah serangkaian aktivitas bersama yang diwarnai keintiman (seperti
adanya rasa kepemilikan dan keterbukaan diri) serta adanya keterikatan emosi
antara pria dan wanita yang belum menikah dengan tujuan untuk saling mnengenal
dan melihat kesesuaian antara satu sama lain sebagai pertimbangan sebelum
menikah.
Penyebab Pacaran di Usia Remaja
1. Globalisasi
Globalisasi yang paling
mempengaruhi para remaja sekarang adalah globalisasi akibat berkembangnya
internet. Dari situlah para remaja mendapat dorongan untuk mencontoh budaya
bangsa barat yang tidak sesuai diterapkan di Indonesia seperti konsuntif,
hedonisme dan gonta-ganti pasangan hidup. Sehingga mendorong para remaja untuk
berpacaran di usia dini.
2. Membuktikan diri cukup menarik
Pada saat ini, para remaja
sudah melewati batas bergaul yang telah di tetapkan oleh orang tua.
Mereka sudah mengenal pacaran sejak awal masa remaja. Pacar, bagi mereka
merupakan salah satu bentuk gensi yang membanggakan. Selain itu, pacar
merupakan sesuatu yang dapat membuktikan bahwa mereka cukup menarik dan patut
untuk mendapat perhatian dari lingkungan sekelilingnya.
3.
Adanya pengaruh kawan
Di kalangan remaja, memiliki
banyak kawan merupakan salah satu bentuk prestasi tersendiri. Makin banyak
kawan, makin tinggi nilai mereka di mata teman-temannya. Akan tetapi, jika
tidak dapat dikendalikan, pergaulan itu akan menimbulkan kekecawaan. Sebab
kawan dari kalangan tertentu pasti juga mempunyai gaya hidup tertentu pula
seperti halnya berpacaran. Apabila si remaja berusaha mengikuti tetapi tidak
sanggup memenuhinya maka remaja tersebut kemunginan besar akan di jauhi oleh
teman-temannya.
b. Dampak Pacaran Di Usia Remaja
Berikut dampak pacaran di usia remaja, antara lain :
1.
Prestasi
sekolah bisa meningkat atau menurun
2.
Di
dalam hubungan pacaran pasti ada suatu permasalahan yang dapat membuat pasangan
tersebut bertengkar. Dampak dari pertengkaran itu dapat mempengaruhi prestasi
mereka di sekolah. Tetapi tidak menutup kemungkinan dapat mendorong mereka
untuk lebih meningkatkan prestasi belajar mereka.
3.
Pergaulan
sosial : pergaulan bisa tambah meluas atau menyempit. Pergaulan tambah meluas,
jika pola interaksi dalam peran hanya hanya berkegiatan berdua, tetapi banyak
melibatkan interaksi dengan orang lainnya (saudara, teman, keluarga dan
lain-lain). Pergaulan tambah menyempit, jika sang pacar membatasi pergaulan
dengan yang lain (tidak boleh bergaul dengan yang lain selain dengan diri aku)
4.
Mengisi
waktu luang bisa tambah bervariatis atau justru malah terbatas. Umumnya,
aktivitas pacara tidak produktif (ngobrol, nonton, makan dan sebagainya), namun
dapat menjadi produktif, jika kegiatan pacaran diisi dengan hal0hal seperti
olah raga bersama, berkembun, memelihara binatang dan lain sebagainya
5.
Keterkaitan
pacaran dengan seks. Pacaran mendorong remaj untuk merasa aman dan nyaman.
Salah satunya adalah dengan kedekatan atau keintiman fisik. Mungkin awalnya
memang sebagai tanda atau ungkapan kasih sayang, tapi pada umumnya akan sulit
membedakan rasa sayang dan nafsu. Karena itu, perlu upaya kuat untuk saling
membatasi diri agar tidak melakukan kemesran
yang berlebihan.
6.
Penuh
Masalah Sehingga Berakibat Stres Hubungan dengan pacar tentu saja tidak semulus
di duga, jadi pasti banyak terjadi masalah dalam hubungan ini. Jika remaja belum siap punya tujuan dan komitmen
yang jelas dalam memulai pacaran,
maka akan memudahkan ia stres dan frustasi jika tidak mampu mengatasi
masalahnya.
7.
Kebebasan
Pribadi Berkurang.
Interaksi yang terjadi
dalam pacaran menyebabkan ruang dan waktu untuk pribadi menjadi lebihterbatas,
karena lebih banyak menghabiskan waktu untuk berduaan dengan pacar.
c. Dampak Negatif Pacaran bagi Remaja
v Remaja Mudah
terjerumus ke perzinaan
Dari
penelitian yang di lakukan oleh sebuah lembaga swadaya masyarakat telah di
temukan kasus banyak remaja putri usia sekolah telah mengalami kehamilan tidak
dikehendaki (KTD) dan banyak yang melakukan aborsi karena mereka pacaran
kelewat batas
v Menipisnya Iman. Remaja yang sibuk pacaran akan lupa
ibadah, lupa dosa, lupa nilai-nilai agama.
v
Sering
Munafik
Pacaran
sering di ikuti sikap untuk menutup-nutupi keadaan yang sebenarnya, seperti
mengaku kaya, mengaku orang penting dan sebagaimana, di samping itu pacaran
membuat kita sering berbohong dengan orang tua jika pulang terlambat karena
keasyikan pacaran.
v Sering melamun dan
panjang angan-angan
Pacaran
sering membuat orang suka berkhayal dan berfikir tidak realistis lagi,
hari-harinya di sibukan dengan berangan-angan sehingga lupa belajar dan lupa
kewajiban yang lain.
v
Menurunnya produktivitas dalam berkarya
Pacaran
biasanya di sibukan dengan acara berdua-duan, jalan-jalan dan kegiatan yang
tidak produktif lainya, belum jika terjadi pertengkaran atau masalah, hal ini
akan membuat orang malas berkarya.
v
Gaya
hidup menjadi Boros
Pacaran butuh biaya,
untuk jalan-jalan,makan-makan, tiket nonton pertunjukan, pulsa, parfum dan
sebagainya, jarang ada orang tua memberikan anggaran khusus untuk pacaran,
akhirnya orang menggunakan alokasi anggaran lain untuk kegiatan pacarannya,
gaya hidup akan menjadi lebih boros
PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA
TIMUR
DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA
SMA
NEGERI 1 FATULEU
BARAT
Jl.
Translok Bisolo Desa Tuakau
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)
BIMBINGAN
KLASIKAL
SEMESTER GANJIL TAHUN
PELAJARAN 2017/2018
A A. |
Komponen Layanan |
Layanan Dasar |
|
B |
Bidang Layanan |
Pribadi |
|
C |
Topik /
Tema Layanan |
Cara mengendalikan emosi |
|
D |
Fungsi Layanan |
Pemahaman |
|
E |
Tujuan Umum |
Peserta didik/konseli dapat mengendalikan emosi dan memantapkan nilai serta cara bertingkah laku yang dapat
diterima dalam kehidupan sosial yang lebih luas |
|
F |
Tujuan Khusus |
1.
Peserta didik/konseli
dapat mendifinisikan pengertian emosi 2.
Peserta didik dapat mengidentifikasi macam-macam emosi melalui diskusi kelompok 3.
Peserta didik dapatmempraktekancara mengendalikan emosi
melalui sosiodrama |
|
G |
Sasaran Layanan |
Kelas 11 |
|
H |
Materi Layanan |
1. Pengertian emosi 2. Macam-macam emosi 3. Cara mengendalikan emosi |
|
I |
Waktu |
2 Kali
Pertemuan x 45 Menit |
|
J |
Sumber |
1. Slamet, dkk 2016, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan Konseling untuk SMA-MA kelas 11, Yogyakarta,
Paramitra Publishing 3. Triyono, Mastur, 2014, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan Konseling Bidang Pribadi,
Yogyakarta, Paramitra 4. Eliasa Imania
Eva, Suwarjo.2011.Permainan (games)
dalam Bimbingan dan Konseling.Yogyakarta: Paramitra |
|
K |
Metode/Teknik |
Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab |
|
L |
Alat dan
Perangkat |
Alat Peraga |
|
M |
Pelaksanaan |
||
1. Tahap Awal /Pedahuluan |
|||
a. Pernyataan
Tujuan |
1. Guru BK/Konselor membuka
dengan salam dan berdoa 2. Membina hubungan
baik dengan peserta didik
(menanyakan kabar,
pelajaran sebelumnya, ice breaking) 3. Menyampaikan tujuan-tujuan khusus yang akan dicapai |
||
b. Penjelasan tentang
langkah-langkah kegiatan |
1. Memberikan
langkah-langkah kegiatan, tugas dan tanggung jawab peserta didik 2. Kontrak
layanan (kesepakatan layanan), hari ini kita akan melakukan kegiatan selama 1
jam pelayanan, kita sepakat akan melakukan dengan baik. |
||
c. Mengarahkan
kegiatan (konsolidasi) |
Guru
BK/Konselor memberikan penejelasan tentang topik yang akan dibicarakan |
||
d. Tahap
peralihan ( Transisi) |
Guru BK/Konselor menanyakan kesiapan peserta didik
melaksanakan kegiatan, dan memulai ke tahap inti |
||
2. Tahap Inti |
|||
k. Kegiatan peserta didik |
1. Mengamati tayangan slide ppt (tulisan, gambar, video) 2. Melakukan Brainstorming/curah
pendapat 3. Mendiskusikan
dengan kelompok masing-masing 4. Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian kelompok lain
menanggapinya, dan seterusnya bergantian sampai selesai. |
||
|
l.
Kegiatan Guru BK/Konselor |
1. Mengajak peserta didik untuk brainstorming/curah pendapat 2. Membagi kelas menjadi beberapa kelompok (6 kelompok) 3. Memberi tugas (untuk diskusi kelompok) 4. Menjelaskan cara mengerjakan tugas 5. Mengevaluasi
hasil diskusi peserta didik 6. Membuat
catatan-catatan observasi selama proses layanan |
|
|
3. Tahap Penutup |
1. Peserta didik menyimpulkan
hasil kegiatan 2. Peserta didik merefleksi
kegiatan dengan mengungkapkan kemanfaatan
dan kebermaknaan kegiatan secara lisan 3. Guru BK memberi penguatan dan rencana tindak lanjut 4. Guru BK menutup
kegiatan layanan dengan
mengajak peserta didik bersyukur/berdoa
dan mengakhiri dengan salam |
|
N |
Evaluasi |
||
|
1. Evaluasi Proses |
Guru BK
atau konselor melakukan evaluasi dengan memperhatikan proses yang terjadi : 1. Melakukan Refleksi hasil, setiap peserta
didik menuliskan di kertas
yang sudah disiapkan. 2. Mengamati
sikap atau atusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan 3. Mengamati cara peserta didik dalam menyampaikan pendapat atau
bertanya 4. Mengamati
cara peserta didik dalam memberikan penjelasan terhadap
pertanyaan guru BK |
|
2. Evaluasi Hasil |
Evaluasi dengan instrumen yang sudah disiapkan, antara
lain : 1. Evaluasi
tentang suasana pertemuan dengan instrumen:
menyenangkan/kurang menyenangkan/tidak menyenangkan. 2. Evaluasi
terhadap topik yang dibahas : sangat penting/kurang penting/tidak
penting 3. Evaluasi
terhadap cara Guru BK dalam menyampaikan materi: mudah
dipahami/tidak mudah/sulit dipahami 4. Evaluasi
terhadap kegiatan yang diikuti : menarik/kurang menarik/tidak
menarik untuk diikuti |
||
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Uraian materi
2. Lembar kerja siswa
3. Instrumen penilaian
Kupang, 21 Agustus 2017
Mengetahui
KepalaSekolah
Guru BK
Konstantinus Nu
Nay,S.Pd Imelda
Anu Thay
NIP.19670628 199801 1 001
Lampiran 1. Uraian Materi :
CARA MENGENDALIKAN EMOSI
A.
PENGERTIAN
Kata emosi berasal dari bahasa
Prancis, emotion yang berasal dari kata emouvoiryang
berarti “kegembiraan”. Emosi juga berasal dari bahasa Latin emovere dari
e- ( varian eks) yang berarti “luar” dan movere yang berarti
“bergerak”. Dengan kata lain, emosi adalah hasil dari reaksi tubuh dalam
menghadapi situasi tertentu.
Pada
dasarnya emosi adalah dorongan untuk bertindak, reaksi terhadap rangsangan dari
luar dan dalam diri individu. Sebagai contoh emosi gembira mendorong perubahan
suasana hati seseorang, sehingga secara fisiologi terlihat tertawa, emosi sedih
mendorong seseorang berperilaku menangis
Orang-orang
sering menganggap bahwa emosi hanya berkaitan dengan perasaan marah saja.
Padahal anggapan tersebut tidak sepenuhnya benar. Sekali
lagi, emosi adalah reaksi tubuh untuk menghadapi situasi tertentu. Situasi yang
dihadapi disini mencakup emosi marah, malu, bahagia, takut, dan sedih.
B.
JENIS-
JENIS EMOSI
Berasarkan sebab dan reaksi yang ditimbulkan, emosi
dikelompokkan menjadi tiga, yaitu :
1.
Emosi yang berkaitan dengan perasaan (syaraf-syaraf
jasmaniah), misalnya perasaan dingin, panas, hangat, sejuk dan sebagainya.
Munculnya emosi seperti ini lebih banyak dirasakan karena faktor fisik diluar
individu, misalnya cuaca, kondisi ruangan dan tempat dimana individu itu
berada.
2.
Emosi yang berkaitan dengan kondisi fisiologis, misalnya
sakit, meriang dan sebagainya. Munculnya emosi sepertinini lebih banyak
dirasakan karena faktor kesehatan.
3.
Emosi yang berkaitan dengan kondisi psikologis, misalnya
cinta, rindu, sayang, benci dan sejenisnya. Munculnya emosi seperti ini lebih
banyak dirasakan karena faktor hubungan dengan orang lain.
C. MACAM-MACAM EMOSI
Setiap orang tentunya pernah emosi.
Akan tetapi, banyak orang mengidentifikasi emosi sebagai suatu hal yang
negatif, seperti memukul, melempar barang, menghancurkan barang yang biasa kita
sebut "marah". Marah memang merupakan bagian dari dasar emosi, tapi
bukan hanya itu jenis dari emosi. Emosi itu sendiri ada yang negatif dan ada
yang positif
Perbedaan
rangsang yang diterima oleh indra memberikan pengaruh terhadap perasaan
seseorang. Adanya perbedaan pengaruh tersebut, menimbilkan emosi yang berbeda
pula.
Berikut
adalah macam-macam emosi :
1.
Emosi
marah
seseorang
yang marah terhadap orang lain disebabkan ia menganggap bahwa orang itu
bersalah terhadap dirinya. orang yang marah bisa menunjukkan tingkah laku
agresif, menganggu orang yang dikenai marah, membanting barang, memukul, bahkan
membunuh
2.
Emosi
sedih, duka, susah dan pilu
semua
orang yang mengalami musibah pasti merasa sedih. karena sedih, seseorang bisa
menangis, bisa mengurung diri di kamar dan tidak mau bergaul dengan orang lain.
3.
Emosi
Iri
Orang
sering membandingkan keadaan dirinya dengan orang lain. jika dirinya lebih
rendah atau kurang dari orang yang dibandingkan maka timbul rasa iri. emosi iri
harus dapat di kendalikan dan di ekspresikan secara positif. ekspresi iri yang
positif akan menimbulkan gairah usaha dan meningkatkan kerja secara positif
untuk menyamai orang yang dibandingkan itu.
4.
Emosi
Takut
ekspresi
dari rasa takut dapat berupa lari menjauh dari obyek penyebab takut. rasa takut
menyebabkan seseorang menghindari objek penyebab takut
5.
Emosi
Cinta
contoh
dari ekspresi cinta adalah kisah remaja yang menjalin asmara.
Semua orang harus dapat mengendalikan emosi. emosi yang tidak dapat di
kendalikan dapat merugikan diri sendiri dan orang lain
D. CARA
MENGENDALIKAN EMOSI
Ada beberapa cara yang
dapat dilakukan untuk mengendalikan dan mengarahkan emosi secara positif yaitu
:
1.
Setiap
tindakan harus didasarkan pada akal sehat
2.
Berfikir
tenang akibat negative yang mungkin terjadi
3.
Berusahalah
untuk memaafkan kesalahan orang lain
Lampiran
Instrumen Penilaian
PENILAIAN HASIL
(PENILAIAN SEGERA)
1.
Apakah
yang dimaksud dengan emosi ?
2.
Macam
emosi ada 2, yaitu emosi positif dan emosi negatif, Sebutkan masing-masing 3
(tiga) contoh emosi positif dan negatif tersebut
3.
Mengapa
emosi harus dikendalikan ?
4.
Bagaimana sikap Anda jika melihat teman yang sedang
sedih, jelaskan
5.
Jelaskan bagaimana cara mengendalikan emosi marah
Kupang, 21 Agustus 2017
Mengetahui
KepalaSekolah
Guru BK
Konstantinus Nu
Nay,S.Pd Imelda
Anu Thay
NIP.19670628 199801 1 001
INSTRUMEN
PENILAIAN PROSES
NO |
PROSES YANG DINILAI |
HASIL PENGAMATAN |
KET |
|
YA |
TDK |
|||
A |
Keterlaksanaan
program |
|
|
|
|
6.
Program
layanan terlaksana sesuai dengan RPL |
|
|
|
|
7.
Waktu
pelaksanaan sesuai dengan RPL |
|
|
|
|
8.
Metode
yang digunakan variatif dan menarik |
|
|
|
|
9.
Menggunakan
media layanan BK |
|
|
|
|
10.
RPL
minimal terdiri dari Tujuan, Materi Layanan, Kegiatan, Sumber, Bahan dan
Alat, Penilaian |
|
|
|
B |
Kesesuaiaan
Program |
|
|
|
|
1.
Program
disusun sesuai dengan kebutuhan peserta didik |
|
|
|
|
2.
Materi
layanan sesuai kebutuhan peserta didik |
|
|
|
|
3.
Materi
layanan sesuai tugas perkembangan
peserta didik |
|
|
|
|
4.
Materi
layanan mengacu pada sumber yang jelas |
|
|
|
|
5.
Program
dilaksanakan sesuai waktu yang telah ditentukan |
|
|
|
C |
Perolehan Siswa
Pasca Layanan |
|
|
|
|
6.
Peserta
didik memperoleh pemahaman baru |
|
|
|
|
7.
Peserta
didik mempunyai perasaan positif |
|
|
|
|
8.
Peserta
didik berkurang masalahnya |
|
|
|
|
9.
Peserta
didik terentaskan masalahannya |
|
|
|
|
10.
Berkembangnya
PTSDL |
|
|
|
D |
Perhatian Peserta
Didik |
|
|
|
|
6.
Peserta
didik antusia mengikuti materi layanan BK |
|
|
|
|
7.
Peserta
didik aktif bertanya |
|
|
|
|
8.
Peserta
didik aktif menjawab |
|
|
|
|
9.
Peserta
didik mengerjakan tugas yang diberikan konselor |
|
|
|
|
10.
Peserta
didik hadir semua |
|
|
|
E |
Ketersediaan sarana
prasarana |
|
|
|
|
1.
Liquid
Cristal Display (LCD) tersedia lengkap |
|
|
|
|
2.
Mebeler
dan ATK tersedia lengkap |
|
|
|
|
3.
Ruangan
bersih dan nyaman |
|
|
|
|
4.
Instrumen
dan Sumber Buku tersedia lengkap |
|
|
|
|
5.
Pencahayaan
ruangan mencukupi |
|
|
|
Kupang, 21
Agustus 2017
Mengetahui
KepalaSekolah
Guru BK
Konstantinus Nu
Nay,S.Pd Imelda
Anu Thay
NIP.19670628 199801 1 001
PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA
TIMUR
DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA
SMA
NEGERI 1 FATULEU
BARAT
Jl.
Translok Bisolo Desa Tuakau
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)
BIMBINGAN
KLASIKAL
SEMESTER GENAP TAHUN
PELAJARAN 2017/2018
A |
Komponen |
Layanan Dasar |
|
B |
Bidang Layanan |
Pribadi |
|
C |
Topik /
Tema Layanan |
Kesehatan Reproduksi Remaja |
|
D |
Fungsi Layanan |
Pemahaman |
|
E |
Tujuan Umum |
Peserta didik/konseli dapat
memahami tentang kesehatan reproduksi , pentingnya merawat organ atau alat
reproduksi yanag ada pada pria dan wanita serta menjaga prilaku pelecehan
seksual |
|
F |
Tujuan Khusus |
1. Peserta didik/konseli dapat memahami
pengertian kesehatan reproduksi 2. Peserta didik/konseli dapat memahami remaja dan ciri-cirinya 3. Peserta didik/konseli dapat memahami alat reproduksi 4. Peserta didik/konseli dapat memahami sistem reproduksi manusia |
|
G |
Sasaran Layanan |
Kelas 11 |
|
H |
Materi Layanan |
1. Pengertiaan kesehatan reproduksi 2. Remaja dan ciri-cirinya 3. Alat reproduksi 4. Sistem reproduksi manusia |
|
I |
Waktu |
2 Kali
Pertemuan x 45 Menit |
|
J |
Sumber
Materi |
1. Slamet, dkk 2016, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan Konseling untuk SMA-MA kelas 11, Yogyakarta,
Paramitra Publishing 2. Triyono, Mastur,
2014, Materi Layanan Klasikal Bimbingan
dan Konseling
bidang pribadi, Yogyakarta,
Paramitra 3. Hutagalung, Ronal. 2015. Ternyata Berprestasi ItuMudah. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama 4. Eliasa Imania Eva, Suwarjo.2011.Permainan (games) dalam Bimbingan dan Konseling.Yogyakarta:
Paramitra |
|
K |
Metode/Teknik |
Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab |
|
L |
Alat dan
peragkat |
Alat Peraga |
|
M |
Pelaksanaan |
|
|
1. Tahap Awal /Pedahuluan |
|
||
a. Pernyataan
Tujuan |
1. Guru BK/Konselor membuka
dengan salam dan berdoa 2. Membina hubungan
baik dengan peserta didik
(menanyakan kabar,
pelajaran sebelumnya, ice breaking) 3. Menyampaikan tujuan-tujuan khusus yang akan dicapai |
|
|
b. Penjelasan tentang langkah-langkah
kegiatan |
1. Memberikan
langkah-langkah kegiatan, tugas dan tanggung jawab peserta didik 2. Kontrak
layanan (kesepakatan layanan), hari ini kita akan melakukan kegiatan selama 1
jam pelayanan, kita sepakat akan melakukan dengan baik. |
|
|
c. Mengarahkan
kegiatan (konsolidasi) |
Guru
BK/Konselor memberikan penejelasan tentang topik yang akan dibicarakan |
|
|
d. Tahap
peralihan ( Transisi) |
Guru BK/Konselor menanyakan kesiapan peserta didik
melaksanakan kegiatan, dan memulai ke tahap inti |
|
|
2. Tahap Inti |
|
||
m. Kegiatan peserta didik |
1. Melakukan Brainstorming/curah
pendapat 2. Mendiskusikan
dengan kelompok masing-masing 3. Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian kelompok lain
menanggapinya, dan seterusnya bergantian sampai selesai. |
|
|
|
n.
Kegiatan Guru BK/Konselor |
1. Mengajak peserta didik untuk brainstorming/curah pendapat 2. Membagi kelas menjadi beberapa kelompok (6 kelompok) 3. Memberi tugas (untuk diskusi kelompok) 4. Menjelaskan cara mengerjakan tugas 5. Mengevaluasi
hasil diskusi peserta didik 6. Membuat
catatan-catatan observasi selama proses layanan |
|
|
3. Tahap Penutup |
1. Peserta didik menyimpulkan
hasil kegiatan 2. Peserta didik merefleksi
kegiatan dengan mengungkapkan kemanfaatan
dan kebermaknaan kegiatan secara lisan 3. Guru BK memberi penguatan dan rencana tindak lanjut 4. Guru BK menutup
kegiatan layanan dengan
mengajak peserta didik bersyukur/berdoa
dan mengakhiri dengan salam |
|
N |
Evaluasi |
|
|
|
1. Evaluasi Proses |
Guru BK
atau konselor melakukan evaluasi dengan memperhatikan proses yang terjadi : 1. Melakukan Refleksi hasil, setiap peserta
didik menuliskan di kertas
yang sudah disiapkan. 2. Mengamati
sikap atau atusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan 3. Mengamati cara peserta didik dalam menyampaikan pendapat atau bertanya 4. Mengamati
cara peserta didik dalam memberikan penjelasan terhadap
pertanyaan guru BK |
|
2. Evaluasi Hasil |
Evaluasi dengan instrumen yang sudah disiapkan, antara
lain : 1. Evaluasi
tentang suasana pertemuan dengan instrumen:
menyenangkan/kurang menyenangkan/tidak menyenangkan. 2. Evaluasi
terhadap topik yang dibahas : sangat penting/kurang penting/tidak
penting 3. Evaluasi
terhadap cara Guru BK dalam menyampaikan materi: mudah
dipahami/tidak mudah/sulit dipahami 4. Evaluasi
terhadap kegiatan yang diikuti : menarik/kurang menarik/tidak
menarik untuk diikuti |
|
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Uraian materi
2. Lembar kerja siswa
3. Instrumen penilaian
Kupang, 21 Agustus 2017
Mengetahui
KepalaSekolah
Guru BK
Konstantinus Nu
Nay,S.Pd Imelda
Anu Thay
NIP.19670628 199801 1 001
a. Pengertian Kesehatan Reproduksi
Kesehatan
reproduksi menurut WHO (World Health
Organization) adalah suatu keadaan fisik, mental dan sosial yang utuh, bukan
hanya bebas dari penyakit atau kecacatan dalam segala aspek yang berhubungan
dengan sistem reproduksi, fungsi serta prosesnya, atau suatu keadaan di
mana manusia dapat menikmati kehidupan seksualnya serta mampu menjalankan
fungsi dan proses reproduksinya secara sehat dan aman.
Sejak
lahir manusia sudah dibekali dengan organ-organ reproduksi, yaitu organ-organ
yang berfungsi untuk menghasilkan keturunan. Organ-ogran reproduksi tersebut
berbeda antara laki-laki dan perempuan.
Istilah
Reproduksi berasal dari kata re yang berarti kembali dan produksi yang artinya
membuat atau menghasilkan. Jadi istilah reproduksi mempunyai arti kehidupan
manusia dalam menghasilkan keturunan demi kelestarian hidupnya.
b. Remaja dan Ciri-cirnya :
Berikut
remaja dan ciri-cirinya, diantaranya :
1. Tumbuh Kembang Remaja
Masa
remaja dibedakan dalam :
- Masa remaja awal, 10 – 13
tahun
- Masa remaja tengah, 14 – 16
tahun
§ Masa remaja akhir, 17
– 19 tahun
Pertumbuhan
fisik pada remaja perempuan :
§ Mulai menstruasi
§ Payudara dan pantat
membesar
§ Indung telur membesar
§ Kulit dan rambut
berminyak dan tumbuh jerawat
§ Vagina mengeluarkan
cairan
§ Mulai tumbuh bulu di
ketiak dan sekitar vagina
§ Tubuh bertambah tinggi
Perubahan
fisik yang terjadi pada remaja laki-laki :
- Terjadi perubahan suara
mejadi besar dan mantap
- Tumbuh bulu disekitar ketiak
dan alat kelamin
- Tumbuh kumis
- Mengalami mimpi basah
- Tumbuh jakun
- Pundak dan dada bertambah
besar dan bidang
§ Penis dan buah zakar
membesar
Perubahan
psikis juga terjadi baik pada remaja perempuan maupun remaja laki-laki,
mengalami perubahan emosi, pikiran, perasaan, lingkungan pergaulan dan tanggung
jawab, yaitu :
- Remaja lebih senang
berkumpul diluar rumah dengan kelompoknya
- Remaja lebih sering
membantah atau melanggar aturan orang tua
- Remaja ingin menonjolkan
diri atau bahkan menutup diri
- Remaja kurang
mempertimbangkan maupun menjadi sangat tergantung pada kelompoknya
2. Menstruasi atau Haid
Bila
menstruasi baru mulai periodenya mungkin tidak teratur dan dapat terjadi
sebulan dua kali menstruasi kemudian beberapa bulan tidak menstruasi lagi. Hal
ini memakan waktu kira-kira 3 tahun sampai menstruasi mempunyai pola yang
teratur dan akan berjalan terus secara teratur sampai usia 50 tahun. Bila
seorang wanita berhenti menstruasi disebut menopause. Siklus menstruasi
meliputi :
- Indung telur mengeluarkan
telur kurang lebih 14 hari sebelum
menstruasi yang akan datang
- Telur berada dalam saluran
telur, selaput lendir rahim menebal.
- Telur berada dalam rahim,
selaput lendir rahim menebal dan siap menerima hasil pembuahan
- Bila tidak ada pembuahan,
selaput rahim akan lepas dari dinding rahim dan terjadi perdarahan. Telur
akan keluar dari rahim bersama darah.
Panjang siklus menstruasi
berbeda-beda setiap perempuan. Ada yang 26 hari, 28 hari, 30 hari, atau bahkan
ada yang 40 hari. Lama menstruasi pada umumnya 5 hari, namun kadang-kadang ada
yang lebih cepat 2 hari atau bahkan sampai 5 hari. Jumlah seluruh darah yang
dikeluarkan biasanya antara 30 – 80 ml
3. Mimpi Basah, Bagaimana Bisa Terjadi ?
Ketika seseorang
laki-laki memasuki masa pubertas, terjadi pematangan sperma didalam testis.
Sperma yang telah diproduksi ini akan dikeluarkan melalui Vas Deferens
kemudian berada dalam cairang mani yang diproduksi oleh kelenjar prostat. Air
mani yang telah mengandung sperma ini akan keluar yang disebut ejakulasi.
Ejakulasi yang tanpa rangsangan yang nyata disebut mimpi basah. Masturbasi
adalah memberikan rangsangan pada penis dengan gerakan tangan sendiri sehingga
timbul ereksi yang disusul dengan ejakulasi, atau disebut juga onani.
4. Kehamilan
Merupakan
akibat utama dari hubungan seksual. Kehamilan dapat terjadi bila dalam
berhubungan seksual terjadi pertemuan antara sel telur (ovum) dengan sel sperma. Proses kehamilan dapat diilustrasikan
sebagai berikut :
- Sel telur yang keluar dari
indung telur pada saat ovulasi akan masuk kedalam sel telur
- Sperma yang tumpah didalam
saluran vagina waktu senggama akan bergerak masuk kedalam rahim dan
selanjutnya ke saluran telur
- Di saluran telur ini, sperma
akan bertemu dengan sel telur dan langsung membuahi
Tanda-tanda
kehamilan :
- Sering mual-mual, muntah dan
pusing pada saat bangun tidur (morning sickness) atau sepanjang
hari
- Mengantuk, lemas, letih dan
lesu
- Amenorhea (tidak mengalami
haid)
- Nafsu makan menurun, namun
pada saat tertentu menghendaki makanan tertentu
- Dibuktikan melalui tes
laboratorium
- Perubahan fisik seperti
payudara membesar dan sering mengeras, daerah sekitar Aerola Mammae
(sekitar puting) membesar
c. Alat Reproduksi
Berikut alat reproduksi wanita dan pria, diantaranya :
1. Alat Reproduki Wanita dan Fungsinya
Alat-alat reprofroduksi wanita yaitu:
Genetalia Eksterna
a) Mons Veneris
berfungsi untuk melindungi alat genetalia dari masuknya kotoran selain itu
untuk estetika
b) Labia Mayora berfungsi untuk menutupi
orga-organ genetalia di dalamnya dan mengeluarkan cairan pelumas pada saat
menerima rangsangan seksual
c) Labia Minora berfungsi untuk menutupi
orga-organ genetalia di dalamnya serta merupakan daerah erotik yang mengandung
pambuluh darah dan syaraf
d) Klitoris merupakan daerah erotik utama
pada wanita yang akan membesar dan mengeras apabila mendapatkan rangsangan
seksual
e) Vestibulum berfungsi untuk mengeluarkan
cairan apabila ada rangsangan seksual yang berguna untuk melumasi vagina pada
saat bersenggama
f) Hymen merupakan lapisan tipis yang
menutupi sebagian besar dari introitus vagina, membentuk lubang sebesar ibu
jari sehingga darah haid maupun sekret dan cairan dari genetalia interrnal
dapat mengalir keluar
Genetalia
Interna
a)
Vagina berfungsi sebagai saluran keluar untuk mengeluarkan darah waktu
haid dan sekret dari dalam uterus, alat untuk bersenggama, jalan lahir bayi
waktu melahirkan
b)
Uterus
berfungsi sebagai tempat bersarangnya
atau tumbuhnya janin di dalam rahim pada saat hamil. Memberi makanan pada janin
melalui plasenta yang melekat pada dinding rahim
c)
Tuba Fallopi
berfungsi sebagai saluran yang membawa ovum yang dilepaskan ovarium ke dalam
uterus.
d)
Ovarium
berfungsi memproduksi ovum
e)
Ligamentum berfungsi
untuk mengikat atau menahan organ-organ reproduksi wanita agar terfiksasi
dengan baik pada tempatnya, tidak bergerak dan berhubungan dengan organ
sekitarnya.
2. Alat reproduksi pria dan fungsinya.
Alat-alat reprofroduksi pria yaitu :
Genetalia
Eksterna
a) Penis
berfungsi untuk menyalurkan dan menyemprotkan sperma saat ejakulasi
b) Skrotum berfungsi untuk melindungi testis dari taruma atau
suhu
Genetalia Interna
a) Testis berfungsi sebagai memproduksi sperma, tempat
memproduksi testosteron yang memegang
peranan penting untuk sifat kelamin sekunder dan kejantanan
b) Epididimis berfungsi sebagai menghubungkan testis dengan saluran
vas deferens
memproduksi cairan yang banyak mengandung enzym
dan gizi yang fungsinya mematangkan / menyempurnakan bentuk sperma
c) Vans deferens berfungsi untuk menyalurkan sperma dari epididimis ke
vesika seminalis Tempat menyimpan sebagian dari sperma sebelum dikeluarkan.
d) Vesika
seminalis berfungsi sebagai tempat
untuk mengeluarkan cairan yang sifatnya alkalis atau sedikit basa yang
mengandung fruktosa dan zat gizi yang
merupakan sumber energi bagi spermatozoa dan agar sperma lebih segar, kuat dan
mudah bergerak dalam mencapai ovum
Sebagai tempat penyimpanan spermatozoa
sebelum dikeluarkan melalui kegiatan seksual.
e) Kelenjar
prostat berfungsi sebagai
mengeluarkan cairan yang bersifat alkalis yang encer berwarna seperti susu
mengandung asam sitrat, kalsium dan beberapa zat lain
f) kelenjar
bulbo uretralis berfungsi mengsekresi
cairan yang membantu agar sperma lebih tahan hidup dan lebih memungkinkan untuk
bergerak dan memudahkan pembuahan.
d. Sistem
Reproduksi Manusia
Reproduksi
adalah kemampuan makhluk hidup untuk menghasilkan keturunan yang baru.
Tujuannya adalah untuk mempertahankan jenisnya dan melestarikan jenis agar
tidak punah. Pada manausia untuk mengahasilkan keturunan yang baru diawali
dengan peristiwa fertilisasi.
Sehingga dengan demikian reproduksi pada manusia dilalkukan dengan cara generative atau sexual. Untuk dapat mengetahui reproduksi pada manusia
, maka harus mengetahui terlebih dahulu organ-organ kelamin yang terlibat serta proses yang
berlangsung di dalamnya.
Organ
Reproduksi Manusia
a.
Pria
Dibedakan menjadi organ kelamin luar
dan organ kelamin dalam.
Organ
reproduksi luar terdiri dari :
1.
Penis merupakan organ
kopulasi yaitu hubungan antara alat kelamin jantan dan betina untuk memindahkan
semen ke dalam organ reproduksi betina. Penis diselimuti oleh selaput tipis
yang nantinya akan dioperasi pada saat dikhitan/sunat.
2.
Scrotum merupakan selaput pembungkus
testis yang merupakan pelindung testis serta mengatur suhu yang sesuai bagi
spermatozoa.
Organ reproduksi dalam terdiri dari :
1.
Testis merupakan kelenjar
kelamin yang berjumlah sepasang dan akan menghasilkan sel-sel sperma serta
hormone testosterone.
2.
Epidimis merupakan saluran
panjang yang berkelok yang keluar dai testis. Berfungsi untuk menyimpan,
mematangkan sperma sementara
3.
Vas deferens merupakan saluran
panjang dan lurus yang mengarah ke atas dan berujung di kelenjar prostat.
Berfungsi untuk mengangkut sperma menuju vesikula seminalis.
4.
Saluran
ejakulasi merupakan saluran yang pendek dana menghubungkan vesikula seminalis
dengan urethra.
5.
Urethra merupakan saluran
panjang terusan dari saluran ejakulasi dan terdapat di penis.
b. Wanita
Dibedakan
menjadi organ kelamin luar dan organ kelamin dalam.
Organ reproduksi luar terdiri dari
:
1.
Vagina merupakan saluran yang
menghubungkan organ uterusdengan tubuh bagian luar. Berfungsi sebagai organ kopulasi
dan saluran persalinan
2. Vulva merupakan suatu celah
yang terdapat di bagian luar
Organ reproduksi dalam terdiri dari :
1.
Ovarium merupakan organ utama
pada wanita. Berjumlah sepasang dan terletak di dalam tongga perut pada daerah
pinggang sebelah kiri dan kanan.
2.
Fimbriae merupakan serabut/silia
lembut yang terdapat di bagian pangkal ovarium
berdekatan dengan ujung saluran oviduct.
Berfungsi untuk menangkap sel ovum
yang telah matang yang dikelurakan oleh ovarium.
3.
Infundibulum merupakan bagian ujung
oviduct yang berbentuk corong/membesar dan berdekatan dengan fimbriae. Berfungsi menampung sel ovum yang telah ditangkap oleh fimbriae.
4.
Tuba fallopi merupakan saluran
memanjang setelah infundibulum yang bertugas sebagai tempat fertilisasi dan jalan bagi sel ovum menuju uterus dengan abantuan
silia pada dindingnya.
5.
Oviduct merupakan saluran
panjang kelanjutan dari tuba fallopi.
Berfungsi sebagai tempat fertilisasi
dan jalan bagi sel ovum menuju uterus denga bantuana silia pada dindingnya.
6.
Uterus merupakan organ yang
berongga dan berotot. Berbentuk sperti buah pir dengan bagian bawah yang mengecil. Berfungsi sebagai tempat
pertumbuhan embrio. Tipe uterus pada manusia adalah simpleks yaitu dengan satu
ruangan yang hanya untuk satu janin.
7.
Cervix merupakan bagian
dasar dari uterus yang bentuknya menyempit sehingga disebut juga sebagai leher
rahim. Menghubungkan uterus dengan saluran vagina dan sebagai jalan keluarnya
janin dari uterus menuju saluran vagina.
1.
Saluran
vagina merupakan saluran lanjutan
dari cervic dan sampai pada vagina.
2.
Klitoris merupakan tonjolan
kecil yang terletak di depan vulva.
Sering disebut dengan klentit.
Gametogenesis
Merupakan
peristiwa pembentukan sel gamet, baik gamet jantan/sel spermatozoa (spermatogenesis) dan juga gamet betina/sel ovum.
a.
Spermatogenesis merupakan proses pembentukan sel spermatozoa. Dibentuk di dalam tubula seminiferus. Dipengaruhi oleh beberapa hormon yaitu :
1.
Hormone FSH yang berfungsi untuk merangsang
pembentukan sperma secara langsung.
2.
Hormone LH yang berfungsi merangsang sel Leydig untuk memperoleh sekresi testosterone (yaitu suatu hormone sex yang penting untuk
perkembangan sperma).
b.
Oogenesis merupakan proses
pembentukan dan perkembangan sel ovum.
Proses oogenensis dipengaruhi oleh beberapa hormon yaitu :
1.
Hormone FSH yang berfungsi merangsang pertumbuhan sel-sel folikel
sekitar sel ovum.
2.
Hormone Estrogen yang berfungsi
merangsang sekresi hormone LH.
3.
Hormone LH yang berfungsi
merangsang terjadinya ovulasi (proses pematangan sel ovum).
4.
Hormone progesteron yang berfungsi untuk
menghambat sekresi FSH dan LH
PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA
TIMUR
DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA
SMA
NEGERI 1 FATULEU
BARAT
Jl.
Translok Bisolo Desa Tuakau
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)
BIMBINGAN
KLASIKAL
SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN
2017/2018
A |
Komponen |
Layanan Dasar |
|
B |
Bidang Layanan |
Karir |
|
C |
Topik /
Tema Layanan |
Pilihan karir setelah lulus SMA-MA |
|
D |
Fungsi Layanan |
Pemahaman |
|
E |
Tujuan Umum |
Peserta didik/konseli memahami beberapa pilihan karir setelah lulus
SMA/MA, serta mampu memahami konsekuensi dari setiap keputusan pilihan karir
tersebut |
|
F |
Tujuan Khusus |
1. Peserta didik/konseli dapat memahami pilihan karir setelah lulus dari
SMA-MA 2. Peserta didik/konseli dapat memahami hal yang harus diperhatikan untuk
studi lanjut 3. Peserta didik/konseli dapat memahami hal yang harus diperhatikan untuk
mengikuti kursus/pelatihan 4. Peserta didik/konseli dapat memahami hal yang harus diperhatikan untuk
memasuki dunia kerja 5. Peserta didik/konseli dapat memahami hal yang harus diperhatikan untuk
memasuki kehidupan berkeluarga |
|
G |
Sasaran Layanan |
Kelas 12 |
|
H |
Materi Layanan |
1.
Pilihan karir setelah lulus dari SMA-MA 2.
Hal yang harus diperhatikan untuk studi lanjut 3.
Mengikuti kursus/pelatihan 4.
Memasuki dunia kerja 5.
Memasuki kehidupan berkeluarga |
|
I |
Waktu |
2 Kali
Pertemuan x 45 Menit |
|
J |
Sumber
Materi |
1. Slamet, dkk 2016, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan Konseling untuk SMA-MA kelas 12, Yogyakarta,
Paramitra Publishing 2. Triyono, Mastur,
2014, Materi Layanan Klasikal Bimbingan
dan Konseling
bidang pribadi, Yogyakarta,
Paramitra 3. Hutagalung, Ronal. 2015. Ternyata Berprestasi ItuMudah. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama 4. Eliasa Imania Eva, Suwarjo.2011.Permainan (games) dalam Bimbingan dan Konseling.Yogyakarta:
Paramitra |
|
K |
Metode/Teknik |
Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab |
|
L |
Alat dan
perangkat |
Alat Peraga |
|
M |
Pelaksanaan |
|
|
1. Tahap Awal /Pedahuluan |
|
||
a. Pernyataan
Tujuan |
1. Guru BK/Konselor membuka
dengan salam dan berdoa 2. Membina hubungan
baik dengan peserta didik
(menanyakan kabar,
pelajaran sebelumnya, ice breaking) 3. Menyampaikan tujuan-tujuan khusus yang akan dicapai |
|
|
b. Penjelasan tentang
langkah-langkah kegiatan |
1. Memberikan
langkah-langkah kegiatan, tugas dan tanggung jawab peserta didik 2. Kontrak
layanan (kesepakatan layanan), hari ini kita akan melakukan kegiatan selama 1
jam pelayanan, kita sepakat akan melakukan dengan baik. |
|
|
c. Mengarahkan
kegiatan (konsolidasi) |
Guru
BK/Konselor memberikan penejelasan tentang topik yang akan dibicarakan |
|
|
d. Tahap
peralihan ( Transisi) |
Guru BK/Konselor menanyakan kesiapan peserta didik
melaksanakan kegiatan, dan memulai ke tahap inti |
|
|
2. Tahap Inti |
|
||
o. Kegiatan peserta didik |
1. Melakukan Brainstorming/curah
pendapat 2. Mendiskusikan
dengan kelompok masing-masing 3. Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian kelompok lain
menanggapinya, dan seterusnya bergantian sampai selesai. |
|
|
|
p.
Kegiatan Guru BK/Konselor |
1. Menayangkan
media slide power point yang
berhubungan dengan materi layanan 2. Mengajak peserta didik untuk brainstorming/curah pendapat 3. Membagi kelas menjadi beberapa kelompok (6 kelompok) 4. Memberi tugas (untuk diskusi kelompok) 5. Menjelaskan cara mengerjakan tugas 6. Mengevaluasi
hasil diskusi peserta didik 7. Membuat
catatan-catatan observasi selama proses layanan |
|
|
3. Tahap Penutup |
1. Peserta didik menyimpulkan
hasil kegiatan 2.Peserta didik merefleksi
kegiatan dengan mengungkapkan kemanfaatan
dan kebermaknaan kegiatan secara lisan 3. Guru BK memberi penguatan dan rencana tindak lanjut 4. Guru BK menutup
kegiatan layanan dengan
mengajak peserta didik bersyukur/berdoa
dan mengakhiri dengan salam |
|
N |
Evaluasi |
|
|
|
1. Evaluasi Proses |
Guru BK
atau konselor melakukan evaluasi dengan memperhatikan proses yang terjadi : 1. Melakukan Refleksi hasil, setiap peserta
didik menuliskan di kertas
yang sudah disiapkan. 2. Mengamati
sikap atau atusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan 3. Mengamati cara peserta didik dalam menyampaikan pendapat atau bertanya 4. Mengamati
cara peserta didik dalam memberikan penjelasan terhadap
pertanyaan guru BK |
|
2. Evaluasi Hasil |
Evaluasi dengan instrumen yang sudah disiapkan, antara
lain : 1. Evaluasi
tentang suasana pertemuan dengan instrumen:
menyenangkan/kurang menyenangkan/tidak menyenangkan. 2. Evaluasi
terhadap topik yang dibahas : sangat penting/kurang penting/tidak
penting 3. Evaluasi
terhadap cara Guru BK dalam menyampaikan materi: mudah
dipahami/tidak mudah/sulit dipahami 4. Evaluasi
terhadap kegiatan yang diikuti : menarik/kurang menarik/tidak
menarik untuk diikuti |
|
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Uraian materi
2. Lembar kerja siswa
3. Instrumen penilaian
Kupang, 21 Agustus 2017
Mengetahui
KepalaSekolah
Guru BK
Konstantinus Nu
Nay,S.Pd Imelda
Anu Thay
NIP.19670628 199801 1 001
a. Lulus SMA/MA, Mau Ke Mana Ya..?
Setelah
lulus dari SMA/MA, secara garis besarnya ada 4 (empat) alternatif pilihan
karir, diantaranya :
1.
Melanjutkan
studi ke jenjang pendidikan tinggi
2.
Mengikuti
kursus atau pelatihan
3.
Memasuki
dunia kerja
4.
Memasuki
kehidupan berkeluarga
Merencanakan Kelanjutan Studi
Dengan melanjutkan pendidikan ke
perguruan tinggi tentunya kesempatan memperoleh pekerjaan yang lebih baik akan
semakin besar pula. Apalagi saat ini tidak bisa dipungkiri, persaingan begitu
ketat untuk mencapai pekerjaan. Disamping itu, didalam agama dikatakan bahwa
setiap insan wajib menuntut ilmu sepanjang hayat, usaha berpikir dan
mengoptimalkan fungsi pikir akan mendatangkan pahala yang besar, kemiskinan
sangat beresiko besar kepada kekufuran (melemahnya / hilangnya keimanan).
Perguruan tinggi yang
tepat bukan berarti yang mahal dan terkenal, namun yang sesuai dengan minat,
kemampuan akademis, serta kondisi sosial ekonomi, disamping kredibilitas dari
perguruan tinggi yang bersangkutan.
b. Hal yang harus Diperhatikan untuk Studi
Lanjut
Dibawah
ini akan dikemukakan berbagai informasi yang harus dipertimbangkan dalam studi
lanjut, diantaranya :
1. Status dan Akreditasi Perguruan Tinggi
Dilihat
dari statusnya, perguruan tinggi dibagi dua, yaitu: Perguruan Tinggi Negeri
(PTN), dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS). Perguruan tinggi negeri adalah
perguruan tinggi yang dikelola oleh pemerintah baik dibawah Departemen
Pendidikan Nasional maupun dibawah Departemen lain milik pemerintah. Perguruan
tinggi swasta adalah perguruan tinggi yang dimiliki dan dikelola oleh
perseorangan atau kelompok atau yayasan tertentu. Umumnya, perguruan tinggi
negeri mendapat subsidi dari pemerintah dalam pengelolaan pelaksanaan
pendidikan. Lain halnya dengan perguruan tinggi swasta, pembiayaan pengelolaan pelaksanaan pendidikan menjadi tanggung jawab
perguruan tinggi yang bersangkutan sepenuhnya.
2. Jalur, Jenjang Pendidikan, dan Bentuk
Perguruan Tinggi
Ada
dua jalur pendidikan tinggi di Indonesia, yaitu jalur akademik dan jalur
profesional, jalur akademik (biasa disebut jenjang Sarjana/S1), lebih
menekankan pada penguasaan ilmu pengetahuan serta pengembangannya. Setelah
lulus dari jalur ini, mahasiswa berhak memperoleh gelar dan terbuka kesempatan
untuk terus melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi (pasca sarjana). Jalur
pendidikan akademik diselenggarakan oleh Universitas, Institut serta sekolah
tinggi. Jalur profesional (sering disebut jenjang diploma) menekankan pada
penerapan keahlian tertentu. mahasiswa diarahkan pada peningkatan kemampuan/keterampilan
kerja serta aplikasi ilmu dan
teknologi. Secara umum perguruan tinggi
di Indonesia di bedakan menjadi 5 (lima) jenis, Yaitu: Universitas, Institut,
Sekolah Tinggi, Akademi dan Poleteknik. Masing-masing jenis memiliki
Karateristik yang berbeda. Universitas,
Menyelenggarakan program pendidikan akademik (sarjana) dan/atau profesional
(diploma) dalam sejumlah ilmu pengetahuan tertentu. Universitas memiliki
program studi paling beragam, mulai dari ilmu eksakta sampai sosial. Institut, menyelenggarakan program
pendidikan akademik (sarjana) dan/atau profesional (diploma) dalam kelompok
ilmu pengetahuan sejenis, misalnya, institut Pertanian Bogor, Institut
Teknologi Bandung, dan sebagainya. Sekolah
Tinggi, Menyelenggarakan program pendidikan akademik (sarjana) dan/ atau
profesional (diploma) dalam lingkup satu disiplin ilmu tertentu, misalnya,
sekolah tinggi manajemen informatika komputer (STMIK), Sekolah tinggi Akutansi
(STAN), dan sebagainya. Akademi,
menyelenggarakan program pendidikan profesional (diploma) dalam satu atau
sebagian cabang ilmu pengetahuan tertentu, misalnya Akademi Bahasa, Akademi
Sekretaris, Akademi Perawat, dan sebagainya. Politeknik, menyelenggarakan program pendidikan profesional
(diploma) dalam sejumlah bidang pengetehuan khusus, misalnya politeknik
elektro, politeknik manufaktur, dan sebagainya.
3. Sistem Penerimaan Mahasiswa
Setiap
perguruan tinggi mempunyai cara tersendiri dalam menjaring mahasiswanya. Secara
garis besar sistem penerimaan mahasiswa baru di perguruan tinggi negeri
dilaksanakan secara: non test (penelusuran bakat, minat, kemampuan) dan tes,
(ujian saringan masuk) yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang
bersangkutan. Sistem penerimaan
mahasiswa baru secara non tes dilaksanakan melalui penulusuran bakat, minat
dan kemampuan dari calon mahasiswa. Biasanya perguruan tinggi akan mengirimkan
undangan (edaran) tentang penerimaan mahasiswa secara non tes kepada sekolah
menengah atas dengan persyaratan tertentu, antara lain : siswa menduduki
peringkat 1 (satu) sampai dengan 10 (tergantung dari perguruan tingginya).
Istilah yang dipergunakan oleh setiap perguruan tinggi dalam penerimaan
mahasiswa baru secara non tes berbeda-beda, seperti : PMDK (penelusuran Minat
Dan Kemampua) untuk UNJ (Universitas Negeri Jakarta), PPKB (Program Pemerataan
Kesempatan Belajar) untuk UI (Universitas Indonesia), PSSB (Program Seleksi
Siswa Berpotensi) untuk Universitas Diponegoro, PBUD (Penelusuran Bibit Unggul
Daerah) untuk Universitas Gajahmada, dan sebagainya. Ujuan Tulis secara mandiri dilaksanakan oleh sebagian besar
perguruan tinggi negeri di Indonesia.
4. Perguruan Tinggi Kedinasan
Perguruan Tinggi
Kedinasan adalah perguruan tinggi di bawah departemen lain selain Departemen
Pendidikan Nasional. Umumnya lulusan perguruan tinggi kedinasan langsung
terikat dengan departemen bersangkutan, sehingga banyak yang bisa langsung
mendapat pekerjaan tanpa harus tes lagi. Keunggulan dari Perguruan Tinggi
Kedinasan Adalah: biaya murah bahkan ada yang gratis, mendapat uang saku,
adanya kepastian kerja (prospek cerah) serta fasilitas lengkap. Untuk dapat
diterima di perguruan tinggi kedinasan dituntut syarat-syarat tertentu, yang
terkadang dirasa berat oleh sebagian kalangan siswa. Namun sebenarnya, setiap
manusia memiliki energi yang tidak terbatas untuk membangun dirinya. Manusia
dapat melakukan apa saja yang diinginkannya. Apabila memiliki obsesi untuk
sukses jalan akan terbentang menuju
tujuan, asal memiliki program dan melaksanakannya, tetap membangun kepercayaan
diri, serta lupa mendekatkan diri kepada Yang Mahakuasa.
5. Hal Penting
Untuk Anda Ketahui
Pertimbangan
mendasar yang harus diperhatikan untuk studi lanjut
1. Fokus
keinginan primer ; yaitu pertimbangan cita-cita primer pasca lulus seperti :
apakah kebutuhan ekonomis, hasrat belajar dalam bidang sains murni, atau
menjadi budayawan, politikus, pengacara, pengusaha, dan lain-lain.
2. Fokus
bakat ; apakah teknik, social-humaniora, kedokteran, bisnis,
argrobisnis, dan lain-lain
3. Fokus
Penjurusan Bidang Studi ; Penentuan jurusan/bidang studi harus diprioritaskan
terlebih dahulu sebelum menentukan Perguruan Tinggi yang dipilih. Jurusan
/program studi terkait dengan kesuksesan studi dan cita-cita serta bakat yang
dimiliki sedangkan perguruan tinggi cenderung berkaitan dengan pilihan tempat
dan kemampuan finansial/keuangan.
4.
Fokus kemampuan ; Baik kemampuan akademik maupun non
akademik, termasuk didalamnya daya dukung ekonomi keluarga sekalipun. Misalnya,
fakultas kedokteran memang jurusan yang menjanjikan, tapi ingat masa studi
rata-ratanya mencapai 6-7 tahun dan biaya praktikum relatif lebih mahal. Jika
daya dukung ekonomi orang tua pas-pasan, tentu akan mendapat banyak masalah,
lain cerita jika orang tua Anda mampu
untuk membiayainya.
c. Mengikuti kursus / Pelatihan
Kursus
: Satuan pendidikan luar sekolah yang terdiri atas sekumpulan warga masyarakat
yang memberikan pengetahuan, keterampilan dan sikap mental tertentu bagi warga
belajar, misalnya : kursus komputer,
kursus menjahit (PP No.73 thn 1991)
Pelatihan
Kerja : Keseluruhan kegiatan untuk memberi, memperoleh, meningkatkan serta
mengembangkan keterampilan atau keahlian, produktivitas, disiplin, sikap dan
etos kerja pada tingkat keterampilan dan keahlian tertentu sesuai dengan
jenjang dan klasifikasi jabatan atau pekerjaan baik di sektor formal maupun
sektor non formal (Kep.30/Men/99)
Pendidikan/Kursus dan
Pelatihan
Pada
dasar antara pendidikan dan pelatihan memiliki substansi yang sama yaitu proses
transformasi untuk meningkatkan pengetahuan, keahlian, kompetensi dengan suatu
cara/metode tertentu dan ditempat tertentu. Kalau pendidikan formal adanya di
Sekolah atau Perguruan Tinggi sedangkan Pelatihan adanya di tempat Kursus atau
Diklat - diklat di Lembaga yang telah memiliki legalitas. Pendidikan dengan
pelatihan merupakan suatu rangkaian yang tak dapat dipisahkan dalam sistem
pengembangan sumberdaya manusia, yang di dalamnya terjadi proses perencanaan,
penempatan, dan pengembangan tenaga manusia.Tujuan yang baik dalam sebuah training
adalah memiliki kemampuan untuk melakukan sesuatu (doing something), bukan memiliki kemampuan untuk mengetahui sesuatu
(knowing something).
Perbedaan
utama dari Training dan Pendidikan
terletak pada beberpa hal, yaitu: waktu
(training dalam jangka waktu singkat, sedangkan pendidikan lebih lama), bidang
kajian (training spesifik, pendidikan
lebih luas), dan tujuan (training
untuk meningkatkan kinerja/skill
tertentu yang langsung diterapkan dalam pekerjaan, sedangkan pendidikan lebih
umum dan menyeluruh). Training lebih menekankan learning by doing dan penguasaan secara parsial, sedangkan
pendidikan lebih berupa penambahan pengetahuan secara keseluruhan, penanman
konsep serta pembentukan pola pikir dan pola sikap.
d. Memasuki Dunia Keja
Bekerja
merupakan suatu kebutuhan manusia, dengan bekerja manusia berharap akan dibawa
kepada keadaan yang lebih baik dan memuaskan bagi dirinya. Pekerjaan adalah
sumber penghasilan, kesempatan mengembangkan diri, serta aktualisasi diri,
disamping untuk berbakti. Sebagai suatu kesempatan hendaknya pekerjaan tidak
disia-siakan dan harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Bekerja merupakan
perwujudan citra manusia dari Tuhan yang diberi kemampuan untuk menguasai alam
semesta secara bijaksana dan bertanggung jawab. Karena itu orang yang tidak mau
atau malas bekerja adalah orang yang
tidak menjunjung martabat diri sendiri sebagai manusia. Manusia hanya
dapat hidup sebagai pribadi terhormat dan mandiri apabila dapat menghayati dirinya
sendiri sebagai pribadi yang bertanggung jawab membangun serta memelihara
kehidupan yang manusiawi. Setiap manusia diberi bekal dan kemampuan yang
berbeda. Begitu juga dengan pekerjaan terdapat berbagai macam pekerjaan yang
menyerap waktu, pikiran dan tenaga. Sebagai imbalannya, orang yang bekerja
mempunyai hak balas karya atau penghasilan. Akan tetapi bekerja bukan hanya
untuk mencari uang, harta atau kekayaan, mel;ainkan sebagai salah satu
perwujudan iman kepada Tuhan.
Untuk
mendapatkan pekerjaan ada beberapa tahap yang harus dilaksanakan:
a.
Mencari
lowongan kerja
Ada
beberapa hal yang harus diperhatikan dalam mencari dan memilih pekerjaan, yaitu
:
·
Mendaftarkan
diri ke Departemen Tenaga Kerja sebagai calon pencari kerja
·
Membaca
koran atau majalah yang memuat lowongan kerja
·
Melihat
informasi lowongan kerja melalui medis elektronik, seperti televisi, internet
dan sebagainya
·
Rajin
mengunjungi pusat-pusat perkantoran dan pameran bursa kerja
·
Bergaul
dan bertanya kepada orang-orang yang sudah bekerja
·
Memantapkan
rasa percaya diri
b.
Mengikuti
Tes (Seleksi)
Setiap calon tenaga kerja pada
umumnya harus mengikuti tes (seleksi) seleksi tersebut biasanya:
·
Seleksi
administrasi. Merupakan seleksi terhadap berkas yang dikirim. Kelengkapan
berkas persyaratan yang diminta merupakan penentu kelulusan tes ini. Pada
umumnya persyaratan yang diminta oleh penerima tenaga kerja adalah : surat
lamaran, fotocopy ijazah/STTB, fotocopy KTP, Surat Keterangan Catatan
Kepolisian (SKCK) dari kepolisian, pasfoto ukuran 3X4 atau 4X6, dan Daftar
Riwayat Hidup
·
Seleksi
Akademis. Merupakan seleksi yang berhubungan dengan penalaran/ kemampuan
belajar. Biasanya seleksi ini bersifat tertulis. Materi tes umumnya dalam
Bidang Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris dan Pengetahuan Umum
·
Psikotest
(test kemampuan secara keseluruhan) psikotes dilaksanakan untuk mengetahui
seberapa besar kesesuaian antara pekerjaan dengan kepribadian pelamar kerja.
Tes ini meliputi tes bakat, minat, kecepatan dan ketelitian kerja, sikap kerja.
·
Tes
wawancara. Setelah mengalami beberapa kali seleksi, pihak pencari tenaga kerja
biasanya memanggil para pelamar yang memenuhi kriteria penilaian untuk
mengikuti wawancara.
·
Seleksi
Kesehatan (tes fisik) tes fisik dilaksanakan untuk mengukur sejauh mana
kesesuaian secara fisik antara pelamar kerja dengan tuntutan pekerjaan. Biasanya
tes ini meliputi tes penglihatan, pendengaran, ketahanan fisik dan sebagainya.
e. Memasuki Kehidupan Keluarga
Tuhan menciptakan manusia
berpasang-pasangan. Menikah/ berkeluara merupakan salah satu kebutuhan manusia
untuk melanjutkan keturunan. Menikah hukumnya wajib bagi yang sudah mampu.
Namun demikian untuk berumah tangga tidaklah mudah. Untuk memasuki kehidupan
berkeluarga/ menikah diperlukan berbagai macam pertimbangan. Kesiapan secara
fisik maupun ekonomi sangat diperlukan disamping kesiapan mental.
Ketika Anda memutuskan untuk menikah
berarti Anda sudah harus siap bertanggung jawab, bukan hanya untuk diri
sendiri, tetapi terhadap anak, keluarga suami/istri Anda, dan lingkingan. orang
yang sudah berumah tangga secara otomatis sudah dianggap dewasa, walaupun
secara usia masih belia. Berbagai macam tanggung jawab ekonomi, sosial, moral
akan dibebankan kepada Anda. Anda dituntut untuk dapat memberi nafkah apabila
Anda laki-laki, dapat memelihara keluarga (anak dan suami) apabila Anda
perempuan. Disamping itu, lingkungan dan keluarga akan menuntut Anda untuk
Bertanggung Jawab layaknya orang dewasa baik secara ekonomi, sosial, etika dan
moral.
Sekiranya Anda setelah lulus SMA
memutuskan untuk menikah harus diperhatikan secara matang. Karena pernikahan di
usia dini umumnya mengalami banyak hambatan dan tantangan.
PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA
TIMUR
DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA
SMA
NEGERI 1 FATULEU
BARAT
Jl.
Translok Bisolo Desa Tuakau
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)
BIMBINGAN
KLASIKAL
SEMESTER GANJIL TAHUN
PELAJARAN 2017/2018
A |
Komponen |
Layanan Dasar |
|
B |
Bidang Layanan |
Sosial |
|
C |
Topik /
Tema Layanan |
Dampak pernikahan di usia muda |
|
D |
Fungsi Layanan |
Pemahaman |
|
E |
Tujuan Umum |
Peserta didik/konseli dapat memahami pernikahan di usia muda. Faktor
penyebab dan dampaknya serta memahami cara mengatasi masalah yang terkait
dengan pernikahan usia muda |
|
F |
Tujuan Khusus |
1.Peserta didik/konseli dapat memahami pengertiaan pernikahan, keluarga,
pernikahan di usia muda 2 Peserta didik/konseli dapat memahami faktor penyebab pernikahan diusia
muda lintas 3.Peserta didik/konseli dapat memahami cara mengatasi pernikahan di usia
muda |
|
G |
Sasaran Layanan |
Kelas 12 |
|
H |
Materi Layanan |
1. Pengertiaan
pernikahan, keluarga, pernikahan di usia muda 2. Faktor
penyebab pernikahan diusia muda lintas 3. Cara
mengatasi pernikahan di usia muda |
|
I |
Waktu |
2 Kali
Pertemuan x 45 Menit |
|
J |
Sumber
Materi |
1. Slamet, dkk 2016, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan Konseling untuk SMA-MA kelas 12, Yogyakarta,
Paramitra Publishing 2. Triyono, Mastur,
2014, Materi Layanan Klasikal Bimbingan
dan Konseling
bidang pribadi, Yogyakarta,
Paramitra 3. Hutagalung, Ronal. 2015. Ternyata Berprestasi ItuMudah. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama 4. Eliasa Imania Eva, Suwarjo.2011.Permainan (games) dalam Bimbingan dan
Konseling.Yogyakarta: Paramitra |
|
K |
Metode/Teknik |
Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab |
|
L |
Alat dan
perangkat |
Alat Peraga |
|
M |
Pelaksanaan |
|
|
1. Tahap Awal /Pedahuluan |
|
||
a. Pernyataan
Tujuan |
1. Guru BK/Konselor membuka
dengan salam dan berdoa 2. Membina hubungan
baik dengan peserta didik
(menanyakan kabar,
pelajaran sebelumnya, ice breaking) 3. Menyampaikan tujuan-tujuan khusus yang akan dicapai |
|
|
b. Penjelasan tentang
langkah-langkah kegiatan |
1. Memberikan
langkah-langkah kegiatan, tugas dan tanggung jawab peserta didik 2. Kontrak
layanan (kesepakatan layanan), hari ini kita akan melakukan kegiatan selama 1
jam pelayanan, kita sepakat akan melakukan dengan baik. |
|
|
c. Mengarahkan
kegiatan (konsolidasi) |
Guru
BK/Konselor memberikan penejelasan tentang topik yang akan dibicarakan |
|
|
d. Tahap
peralihan ( Transisi) |
Guru BK/Konselor menanyakan kesiapan peserta didik
melaksanakan kegiatan, dan memulai ke tahap inti |
|
|
2. Tahap Inti |
|
||
q. Kegiatan peserta didik |
1. Melakukan Brainstorming/curah
pendapat 2. Mendiskusikan
dengan kelompok masing-masing 3. Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian kelompok lain
menanggapinya, dan seterusnya bergantian sampai selesai. |
|
|
|
r.
Kegiatan Guru BK/Konselor |
1. Mengajak peserta didik untuk brainstorming/curah pendapat 2. Membagi kelas menjadi beberapa kelompok (6 kelompok) 3. Memberi tugas (untuk diskusi kelompok) 4. Menjelaskan cara mengerjakan tugas 5. Mengevaluasi
hasil diskusi peserta didik 6. Membuat
catatan-catatan observasi selama proses layanan |
|
|
3. Tahap Penutup |
1. Peserta didik menyimpulkan
hasil kegiatan 2.Peserta didik merefleksi
kegiatan dengan mengungkapkan kemanfaatan
dan kebermaknaan kegiatan secara lisan 3.Guru BK memberi penguatan dan rencana tindak lanjut 4.Guru BK menutup
kegiatan layanan dengan
mengajak peserta didik bersyukur/berdoa
dan mengakhiri dengan salam |
|
N |
Evaluasi |
|
|
|
1. Evaluasi Proses |
Guru BK
atau konselor melakukan evaluasi dengan memperhatikan proses yang terjadi : 1. Melakukan Refleksi hasil, setiap peserta
didik menuliskan di kertas
yang sudah disiapkan. 2. Mengamati
sikap atau atusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan 3. Mengamati cara peserta didik dalam menyampaikan pendapat atau
bertanya 4. Mengamati
cara peserta didik dalam memberikan penjelasan terhadap
pertanyaan guru BK |
|
2. Evaluasi Hasil |
Evaluasi dengan instrumen yang sudah disiapkan, antara
lain : 1. Evaluasi
tentang suasana pertemuan dengan instrumen: menyenangkan/kurang
menyenangkan/tidak menyenangkan. 2. Evaluasi
terhadap topik yang dibahas : sangat penting/kurang penting/tidak
penting 3. Evaluasi
terhadap cara Guru BK dalam menyampaikan materi: mudah
dipahami/tidak mudah/sulit dipahami 4. Evaluasi
terhadap kegiatan yang diikuti : menarik/kurang menarik/tidak
menarik untuk diikuti |
|
Kupang, 21 Agustus 2017
Mengetahui
KepalaSekolah
Guru BK
Konstantinus Nu
Nay,S.Pd Imelda
Anu Thay
NIP.19670628 199801 1 001
a. Pengertian Pernikahan, Remaja, Keluarga,
Pernikahan Usia Muda
Menurut
Undang-undang Perkawinan No.1 tahun 1974 :
1.
Pernikahan adalah ikatan batin antara seorang pria dengan seorang wanita
sebagai seorang suami istri dengan tujuan membentuk keluarga yang bahagia dan
kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.
2.
Untuk laki-laki minimal sudah berusia 19 tahun dan untuk perempuan harus sudah
berusia minimal 16 tahun
3.
Jika menikah dibawah usia 21 tahun harus
disertai dengan ijin kedua atau salah satu orang tua yang ditunjuk sebagai wali.
Remaja
(adolescent) berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh atau
tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolensence mempunyai arti yang lebih luas lagi
yang mencakup kematangan mental, emosional spirit dan fisik (Hurlock, 1992).
Erikson (dalam Hurlock, 1990) menyatakan bahwa masa remaja adalah masa kritis
identitas atau masalah identitas – ego remaja.
remaja
adalah individu yang sedang berada pada masa peralihan dari masa anak-anak
menuju masa dewasa yang lebih mandiri dan ditandai dengan perkembangan yang
sangat cepat dari aspek fisik, psikis, dan spirit.
Keluarga
adalah suatu kumpulan dari masyarakat terkecil, yang terdiri dari pasangan
suami istri, anak-anak, mertua dan sebagainya. Rumah tangga yang bahagia adalah
keluarga yang tenang dan tentram, rukun dan damai. Dalam keluarga itu terjalin
hubungan yang mesra dan harmonis di antara semua anggota keluarga dengan penuh
kelembutan dan kasih sayang. Untuk mewujudkan keharmonisan diperlukan adanya
faktor keserasian, faktor keselarasan, dan faktor keseimbangan. Faktor–faktor
ini hanya dimiliki oleh pasangan–pasangan yang sudah memiliki kematangan dalam
segala tindakan, jika kematangan ini belum dimiliki akan banyak mengalami
masalah dan kendala yang dihadapi dalam mengarungi kehidupan rumah tangga. Keluarga
merupakan lembaga yang sangat penting dalam proses pendidikan anak, dan sangat
menentukan dalam pembentukan kepribadian serta kemampuan anak.
Ada
banyak pengertian pernikahan usia muda, diantaranya: (1) pengertian secara
umum, merupakan instituisi agung untuk mengikat dua spirit lawan jenis yang
masih remaja dalam satu ikatan keluarga, (2) menurut Prof. Dr. Sarlito Wirawan
Sarwono, pernikahan usia muda adalah sebuah nama yang lahir dari komitmen moral
dan keilmuan yang sangat kuat, sebagai sebuah solusi spiritual. Jadi, cukup
logis kalau pernikahan itu dinilai bukan sekedar tali pengikat untuk
menyalurkan kebutuhan biologis (tiket hubungan seksual yang sah), tetapi juga
harus menjadi media aktualisasi ketaqwaan. Oleh karena itu, untuk memasuki jenjang
pernikahan dibutuhkan persiapan-persiapan yang matang (kematangan fisik,
psikis, maupun spiritual).
b. Faktor Penyebab Pernikahan di Usia Muda
Faktor
penyebab terjadinya pernikahan usia muda pada kalangan remaja, yaitu:
1. Faktor Pribadi
Tidak
sedikit pasangan memiliki alasan yang salah ketika menikah, sehingga terjebak
pada pernikahan yang sebetulnya tak diinginkan. Agar pernikahan berjalan
langgeng, sebaiknya para pasangan memiliki alasan yang kuat dan benar untuk
menikah. Beberapa alasan pribadi yang salah antara lain: agar bisa menjauh dari
orangtua dan mendapat kebebasan, agar bisa menyalurkan hasrat seksual, untuk
menghilangkan rasa sepi, agar mendapatkan kebahagiaan, agar bisa menjadi
pribadi yang dewasa, karena telanjur hamil, karena pasangan mencintai anda,
untuk mendapatkan uang atau kesejahteraan finansial yang lebih baik.
2. Faktor Keluarga
Kian
maraknya seks bebas dikalangan remaja dan dewasa muda, maupun meningkatnya
angka aborsi setidaknya menjadi indikator tingkat pergaulan bebas sudah berada
pada tahap mengkhawatirkan dan harus segera dipikirkan solusinya. Salah satu
jalan yang dipikirkan keluarga, walaupun bukan yang mutlak adalah menikahkan
pasangan remaja di usia muda.
3. Faktor Lainnya
• Faktor Budaya
Maraknya
kawin di usia muda ini berkaitan dengan kultur yang berkembang di masyarakat.
Bagi sebagian masyarakat, seorang anak perempuan harus segera berkeluarga
karena takut tidak laku dan tak kunjung menikah di usia 20-an tahun.
• Faktor Pendidikan
Sebagian
orang tua yang masih belum paham pentingnya pendidikan memaksa anak-anak mereka
untuk segera menikah. Hal itu biasanya terjadi setelah remaja lulus SMP atau
bahkan belum. Mereka menganggap, pendidikan tinggi itu tidak penting.
•
Faktor Ekonomi
Penyebab
lain praktek ini masih saja ditemui antara lain karena kemiskinan. Tingginya
angka kawin muda dipicu oleh rendahnya kemampuan ekonomi masyarakat atau
kesulitan ekonomi, maka agar tidak terus membebani secara ekonomi karena orang
tua juga tidak sanggup lagi membiayai pendidikan anak, orang tua mendorong
anaknya untuk menikah agar bisa segera mandiri.
•
Faktor Hukum
Hukum
negara yang lemah merupakan salah satu penyebab anak-anak tidak terlindungi
dari praktek ini. Negara mengabaikan terjadinya pelanggaran hak-hak anak
padahal negara wajib melindungi warganya khususnya anak-anak dari keadaan
bahaya.
Dampak Pernikahan di
Usia Muda
1.
Tingginya
Angka Kematian Ibu dan Anak serta Gangguan Kesehatan Lainnya.
2.
Penyakit
HIV
3.
Kanker Leher Rahim
4.
Depresi Berat (Neoritis Deperesi)
5.
Pernikahan yang Tidak Berkekuatan
Hukum.
6.
Munculnya Pekerja Anak
7.
Kekerasan dalam Rumah Tangga
8.
Konflik yang Berujung Perceraian
9.
Banyaknya Anak Terlantar
10.
Kurangnya Jaminan Masa Depan.
c. Mengatasi Pernikahan di Usia Muda
Angka
pernikahan di usia muda terus meningkat sehingga diperlukan upaya untuk menekan
tingginya angka pernikahan usia muda. Beberapa langkah yang dapat dilakukan
antara lain:
1.
Keluarga harus mengajarkan dan
menanamkan nilai-nilai yang baik sejak dini kepada anak, serta memberikan
bimbingan, perlindungan, dan pengawasan agar anak tidak terjerumus dalam
pergaulan bebas yang dapat mengarah pada berbagai hal negatif.
2.
Sekolah bekerja sama dengan
organisasi-organisasi sosial untuk memberikan penyuluhan atau bimbingan
mengenai berbagai permasalahan sosial terutama tentang risiko pernikahan di
usia muda melalui pendidikan seks dini, konseling kesehatan reproduksi juga
memberikan kesadaran kepada para siswa untuk menghindari seks pranikah yang
bisa mengakibatkan kehamilan.
3.
Masyarakat diminta untuk melapor
jika menemukan kasus pernikahan di bawah umur karena pernikahan seperti ini
merupakan kebiasaan sebagian masyarakat di daerah.
4.
Pemerintah Daerah diharapkan dapat
melakukan perlindungan anak secara optimal yaitu memenuhi hak kesehatan dan
pendidikan anak-anak yang dimaksudkan untuk mencegah terjadinya perkawinan muda
yang kerap terjadi di daerah dan memantau perkembangan anak di bawah umur agar
tidak terjadi lagi eksploitasi anak-anak dalam pernikahan.
5.
Pemerintah Pusat melalui Departemen
Pendidikan Nasional dan Departemen Agama diharapkan dapat memberikan penjelasan
bagi masyarakat mengenai perlindungan atas hak anak tersebut termasuk menjaga
anak agar tidak menikah muda.
6.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan juga
harus mengupayakan sosialisasi kepada warga untuk menyekolahkan anak-anak
mereka hingga tamat SMA /SMK.
7.
Pemerintah Indonesia harus membuat
hukum perkawinan yang menjamin perlindungan hukum bagi semua pihak dan pada
saat bersamaan tetap melahirkan keadilan untuk melindungi keamanan, kesehatan,
kesejahteraan, serta hak-hak anak.
8.
Pemerintah maupun kalangan
masyarakat harus terus mengembangkan pendidikan dan membuka lapangan kerja agar
perempuan dan laki-laki mempunyai alternatif kegiatan lain sehingga menikah
muda bukan satu-satunya pilihan hidup. Misalnya mengembangkan program
pemberdayaan orang muda agar meneruskan sekolah, dan bagi yang terpaksa putus
sekolah diberikan pendidikan keterampikan agar tidak segera memasuki jenjang
pernikahan.
Aspek-Aspek
yang Memerlukan Kedewasaan dalam Membangun Rumah Tangga
Dalam
pernikahan, usia dan kedewasaan memang menjadi hal yang harus diperhatikan bagi
para pria dan wanita yang ingin melangsungkan pernikahan. Setidaknya ada
beberapa macam hal yang diharapkan dari pendewasaan usia, seperti:
1.
Pendidikan dan keterampilan
Dalam
bidang pendidikan dan keterampilan merupakan aspek yang sangat penting sebagai
bekal kemampuan yang harus dimiliki bagi seseorang yang melangsungkan
pernikahan. Hal ini sebagai penopang dan sumber memperoleh nafkah untuk
memenuhi segala kebutuhan dalam rumah tangga.
2.
Psikis dan Biologis
Mentalitas
yang mantap merupakan satu kekuatan besar dalam memperoleh keutuhan sebuah
rumah tangga. Keseimbangan fisik dan psikis yang ada pada setiap individual
manusia dapat menghasilkan ketahanan dan kejernihan akal dalam menyelesaikan
berbagai jenis persoalan yang dihadapi. Akal yang potensial baru dapat muncul
setelah mengalami berbagai proses dan perkembangan.
3.
Sosial kultural
Pada
sisi ini, seorang individu diharapkan mampu membaca kondisi dilingkungan
sekitar dan dapat menyesuaikannya. Hal ini agar tercipta suasana dimana dalam
suatu rumah tangga yang dibina diakui keberadaannya oleh masyarakat sekitar
sebagai bagian dari anggota masyarakat sehingga keluarga yang dibentuk tidak
merasa terisolasi dari pergaulan yang bersifat umum. Secara sosiologis kedewasaan
merupakan sesuatu yang didasari atas perbedaan peran sosial yang ditempati.
PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA
TIMUR
DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA
SMA
NEGERI 1 FATULEU
BARAT
Jl.
Translok Bisolo Desa Tuakau
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)
BIMBINGAN
KLASIKAL
SEMESTER GANJIL TAHUN
PELAJARAN 2017/2018
A |
Komponen |
Layanan Dasar |
|
B |
Bidang Layanan |
Sosial |
|
C |
Topik /
Tema Layanan |
Etika dan budaya tertib berlalu lintas |
|
D |
Fungsi Layanan |
Pemahaman |
|
E |
Tujuan Umum |
Peserta didik/konseli dapat mengetahui dan memahami pentingnya memiliki
budaya tertib berlalu lintas di jalan serta mampu menumbuhkan budaya tertib
berlalu lintas di jalan |
|
F |
Tujuan Khusus |
1. Peserta didik/konseli dapat memahami pengertian lalu lintas 2. Peserta didik/konseli dapat memahami tentang tertib berlalu lintas 3. Peserta didik/konseli dapat memahami cara aman untuk berkendara 4. Peserta didik/konseli dapat memahami manfaat tertib berlalu lintas |
|
G |
Sasaran Layanan |
Kelas 12 |
|
H |
Materi Layanan |
1. Pengertian lalu lintas 2. Tertib berlalu lintas 3. Cara aman untuk berkendara 4. Manfaat tertib berlalu lintas |
|
I |
Waktu |
2 Kali
Pertemuan x 45 Menit |
|
J |
Sumber
Materi |
1. Slamet, dkk 2016, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan Konseling untuk SMA-MA kelas 12, Yogyakarta,
Paramitra Publishing 2. Triyono, Mastur,
2014, Materi Layanan Klasikal Bimbingan
dan Konseling
bidang pribadi, Yogyakarta,
Paramitra 3. Hutagalung, Ronal. 2015. Ternyata Berprestasi ItuMudah. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama 4. Eliasa Imania Eva, Suwarjo.2011.Permainan (games) dalam Bimbingan dan Konseling.Yogyakarta:
Paramitra |
|
K |
Metode/Teknik |
Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab |
|
L |
Alat dan
perangkat |
Alat peraga |
|
M |
Pelaksanaan |
|
|
1. Tahap Awal /Pedahuluan |
|
||
a. Pernyataan
Tujuan |
1. Guru BK/Konselor membuka
dengan salam dan berdoa 2. Membina hubungan
baik dengan peserta didik
(menanyakan kabar,
pelajaran sebelumnya, ice breaking) 3. Menyampaikan tujuan-tujuan khusus yang akan dicapai |
|
|
b. Penjelasan tentang langkah-langkah
kegiatan |
1. Memberikan
langkah-langkah kegiatan, tugas dan tanggung jawab peserta didik 2. Kontrak
layanan (kesepakatan layanan), hari ini kita akan melakukan kegiatan selama 1
jam pelayanan, kita sepakat akan melakukan dengan baik. |
|
|
c. Mengarahkan
kegiatan (konsolidasi) |
Guru
BK/Konselor memberikan penejelasan tentang topik yang akan dibicarakan |
|
|
d. Tahap
peralihan ( Transisi) |
Guru BK/Konselor menanyakan kesiapan peserta didik
melaksanakan kegiatan, dan memulai ke tahap inti |
|
|
2. Tahap Inti |
|
||
s. Kegiatan peserta didik |
1. Melakukan Brainstorming/curah
pendapat 2. Mendiskusikan
dengan kelompok masing-masing 3. Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian kelompok lain
menanggapinya, dan seterusnya bergantian sampai selesai. |
|
|
|
t.
Kegiatan Guru BK/Konselor |
1. Mengajak peserta didik untuk brainstorming/curah pendapat 2. Membagi kelas menjadi beberapa kelompok (6 kelompok) 3. Memberi tugas (untuk diskusi kelompok) 4. Menjelaskan cara mengerjakan tugas 5. Mengevaluasi
hasil diskusi peserta didik 6. Membuat
catatan-catatan observasi selama proses layanan |
|
|
3. Tahap Penutup |
1. Peserta didik menyimpulkan
hasil kegiatan 2.Peserta didik merefleksi
kegiatan dengan mengungkapkan kemanfaatan
dan kebermaknaan kegiatan secara lisan 3. Guru BK memberi penguatan dan rencana tindak lanjut 4. Guru BK menutup
kegiatan layanan dengan
mengajak peserta didik bersyukur/berdoa
dan mengakhiri dengan salam |
|
N |
Evaluasi |
|
|
|
1. Evaluasi Proses |
Guru BK
atau konselor melakukan evaluasi dengan memperhatikan proses yang terjadi : 1. Melakukan Refleksi hasil, setiap peserta
didik menuliskan di kertas
yang sudah disiapkan. 2. Mengamati
sikap atau atusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan 3. Mengamati cara peserta didik dalam menyampaikan pendapat atau bertanya 4. Mengamati
cara peserta didik dalam memberikan penjelasan terhadap
pertanyaan guru BK |
|
2. Evaluasi Hasil |
Evaluasi dengan instrumen yang sudah disiapkan, antara
lain : 1. Evaluasi
tentang suasana pertemuan dengan instrumen:
menyenangkan/kurang menyenangkan/tidak menyenangkan. 2. Evaluasi
terhadap topik yang dibahas : sangat penting/kurang penting/tidak
penting 3. Evaluasi
terhadap cara Guru BK dalam menyampaikan materi: mudah
dipahami/tidak mudah/sulit dipahami 4. Evaluasi
terhadap kegiatan yang diikuti : menarik/kurang menarik/tidak
menarik untuk diikuti |
|
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Uraian materi
2. Lembar kerja siswa
3. Instrumen penilaian
Kupang, 21 Agustus 2017
Mengetahui
KepalaSekolah
Guru BK
Konstantinus Nu
Nay,S.Pd Imelda
Anu Thay
NIP.19670628 199801 1 001
a.
Pengertian Lalu Lintas
Pengertian
lalu lintas, menurut Djajoesman (1976:50) bahwa secara harfia lalu lintas
diartikan sebagai gerak (bolak balik) manusia atau barang dari satu tempat ke
tempat lainnya dengan menggunakan sarana jalan umum. Sedangkan menurut
Poerwadarminta dalam kamus umum bahasa Indonesia (1993:55) menyatakan bahwa
lalu lintas adalah berjalan bolak balik, hilir mudik dan perihal perjalanan di
jalan dan sebagainya serta berhubungan antara sebuah tempat dengan tempat
lainnya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa lalu lintas adalah gerak/pindahnya
manusia, hewan, atau barang dari satu tempat ke tempat lain di jalan dengan
menggunakan alat gerak.
Di samping itu semua, lalu lintas tidak lepas dari
rambu-rambu lalu lintas. Rambu-rambu lalu lintas adalah satu alat perlengkapan
jalan dalam bentuk tertentu yang memuat lambang, huruf, angka, kalimat ataupun
perpaduan di antaranya, yang digunakan untuk memberikan peringatan, larangan,
perintah dan petunjuk bagi pemakai jalan. Sehingga mengerti rambu-rambu lalu
lintas sangatlah berguna. Karena dengan rambu-rambu lalu lintas pemakai jalan
dapat mengerti situasi jalan yang mereka lewati. Sehingga kecelakaan pada lalu
lintas tidak akan terjadi. Banyak orang terutama kalangan pelajar tidak mau
mempelajari tentang rambu-rambu lalu lintas yang ada.
Selain itu mengerti tentang marka yang ada juga
sangatlah penting. Yaitu marka jalan yang artinya suatu tanda yang berada
di permukaan jalan atau di atas jalan yang meliputi peralatan/tanda garis
membujur, melintang, garis serong, serta lambang lainnya yang berfungsi untuk
mengarahkan arus lalu lintas yang membatasi daerah kepentingan lalu lintas.
Marka itu dapat berwarna putih atau kuning. Marka dapat memberi isyarat apakah
kita diperbolehkan medahului pemakai jalan yang ada di depan kita atau tidak.
Kalau kita tidak memahaminya, maka keselamatan kita terancam. Itulah yang
sering disebut dengan kecelakaan.
Kecelakaan lalu lintas adalah suatu peristiwa di jalan
yang tidak disangka-sangka dan tidak sengaja melibatkan kendaraan dengan atau
tanpa pemakai jalan lainnya,mengakibatkan korban manusia atau korban harta
benda (pasal 93 peraturan pemerintah nomor 43 tahun 1999). Oleh karena itu,
kecelakaan tidak bisa kita hindari tetapi kita bisa mencegahnya. Tetapi untuk
mencegahnya membutuhkan kesadaran dari setiap masing-masing pemakai jalan.
Sehingga budaya tertib lalu lintas di jalan sangatlah dibutuhkan. Karena dengan
budaya tersebut dapat mengurangi tingkat kecelakaan yang terjadi, dimana dari
tahun ke tahun tingkat kecelakaan semakin meningkat.
b. Tertib Berlalu Lintas
Apa
yang harus kita lakukan untuk tertib berlalu-lintas? Berikut yang harus
dilakukan, diantaranya :
1.
Memakai
helmet dengan benar. Helmet harus kita pakai dengan benar karena helmet
berfungsi untuk melindungi kepala kita dari goncangan,benturan, dan benda keras
yang akan jatuh ke kepala kita. Dengan helmet kita akan lebih nyaman dan aman.
2.
Memakai
jaket, dan pelindung pada siku dan lutut. Buat berjaga-jaga agar ketika
tiba-tiba terkena halangan akan mengurangi rasa sakit.
3.
Memakai
dua kaca sepion. Kaca sepion ini sangat berperan penting saat perjalanan, apa
lagi saat kita menyalip kita menggunakan kaca sepion untuk melihat
keadaan dari belakang.
4.
Lengkapi
dengan spedometer. Alat ini sangat penting kita gunakan untuk mengukur seberapa
cepat kendaraan kita melaju. Jika kita tidak menggunakannya, maka kita akan
lupa dengan kecepatan yang telah kita tempuh.
5.
Nyalakan
lampu utama setiap saat. Hal ini telah diteliti dapat mengurangi angka
kecelakaan di jalan-jalan.
6.
Taatilah
rambu-rambu lalulintas. Rambu-rambu lalu-lintas sangat penting diperhatikan
karena telah dirancang khusus untuk keselamatan pengemudi.
7.
Jangan
lupa bawa surat-surat STNK dan SIM yah. Ini sangat penting karena akan selalu
diperiksa bapak polisi di jalan raya, so biar tidak kena tilang,dibawa yah?
c. Cara Aman Berkendara
Berikut
ini ada beberap tips untuk Aman Berkendara, diantaranya :
1.
Lakukan
pengecekan rutin terhadap kendaraan anda.
Apapun
kendaraan anda baik mobil atau motor, pengecekan terhadap mesin kendaraan
merupakan hal yang perlu diperhatikan. Sebisa mungkin apabila kita akan
melakukan perjalanan jauh, atau mudik. Satu hari sebelum perjalanan lakukan
pengecekan dan service ringan terhadap mesin kendaraan anda, termasuk kondisi
tekanan udara ban, minyak, oli, kondisi rem, kaca spion dan lampu.
2.
Jangan
lupa membawa kelengkapan surat kendaraan
Kelengkapan
surat kendaraan akan membuat anda merasa aman dijalanan, periksa SIM dan juga
STNK kendaraan. Dengan adanya kelengkepan surat kendaraan maka anda terhindar
dari rasa takut ditilang sama polisi.
3.
Membawa
kelengkapan keamanan
Bagi
pengendara motor helm merupakan hal yang penting untuk menjaga kepala kalau
terjadi benturan, disamping itu melindungi mata dari debu jalanan. Juga jangan
lupa untuk membawa jaket, sarung tangan, dan memakai sepatu. Jika anda
menggunakan mobil gunakan selalu sabuk pengaman, ban serep, dan juga persiapan
p3k dalam mobil anda.
4.
Mematuhi
peraturan lalu lintas
Peraturan
lalu lintas ditegakkan agar supaya dapat menjamin keselamatan para pengendara.
Oleh karena itu, mematuhi lalu lintas merupakan kewajiban bagi kita semua
sebagai pengguna jalan.
5.
Tepat
perhitungan dalam berkendara
Mengurangi
kecepatan ketika melewati keramaian atau perkampungan. Dan menambah kecepatan
dijalan lurus dan kosong. Usahakan agar berkendara pada siang hari agar
pandangan tidak tergangu. Dengan berhati-hati dalam berkendara, semoga kita
dapat selamat sampai tujuan
Tertib
lalu lintas bukan hanya untuk kebutuhan diri sendiri. Tetapi demi ketertiban
bersama dan kebaikan bersama pula.Jika kita tertib, pasti kita akan mendapatkan
kenyamanan dalam diri sendiri maupun di lingkungan sekitar kita. Tentunya kita
bisa menunjukan sikap taat kita pada hukum dan peraturan berlalu-luntas.
d. Manfaat Budaya Tertib Lalu Lintas di Jalan
Budaya
tertib lalu lintas sangatlah bermanfaat bagi kita. Rambu-rambu lalu lintas
dibuat karena untuk memberitahukan sesuatu hal baik itu bersifat peringatan,
larangan, perintah dan petunjuk bagi pemakai jalan. Sehingga rambu-rambu
tersebut untuk ditaati sekaligus dapat memberikan informasi tentang kondisi
jalan yang ada saat itu. Beberapa manfaat akan kita dapatkan ketika kita
memiliki budaya tertib lalu lintas, antara lain :
·
Sampai
tujuan dengan selamat
Jika
semua orang terutama kalangan pelajar memiliki budaya tertib lalu lintas maka
keselamatanpun terjamin. Karena pelajar satu dengan yang lain saling memahami
dan mengerti posisi mereka sama-sama pemakai jalan. Budaya tertib lalu lintas
antara lain menjadi pengguna jalan yang baik, menaati rambu-rambu lalu lintas,
serta peraturan yang mengenai lalu lintas. Sehingga mereka sampai tujuan dengan
selamat.
·
Mengurangi
tingkat kecelakaan pada kalangan pelajar
Menurut
data catatan PT Jasa Raharja Cabang Jatim terungkap 70 persen dari total 4.286
korban kecelakaan sepanjang Januari hingga Maret 2014 adalah usia produktif.
Kebanyakan dari kalangan pelajar, mahasiswa, dan pegawai swasta. Sehingga
dengan adanya kesadaran dalam memiliki budaya tertib lalu lintas maka dapat
mengurangi tingkat kecelakaan pada kalangan pelajar.
·
Mengurangi
tingkat pelanggaran lalu lintas
Dengan
adanya budaya lalu lintas di jalan pada kalangan pelajar, maka tingkat
pelanggaran lalu lintaspun akan berkurang. Sehingga kedamaian pemakai jalan
akan lebih meningkat. Contohnya memakai mesin knalpot yang berstandart nasional
makan pemakai jalan yang lain tidak akan terganggu dengan suara knalpot yang
tidak berstandart nasional.
PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA
TIMUR
DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA
SMA
NEGERI 1 FATULEU
BARAT
Jl.
Translok Bisolo Desa Tuakau
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)
BIMBINGAN
KLASIKAL
SEMESTER GANJIL TAHUN
PELAJARAN 2017/2018
A |
Komponen |
Layanan Dasar |
|
B |
Bidang Layanan |
Pribadi |
|
C |
Topik /
Tema Layanan |
Cara menjaga kesehatan tubuh |
|
D |
Fungsi Layanan |
Pemahaman |
|
E |
Tujuan Umum |
Peserta didik/konseli memahami pentingnya menjaga kesehatan tubuh serta
mampu untuk membiasakan diri dengan pola hidup bersih dan sehat |
|
F |
Tujuan Khusus |
1. Peserta didik/konseli dapat memahami pentingnya kesehatan 2. Peserta didik/konseli dapat memahami cara menjaga kesehatan 3. Peserta didik/konseli dapat memahami manfaat kesehatan secara langsung |
|
G |
Sasaran Layanan |
Kelas 12 |
|
H |
Materi Layanan |
1. Pentingnya kesehatan 2. Cara menjaga kesehatan 3. Manfaat kesehatan secara langsung |
|
I |
Waktu |
2 Kali
Pertemuan x 45 Menit |
|
J |
Sumber
Materi |
1. Slamet, dkk 2016, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan Konseling untuk SMA-MA kelas 12, Yogyakarta,
Paramitra Publishing 2. Triyono, Mastur,
2014, Materi Layanan Klasikal Bimbingan
dan Konseling
bidang pribadi, Yogyakarta,
Paramitra 3. Hutagalung, Ronal. 2015. Ternyata Berprestasi ItuMudah. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama 4. Eliasa Imania Eva, Suwarjo.2011.Permainan (games) dalam Bimbingan dan Konseling.Yogyakarta:
Paramitra |
|
K |
Metode/Teknik |
Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab |
|
L |
Alat dan
perangkat |
Alat peraga |
|
M |
Pelaksanaan |
|
|
1. Tahap Awal /Pedahuluan |
|
||
a. Pernyataan
Tujuan |
1. Guru BK/Konselor membuka
dengan salam dan berdoa 2. Membina hubungan
baik dengan peserta didik
(menanyakan kabar,
pelajaran sebelumnya, ice breaking) 3. Menyampaikan tujuan-tujuan khusus yang akan dicapai |
|
|
b. Penjelasan tentang langkah-langkah
kegiatan |
1. Memberikan
langkah-langkah kegiatan, tugas dan tanggung jawab peserta didik 2. Kontrak
layanan (kesepakatan layanan), hari ini kita akan melakukan kegiatan selama 1
jam pelayanan, kita sepakat akan melakukan dengan baik. |
|
|
c. Mengarahkan
kegiatan (konsolidasi) |
Guru
BK/Konselor memberikan penejelasan tentang topik yang akan dibicarakan |
|
|
d. Tahap
peralihan ( Transisi) |
Guru BK/Konselor menanyakan kesiapan peserta didik
melaksanakan kegiatan, dan memulai ke tahap inti |
|
|
2. Tahap Inti |
|
||
u. Kegiatan peserta didik |
1. Melakukan Brainstorming/curah
pendapat 2. Mendiskusikan
dengan kelompok masing-masing 3. Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian kelompok lain
menanggapinya, dan seterusnya bergantian sampai selesai. |
|
|
|
v.
Kegiatan Guru BK/Konselor |
1. Menayangkan
media slide power point yang
berhubungan dengan materi layanan 2. Mengajak peserta didik untuk brainstorming/curah pendapat 3. Membagi kelas menjadi beberapa kelompok (6 kelompok) 4. Memberi tugas (untuk diskusi kelompok) 5. Menjelaskan cara mengerjakan tugas 6. Mengevaluasi
hasil diskusi peserta didik 7. Membuat
catatan-catatan observasi selama proses layanan |
|
|
3. Tahap Penutup |
1. Peserta didik menyimpulkan
hasil kegiatan 2. Peserta didik merefleksi
kegiatan dengan mengungkapkan kemanfaatan
dan kebermaknaan kegiatan secara lisan 3. Guru BK memberi penguatan dan rencana tindak lanjut 4. Guru BK menutup
kegiatan layanan dengan
mengajak peserta didik bersyukur/berdoa
dan mengakhiri dengan salam |
|
N |
Evaluasi |
|
|
|
1. Evaluasi Proses |
Guru BK
atau konselor melakukan evaluasi dengan memperhatikan proses yang terjadi : 1. Melakukan Refleksi hasil, setiap peserta
didik menuliskan di kertas
yang sudah disiapkan. 2. Mengamati
sikap atau atusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan 3. Mengamati cara peserta didik dalam menyampaikan pendapat atau
bertanya 4. Mengamati
cara peserta didik dalam memberikan penjelasan terhadap
pertanyaan guru BK |
|
2. Evaluasi Hasil |
Evaluasi dengan instrumen yang sudah disiapkan, antara
lain : 1. Evaluasi
tentang suasana pertemuan dengan instrumen:
menyenangkan/kurang menyenangkan/tidak menyenangkan. 2. Evaluasi
terhadap topik yang dibahas : sangat penting/kurang penting/tidak
penting 3. Evaluasi
terhadap cara Guru BK dalam menyampaikan materi: mudah
dipahami/tidak mudah/sulit dipahami 4. Evaluasi
terhadap kegiatan yang diikuti : menarik/kurang menarik/tidak
menarik untuk diikuti |
|
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Uraian materi
2. Lembar kerja siswa
3. Instrumen penilaian
Kupang, 21 Agustus 2017
Mengetahui
KepalaSekolah
Guru BK
Konstantinus Nu
Nay,S.Pd Imelda
Anu Thay
NIP.19670628 199801 1 001
a. Pentingnya
Kesehatan
Kesehatan adalah yang terpenting dari
segalanya. Utamakan kesehatan anda dari pada hal yang lainnya dengan cara menjaga
kesehatan anda dengan benar dan tepat, mengingat manfaat kesehatan melebihi segalanya dan lebih berharga dari pada harta sekalipun.
Kesehatan
pada dasarnya dimiliki oleh setiap orang, namun banyak orang dalam hidupnya
tidak ingin menghabiskan kegiatan yang bersangkutan dengan nilai kesehatan,
kesehatan adalah nilai yang fantastis harga tinggi, praktis tidak ada nilai
yang terukur yang tak tertandingi dengan harga apapun, Anda mungkin memiliki
banyak harta, uang melimpah, motor, mobil mewah, rumah seperti istana, tetapi
jika penyakit yang diderita setiap kali pasti itu tidak ada nilainya sama
sekali. Mari kita lihat saudara-saudara yang telah berbaring di rumah sakit,
bagaimana mereka mengharapkan suatu kesembuhan. Kita telah diberikan nikmatnya
sehat sehingga bisa beraktivitas serta menikmati apa saja yang kita inginkan.
Kita harus bisa merawat dan menjaga kesehatan, agar dapat mensyukuri setiap
nikmat yang telah diberikan oleh Tuhan. Untuk menjaga kesehatan tidak membutuhkan
biaya yang besar, tapi membutuhkan suatu kedisiplinan serta selalu berpikir dan bersikap positif.
b.
Cara Menjaga Kesehatan
Berikut ini ada beberapa cara untuk menjaga
kesehatan tubuh agar tetap tetap fit dan tidak mudah sakit :
1. Menjaga Pola Makan
Cara pertama yang bisa Anda lakukan dengan
menjaga pola makan, jangan pernah meninggalkan sarapan dan selalu atur jam
makan anda. Orang yang tidak bisa mejaga pola makannya dia akan mudah sekali
terkena penyakit maag. Gejala penyakit maag pertama yang akan dirasakan orang yang tidak memiliki pola makan yang
teratur adalah perut terasa melilit dan sering terkena sakit perut.
2. Mengkonsumsi Gizi
Seimbang
Sudah
tidak asing lagi tentang makanan dengan gizi seimbang, makanan dengan gizi
seimbang adalah yang 4 sehat dan 5 sempurna. Semua gizi makanan ada di makanan
4 sehat dan 5 sempurna. Memang karena faktor ekonomi banyak masyarakat yang ada
di Indonesia tidak bisa melakukan pola makan seperti itu.
3. Hindari Makan
Berlebihan
Ada
banyak bahaya yang bisa ditimbulkan dari memakan makanan yang berlebihan, salah
satu bahayanya adalah bisa memicu obesitas. Obesitas sendiri merupakan sumber
dari berbagai macam penyakit yang serius misalnya saja adalah serangan jantung dan
juga penyakit stroke.
4. Hindari Makanan Sampah
Makanan
sampah disebut juga dengan junk food, junk food merupakan makanan sampah sebab
di dalam makanan itu tidak ada nutrisinya sama sekali. Justru makanan itu
merupakan sumber penyakit bagi tubuh. Junk food adalah makanan yang mengandung lemak jenuh tinggi dan lemak jenuh
merupakan sumber penyakit jantung koroner. Agar tubuh tidak mudah sakit
tentunya anda harus menghindari makanan junk food tersebut.
5. Konsumsi Cukup Cairan
Untuk
menjaga tubuh tetap sehat dan tidak mudah sakit ada baiknya anda mencukupi
kebutuhan cairan di dalam tubuh anda. Ada banyak bahaya dan untuk organ-organ
yang ada di dalam tubuh manusia. Kekurangan cairan di dalam tubuh bisa
menyebabkan aliran darah dan juga aliran oksigen di pembuluh darah menjadi
terganggu akibatnya adalah darah menjadi kental.
6.
Olahraga
Secara Teratur
Bagi
orang yang belum memiliki penyakit jantung anda bisa berolahraga berat selama
30 menit dalam sehari, olahraga itu bisa digunakan untuk melancarkan peredaran
darah yang ada di dalam tubuh manusia. Olahraga ini juga berguna untuk membakar
lemak yang ada di dalam tubuh manusia.
7.
Cuci
Tangan
Untuk
tidak mudah sakit anda bisa cuci tangan sebelum makan. Sudah diketahui
sebelumnya jika tangan yang terkena kuman akan mudah sekali masuk ke dalam
tubuh. Kuman itu nantinya akan menyebabkan berbagai macam gangguan kesehatan. Ada banyak bahaya tidak mencuci tangan sebelum makan salah satunya adalah akan
menyebabkan sakit perut.
8.
Istirahat
yang Cukup
Istirarahat
yang cukup dan memiliki jam tidur yang teratur merupakan kunci sehat yang harus
anda lakukan. Orang banyak yang terkena penyakit sebab jam tidur mereka
serampangan. Mereka banyak yang tidur sudah larut malam kemudian bangun terlalu
pagi. Alasan pekerjaan membuat mereka melakukan pola hidup yang tidak sehat.
Setelah seharian bekerja tubuh perlu istirahat agar organ yang ada di dalam
tubuh juga tidak bekerja terlalu keras.
9.
Mencukupi
Kebutuhan Serat
Agar
tubuh tetap sehat anda memerlukan makanan yang berserat untuk menjaga tubuh
anda tetap sehat dan fit. Makanan yang berserat itu berfungsi untuk
menghindarkan dari sembelit dan juga menyehatkan organ pencernaan.
10.
Kendalikan
Stres
Untuk
menjaga tubuh agar tetap sehat anda bisa mengendalikan stress yang anda miliki.
Jangan pernah menganggap remeh penyakit stress ini. Stress yang tidak segera
diatasi akan berubah menjaid depresi. Depresi merupakan tingkatan gangguan
psikis yang lebih membahayakan dibandingkan dengan stress.
11.
Cukupi
Kebutuhan Vitamin
Tubuh
kita membutuhkan asupan vitamin untuk cara menjaga kesehatan tubuh agar tetap
fit dan sehat. Asupan vitamin yang bisa digunakan untuk menjaga kesehatan tubuh
adalah vitamin D dan juga vitamin C. Akibat kekurangan vitamin D adalah akan membuat tubuh menjadi mudah terkena
kuman dan virus.
12.
Mengkonsumsi
Supplemen
Bagi
anda yang memiliki mobilitas sangat tinggi dan memiliki kesibukan yang tinggi
tidak ada salahnya anda mengkonsumsi suplemen penambah tenaga untuk menjaga
energi yang ada di dalam tubuh anda. Suplemen ini berguna untuk menjaga tubuh
anda dari kelelahan.
13.
Menjaga
Hiegienitas Makanan
Pastikan
makanan yang anda makan bersih dari kuman dan virus. Memang lebih aman jika
anda memasak makanan anda sendiri di rumah dan tidak membiasakan diri jajan
sembarangan.
14.
Berpikiran
Positif
Pikiran
positif sangat penting bagi kehidupan anda dan kesehatan anda. Ketika anda suka
berfikiran buruk, energi yang buruk pun akan menyelimuti tubuh anda. Begitupula
sebaliknya. Pikiran yang buruk pun pemicu stress sehingga anda patut
menghindarinya.
c. Manfaat Kesehatan
Secara Langsung Ada
berbagai manfaat kesehatan yang kita peroleh secara langsung, diantaranya :
1. Mengurangi pengeluaran. Manfaat
yang pertama ini sudah jelas sekali. Bayangkan saja jika anda sedang sakit
tentu akan mengeluarkan biaya yang lumayan banyak untuk ke rumah sakit dan
membeli segala jenis obat.
2. Menambah pemasukkan. Jika tubuh anda dalam
keadaan sehat alami tentu kita dapat bekerja secara total dan
segar bugar untuk mencari uang, hal ini tentu akan menambah pemasukkan kita dibandingkan
kita sedang sakit.
3. Menghemat waktu. Mengapa
salah satu manfaat kesehatan adalah untuk menghemat waktu? hal ini dikarenakan
banyaknya kegiatan dan tugas yang akan tertunda jika kita sedang sakit.
Bayangkan berapa banyak tugas yang akan tertunda jika kita sakit dan berapa
banyak tugas yang akan kita kerjakan jika kita dalam keadaan sehat. Tentu waktu
kita tidak akan terbuang sia-sia jika dalam keadaan sakit. Tapi, jika kita
dalam keadaan sehat, waktu itu akan termanfaatkan dengan baik.
Secara
Tidak Langsung, Manfaat Kesehatan
secara tidak langsung tidak kalah pentingnya dengan manfaat sehat secara
langsung. Berikut beberapa manfaat yang akan kita peroleh secara tidak langsung
jika kita terus dalam kondisi sehat.
1. Peluang Untuk Sukses.
Sukses
hanya dapat kita peroleh dengan kerja keras dan juga dukungan kesehatan pada
diri kita.Kegiatan harian kita tidak akan terganggu jika kita dalam keadaan
sehat.
2. Tabungan Masa Depan.
Jika
kita dalam keadaan sehat maka kita akan menabung untuk masa depan kita.
Tabungan ini dapat berupa kegiatan positif ataupun kegiatan amal yang kita
lakukan sehari hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar